Will you be mine?

6.7K 401 12
                                    

Happy reading🦋❤️

Sore ini teman-teman caca dan gerombolan vano berniat menjenguk caca dirumahnya. Tetapi sudah jam 16.00 mereka belum pada berdatangan.

Dara bosan karena sedari tadi hanya ada dirinya dan farrel disini, sedangkan caca ia sedang tertidur dikamarnya.

"Ortu lo kemana?" tanya dara kepada farrel.

"Mami gue ke butik, papi gue kerja di kantor."

"Ohhh."

"Lo mau ga anterin gue ke supermarket deket sini?" tanya farrel.

"Emang mau ngapain?"

"Gue mau beliin adik gue susu. Adik gue kalo udah bangun pasti bakal rewel minta susu."

(Guys ini susunya diseduh pake gelas itu ya guys, bukan yang kayak bayi gitu)

"Gue sih mau-mau aja. Tapi lo yakin bakal ninggalin adik lo sendiri di sini?" tanya dara.

Tinggg....Tingggg

Suara bel rumah farrel berbunyi. Farrel segera membuka knop pintu rumahnya. Vano datang dengan membawa banyak permen lolipop.

"Lo ngapain bawa permen lolipop sebanyak itu?" tanya farrel pada vano.

"Gue mau ngasih adik lo."

"Kan adik gue sakit dodol!"

"Kan sakitnya dikepala bego!"

"I-Iya juga si"

"Dimana adik lo?"

"Lagi tidur. Gue titip adik gue, Gue sama dara mau ke supermarket beliin adik gue susu."

"Oh ya udah sana lo pergi!"

"Dih ngusir."

"Bacot!" Vano meninggalkan farrel, lalu ia menemui caca di kamarnya.

Caca sedang tertidur pulas dikasurnya. Vano menghampirinya lalu mengelus kepalanya dengan hati-hati takut caca terbangun.

"Eunghhh,"

"Abanggg," panggil caca yang sudah terbangun dari tidurnya.

"Abang lo lagi beliin lo susu," jawab vano.

"Aaa mau abangg," rengek caca.

"Iya nanti abang lo dateng. Caca tidur aja lagi," suruh vano kepada caca.

Caca tidak mendengarkan ucapan vano. Ia malah menangis kencang dengan menyebut nama abangnya.

Vano yang panik saat caca menangis kencang dihadapannya, dengan cepat ia memeluk caca untuk menenangkannya.

Caca menjauhkan badannya dari vano. Ia menoleh menatap vano "Kakk...Caca bukan pelakor kan hikss...Caca gamau deket-deket lagi sama kak vano hiks hiks hiks...Caca ga mau dibilang pelakor lagi hiks.." tangis caca.

Vano terkejut dengan ucapan caca. Pasti dela mengucapkan hal yang aneh-aneh kepada caca. Liat saja nanti ia akan membalas apa yang sudah ia perbuat kepada caca.

Vano mengelus lembut kepala caca "Kenapa caca ngomong gitu hm?" tanya vano.

"Kata dela, kak vano sama dela putus karna caca hikss."

"Kak vano putus sama dela bukan karna caca, tapi karna kesalahannya dela sendiri. Jangan di masukin ke hati kata-kata dela, oke?"

Caca menganggukan kepalanya yang masih terisak.

Teman-teman mereka datang dari arah pintu kamar caca. Cewe-cewe menghampiri caca dengan heboh. Sedangkan Rafael yang tadi melihat vano berada dikamar caca berdua, Merasakan sesak di sekujur tubuhnya.

Caca Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang