·˚ * 01. hairbands; hoodie

86 20 0
                                    

『••✎••』

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

『••✎••』

"Hira ayo gue telat nih!" teriak Reyhan dari halaman depan rumah Nahira sambil nyalain mesin motornya.

"BENTAR IH GUE MASIH LAPER!" balas Nahira yang masih memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya.

Waktu sudah menunjukan pukul 6 lewat 25 menit, yang artinya 5 menit lagi gerbang sekolah mereka akan ditutup.

"NANTI PULANG GUE BELIIN MEKDI!" ucap Reyhan yang ngomongnya makin keras sampai urat uratnya terlihat.

"DEAL!" ucap Nahira langsung ngambil tas nya dan ngibrit keluar.

"Macem dihutan gue.." dengus Mahesa dari ruang tamu sambil memakai sepatunya.

"MAMA, KAK HESA, NAHIRA BERANGKAT YAA! DADAHH!" ucap Nahira naik ke motor Reyhan yang langsung digas sama Reyhan. Nahiranya dadah dadah kearah kakaknya dan juga mamanya yang lagi nyiramin taneman didepan.

Jarak rumahnya ke sekolah bisa dibilang cukup jauh. Bisa memakan waktu sekitar 10-15 menitan, itupun kalau jalanan lancar dan tidak macet. Tapi namanya juga Muhammad Reyhan Prandita, terlihat mereka sudah ada disekolah sekarang, telat beberapa detik saja mereka mungkin sudah berada di lapangan untuk lari 10 putaran penuh.

"Hira rasanya kayak mau mati.." ucap Nahira turun dari motor Reyhan dengan perlahan lahan. Masih menyeimbangkan dirinya agar tidak oleng dan terjatuh.

"Lucu banget kayak singa" ucap Reyhan setelah melihat rambut Nahira yang acak acakan gara gara Reyhan bawa motor kayak mau ke akhirat.

"STOP!" ucap Nahira yang ngehalangin Reyhan jalan.

"Apa, Hira?" ucap Reyhan yang langsung megangin Nahira yang masih oleng olengan.

"TAMBAH BASKIN!" ucap Nahira. Reyhan yang tidak mengerti apa maksud Nahira mulai mengerutkan alisnya.

"MEKDI! TAMBAH BASKIN!" ucap Nahira. Yang dimaksud Nahira adalah es krim Baskin Robbins.

Reyhan terkekeh pelan, "Iya, mau apa lagi?"

"Udah itu aja nanti uang Reyhan abis.." ucap Nahira dengan nada melembut, tidak seperti tadi.

Reyhan membalikan badan Nahira. Menyisir rambut Nahira dengan tangannya, kemudian mengikat nya dengan ikat rambut yang selalu melingkar di pergelangan tangannya.

"Ih cie.. Ikat rambut siapa tuh..? Kakak cantik itu yaa?" ucap Nahira.

"Punya bunda. Gue minta satu tadi" ucap Reyhan. Padahal ada satu kotak berisi ikat rambut warna warni di tasnya. Reyhan sengaja menyimpannya, tentu untuk Nahira. Nahira memiliki rambut yang panjang tapi ia jarang mengikatnya, katanya gak suka. Tapi kalo gak diikat dia keribetan sendiri.

"Udah ayo, nanti telat" ucap Reyhan lalu berlari dan disusul Nahira dibelakangnya.

Hubungan Reyhan dan Nahira bisa dibilang cukup dekat, bahkan sangat dekat? Mereka sudah saling mengenal sejak kecil, rumah yang berdekatan membuat mereka dekat hingga sekarang. Usia mereka berjarak satu tahun, Reyhan lebih tua. Namun Reyhan tidak mau dipanggil kak jadi sedari kecil Nahira tidak pernah memanggil Reyhan dengan embel embel kak.

time; park sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang