Update...
Update...
Update..
Ready??
Happy Reading
----------------------
Empat bulan setelahnya....
"Kylie?" Tobias menyapa Kylie yang baru saja berjalan masuk kekantor Sebastian, Kylie mengangkat wajahnya lalu tersenyum cerah.
"Hai." Sapa Kylie, ia mencium pipi Tobias yang tersenyum.
"Kau mau bertemu dengan Sebastian?" Tobias bertanya, Kylie mengangguk sambil mengangkat totebag yang ia bawa.
"Makan siangnya." Kylie tertawa kecil lalu memandang berkeliling.
"Apakah dia sibuk?" Ia bertanya. Tobias menggeleng "Dia berada di ruangannya."
Kylie mengangguk. "Baiklah, aku akan menemuinya." Kylie sudah berjalan lalu berputar.
"Jangan lupa nanti malam kau harus datang." Kylie memberikan pandangan mengancam kearah Tobias yang tertawa.
"Aku akan datang." Janjinya. Kylie mengacungkan jempolnya lalu berjalan menuju ruangan Sebastian. Tobias berjalan menuju pojokan di mana ia bisa melihat Kylie menyapa Serafina lalu mengetuk ruangan Sebastian.
Tobias melihat Sebastian langsung tersenyum ketika melihat Kylie, lalu berdiri dan mencium Kylie, ia tahu seharusnya ia tidak boleh memata-matai mereka berdua, tapi entah mengapa ia selalu senang melihat Kylie tersenyum lebar atau tertawa.
Sementara itu di ruanga Sebastian pria itu langsung meletakkan pekerjaannya setelah melihat Kylie berada diambang pintu.
"Aku baru saja akan menyuruh Serafina untuk memesan makan siang untukku." Sebastian tertawa melihat wajah merengut Kylie.
"Jangan coba-coba kau ya." Kylie mengancam Sebastian yang langsung merangkum wajah Kylie dan menciumnya.
"Aku tidak akan berani, Mi amor." Sebastian menyerah. Selama ini Kylie yang mulai memasak dan mengantar makan siang untuk Sebastian. Hingga Taylor yang mengetahui itu mengatakan tidak percaya bahwa Kylie sudah bisa memegang wajan. Bersama Kylie, Sebastian merasakan seperti menaiki rollercoster. Wanita itu membuatnya tertawa, menggeram marah tapi dengan cepat bisa meredakan kekesalannya.
"Apakah untuk nanti malam semuanya telah siap?" Sebastian bertanya ketika Kylie membuka totebag nya dan melihat boks makanan yang ia bawa.
"Ya, orangtuaku di jadwalkan mendarat dalam dua jam." Kylie melirik jam tangannya.
"Yang menandakan bahwa aku harus pergi sekarang juga." Kylie berjinjit dan mencium bibir Sebastian.
"Baiklah, aku akan menjemputmu jam tujuh tepat." Sebastian memberitahu Kylie yang menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Dreams Begin (Kylie#2) ✅ (Completed)
RomancePerkataan Kylie yang bersumpah untuk membuktikan kepada Dante bahwa ia bisa bahagia dengan caranya sendiri membuat Kylie menceburkan diri dalam proyek sosial yang ia pegang di Montgomery Foundation. Kegiatan sosial itu menbawa Kylie menjauh dari New...