Berantem?

4.8K 308 4
                                    

Happy reading🦋❤️

"Caca jadi pengen berenang di pantai," ucap caca cemberut.

"Caca kan lagi flu, nanti caca tambah sakit lagi," tegur dara.

Pagi ini mereka semua memutuskan pergi ke pantai depan villa. Caca sedari tadi tidak menghiraukan vano yang meminta maaf berkali-kali kepadanya. Ia sangat kecewa mengingat kejadian kemarin malam.

Flashback on.

"CACA KECEWA SAMA KAK VANO!"

"Sayang dengerin dulu penjelasan aku," bujuk vano.

Cewe-cewe yang mendengar keributan dari dalam dalam lalu menghampiri mereka dengan wajah panik.

"Whattt the fuckk?!" umpat via.

"Siapa yang ngerencanain ini?" tanya dara.

Mereka tidak ada yang mengaku ketika ditanyakan.

"Yang ga ngaku gue bakal suruh kalian tidur di luar!" putus dara.

Semua menunjuk ke arah vano. Sedangkan vano yang di tunjuk malah menatap tajam anggota-anggota laknatnya ini.

"Sorry bos," bisik asthor di samping vano.

"Oh jadi kakak yang ngerencanain ini semua?" tanya caca mendekati vano.

Vano menundukan kepalanya ketika caca menanyakan pertanyaan itu. Takut, itu lah yang vano rasakan saat ini. Biasanya ia yang memarahi caca tapi sekarang malah caca yang memarahinya.

"JAWAB KAK VANO!"

"I-Iya," vano tidak tau mengapa jadi malah gugup seperti ini.

"Kak vano jahat hiks."

"Sayang maafin aku. Aku janji ga bakal gini lagi," sesal vano.

Caca berlari ke luar dan vano menyusulnya. Caca berdiri di tepi pantai depan villa dengan tangis yang ia runtuhkan. Vano menghampiri pacarnya itu lalu memeluknya dari belakang dengan sangat erat. Ketika caca ingin melepas pelukan vano, vano lebih dulu mengeratkan pelukannya agar caca tidak dapat kabur darinya.

"Maaf," ucap vano yang juga sudah meneteskan air mata di punggung caca.

"Caca ga butuh maaf dari kak vano!"

"Aku beneran khilaf sayang," jujur vano.

"Kak vano lagi mabuk jangan deket-deket caca!"

"Walaupun aku mabuk tapi aku masih sadar sayangg. Pliss maafin aku ya?"

Caca tidak menjawab pertanyaan vano. Ia malah diam memperhatikan ombak pantai. Selama 15 menit tidak ada yang membuka pembicaraan lagi. Vano masih dengan posisinya memeluk caca dari belakang sedangkan caca sedari tadi hanya diam tidak bergerak. Vano merasa ada yang aneh dengan caca, Ia membalikan tubuh caca agar menatapnya. Vano terkejut melihat wajah dan bibir caca yang pucat.

"Caa kamu kenapa?!" panik vano.

Caca hanya diam menatap kosong ke arah vano.

"Sayangg, aku anter kamu ke rumah sakit ya,"

"Kak vano jahat!" gumam caca yang masih menatap kosong kearahnya.

"Iya kakak emang jahat. Caca kalo mau mukul kakak pukul aja gapapa. Kalo mau tampar juga tampar aja. Tapi jangan bikin kakak khawatir gini sama caca."

Caca meruntuhkan tangisannya di pelukan vano. Ia memukul berkali-kali dada vano untuk melampiaskan kekesalannya. Vano hanya diam saja memaklumi kondisi caca saat ini.

Caca Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang