Bioskop

3.2K 254 23
                                    

Happy reading🦋❤️

Menyeruput es teh lalu menatap satu persatu temannya yang hanya diam tidak bersuara. Satria muak dengan apa yang ia lihat saat ini.

"KALIAN KENAPA SIH?!" frustasi satria berteriak kepada mereka.

"JANGAN CUMA KARNA LALA PERGI PERSAHABATAN KITA JADI KACAU. LO GA INGET PESAN LALA?! DIA GA MAU PERSAHABATAN KITA HANCUR. BUAT APA LO PADA DIEM-DIEMAN KAYAK GINI?!" bentak satria tidak kuat menahan amarahnya lagi.

"Bener kata satria, kita ga boleh terus-terusan kayak gini. Terima kenyataan, fokus ke depan, jalanin prosesnya! Lala juga pasti bakal sedih kalau tau kita cuma berdiam diri nginget dia terus. Apapun masalahnya itu udah takdir! Kita ga bisa ngubah takdir," jelas dara.

"Gue setuju!" sahut asthor.

"Setuju-setuju mata lo! Dari tadi lo juga ikut ngelamun anjing," kesal satria.

Asthor menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sorry," cengirnya.

"Kita harus tetep jalanin hari-hari seperti biasanya walaupun ga ada lala!" tegur dara dan di balas anggukan oleh mereka semua.

"Gue pengen deh punya perut testpack," keluh asthor.

Farrel menoyor kepala asthor. "Sixpack bego!"

"Nah iya itu maksud gue, biar kayak perutnya vano gitu," ucapnya sembari melihat vano dengan alis yang ia naik turunkan.

"Emang perut kak vano sixpack?" tanya caca.

"Sixpack itu apa?" lanjutnya.

"Itu lho ca yang perutnya kotak-kotak," jelas dara.

"Ohh. Bright juga punya perut kayak gitu," ucap caca dengan bangga.

"Kok kamu tau?" selidik vano.

"Kan caca sering liat eh—upss."

"Coba ngomong lagi," suruh vano.

Caca menutup mulut dengan kedua tangannya seraya menggelengkan kepala.

"Udah mulai bandel kamu ya."

"Maapin caca," ucapnya sembari memeluk tubuh vano.

"Sana sama bright aja!" usir vano.

"Emang boleh?"

"Ga!"

"Ishh ngeselin!"

Jordan menghampiri mereka semua dengan wajah datar seperti biasanya. Semua beralih menatap jordan yang duduk di sebelah rafael.

"Napa?" tanya ketus jordan pasalnya ia risih di tatap seperti itu oleh mereka.

"Lo ngapain ga ikut ke bandara kemarin?" tanya satria.

"Bandara? Ngapain ke bandara?"

"Lo ga tau?"

"Tau apa?"

"Lala pindah ke Australia."

"Hah?!"

"Kemarin kan gue udah chat lo," ujar Rafael.

"Hp gue rusak."

"Terus lo kenapa ga ikut ngumpul terakhir kali sama lala di rumah farrel?" selidik via.

"Bokap gue sakit. Kenapa ga ada yang bilang sama gue kalau lala pergi?!" bentak jordan.

"Lo ga bales chat gue jamal," kelas rafael.

Jordan menggebrak meja kantin lalu meninggalkan mereka semua yang ada di sana. Sedangkan mereka menatap bingung ke arah jordan yang sudah pergi itu.

Caca Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang