Update..
Update..
Update...
Ready??
Happy Reading
-----------------
Summer, 5 month later..
Kylie's Penthouse , New York, United States
"Taylor akan membunuhku." Jerit Kylie pada saat menghambur keluar kamar, ia melihat jam tangannya dan mengumpat sebelum berlari ke lantai satu. Martha, pengurus rumahnya menjulurkan kepalanya dari dapur ketika melihat kehebohan Kylie.
"Hati-hati, Miss Kylie." Martha memperingatkan lalu mengambil susu yang telah ia siapkan di kitchen island, Kylie menatapnya sedikit mencela.
"Seriously? Bukankah aku sudah melewati masa minum susu?" Kylie bertanya sebal tapi tetap meneguk isi gelas yang disodorkan di depan wajahnya.
"Rotimu?" Seru Martha ketika Kylie sudah berlari menuju pintu.
"Aku akan membeli sandwich. Sampai nanti." Kylie meniupkan ciumannya untuk Martha sebelum membanting pintu dan berjalan menuju lift.
"Selamat pagi, Miss Kylie." Sapa Mike, seorang penjaga gedung tempat ia tinggal. Pria itu membukakan pintu bagi Kylie yang tersenyum lebar.
"Pagi, Mike. Bagaimana kaki anakmu?" Kylie bertanya yang langsung menerbitkan senyum Mike.
"Berangsur membaik, Miss Kylie. Terima kasih untuk Anda." Ia melmbaikan tangannya untuk memotong ucapan Mike.
"Aku senang mendengarnya. Sampai nanti." Kylie mulai berjalan menuju kantor. Seperti rutinitasnya setiap pagi, ia akan berhenti untuk membeli koran dan juga kopi sebelum menuju kantor. Kebiasaan yang sudah ia jalani beberapa bulan ini dan ternyata ia menyenanginya.
Kalau dahulu dia lebih senang pergi menggunakan mobil, dengan berjalan kaki seperti ini Kylie menyadari ia melihat banyak hal yang terjadi di pagi hari. Ia menyesali kenapa ia harus melewatkan hal itu dulu.
Ponselnya berdering seolah menjadi alarm bagi Kylie untuk berjalan lebih cepat dan seruan kesal Taylor ketika ia menjawab panggilan itu membuat Kylie berlari menuju kantor dan membuat dirinya masuk seperti wanita yang habis menyapu jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Dreams Begin (Kylie#2) ✅ (Completed)
RomancePerkataan Kylie yang bersumpah untuk membuktikan kepada Dante bahwa ia bisa bahagia dengan caranya sendiri membuat Kylie menceburkan diri dalam proyek sosial yang ia pegang di Montgomery Foundation. Kegiatan sosial itu menbawa Kylie menjauh dari New...