Update...
Update...
Update...
Ready?
Happy Reading
------------------
"Brother, apa kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama?" Jari Sebastian yang tengah memainkan layar ipad-nya seketika berhenti lalu menoleh kearah Tobias yang duduk disampingnya. Ia melepaskan kaca mata hitamnya.
"Ugo, bersiaplah kita mungkin akan mengubah rute kita menuju rumah sakit." Sebastian memberitahu supirnya yang berada di bangku depan. Tobias memandang Sebastian dengan pandangan sedikit mencela.
"Aku hanya bertanya, bukan mengklaim diriku sakit." Tobias berdecak memandang wajah Sebastian yang menampakkan rasa skeptis yang sangat jelas.
"Justru karena kau mengatakan itu, menandakan kau sedang sakit." Tobias memutar bola matanya.
"Apa susahnya tinggal menjawab." Sebastian menutup ipad-nya.
"Aku bahkan tidak percaya adanya cinta dan sekarang kau bertanya apa aku percaya cinta pada pandangan pertama?"Alis Sebastian melengkung naik.
Tobias menggelengkan kepalanya. "Aku salah karena bertanya tentang itu padamu, bukan?"
"Sangat salah." Sebastian mengangguk tegas lalu memusatkan kembali perhatiannya pada ipad-nya. Beberapa menit kemudian ia menutup kembali ipad-nya dan menatap Tobias.
"Kau jatuh cinta dengan siapa?" Tanyanya ingin tahu.
"Ada seorang wanita yang aku kenal." Tobias mengangkat bahunya.
"Berapa kali kau bertemu dengannya?" Sebastian bertanya lagi.
"Beberapa kali aku rasa." Tobias mengangkat bahunya dengan ragu.
"Bbeberapa kali itu berapa? Lima? Sepuluh? Dua bela?" tanya Sebastian.
"Tiga kali." jawab Tobias, Sebastian melotot. "Debes estar bromeando.*"
"Sungguh, Brother. Aku sangat ingin kau jatuh cinta sejatuh-jatuhnya hingga aku bisa mengatakan hal yang sama padamu." Tobias mencela Sebastian yang menarik napas panjang.
"Well, jika nanti aku jatuh cinta - sialnya. Yang pasti aku tidak akan mengklaim diriku jatuh cinta hanya karena tiga kali pertemuan." Desis Sebastian.
"Kita sampai, Senor." Ugo menghentikan mobilnya dan menoleh ke bangku belakang dan meliihat kedua majikannya masih berdebat.
"Bisakah kau fokus pada pertemuan ini dan menyingkirkan pikiran jatuh cinta pandangan pertamamu sebentar?" Sebastian memandang Tobias yang merengut.
"Baiklah, baiklah. Fokus."
"Bagus." Sebastian mengangguk lalu keluar dari mobil ketika Ugo membukakan pintu mobil.
"Kau tidak memakai kruk-mu lagi?" Tobias yang telah berputar untuk berdiri di samping Sebastian melihat pria itu keluar secara perlahan.
"Terkutuklah aku jika aku pergi ke pertemuan bisnis dengan menggunakan alat sialan itu." Kecam Sebastian lalu melangkah perlahan dan meninggalkan Tobias menutup mulutnya rapat-rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Dreams Begin (Kylie#2) ✅ (Completed)
RomancePerkataan Kylie yang bersumpah untuk membuktikan kepada Dante bahwa ia bisa bahagia dengan caranya sendiri membuat Kylie menceburkan diri dalam proyek sosial yang ia pegang di Montgomery Foundation. Kegiatan sosial itu menbawa Kylie menjauh dari New...