Kotak bekal

107 10 0
                                    

drrrt drrrt.. drrrt drrrt..

"Halo Mon?"

"Ya, Ela. Kau dimana?"

"Hm, d-di di apartemen!"

"Ha? Pulang ke apartemen? Kau sakit?"

"T-tidak Mon, aku masuk kerja mulai besok"

"Ohh padahal aku ingin mengajakmu makan siang bersama btw,kau diterima di devisi apa?"

Ela terdiam sejenak. Dari awal ditelpon dia sudah berbohong. Nyatanya Ela masih dikantor. Sudah 5 lantai tubuh itu berjuang membersihkan dibantu staf kebersihan lain tentunya.

"Mon,sebenarnya-"

"Ela, tiba-tiba ada rapat dadakan aku tutup dulu telponnya!" putus Monica.

Tut tut tut..

***

"Sekian untuk hari ini, besok bagian lantai masih sama. Yang hari ini ganjil maka besok tetap ganjil sama dengan yang genap. Ngerti ? Yaudah pulanglah kalian, istirahat karena besok kita bakalan 2x lebih capek dari hari ini." arahan yang diberikan kepala staf kebersihan kepada bawahannya. Semua menganggguk patuh dan berbalik hendak pulang.

"Hei kau anak baru!" panggilnya kepada wanita cantik yang hendak ke ruang ganti untuk menukar seragam OG-nya. Ela merasa dirinya anak baru menoleh kearah suara. Mendatangi pimpianannya.

"Ada yang bisa ku bantu Kak?" tanya Ela disertai senyuman manisnya.

"Aku cuma bilang sesuatu. Tentang arahanku tadi ada pengecualian sama kau. Kau tadi dapat lantai genapkan? Atasan paling atas bilang kau buat masalah jadi aku dititahkan buat menetapkan kau dilantai ganjil tanpa perubahan. Emang kau buat masalah apa tadi?"

"E-e aku mungkin ngepelnya kurang bersih Kak. Maaf"

"Tapi biasanya kesalahan sekecil apapun bakalan dipecat, tau kau! Bersyukurlah kau selamat mungkin Dirut tampan nan gagah iru sedang mode baik. Yaudah sana pulanglah, besok kau bakalan capek, perusahaan adakan party untuk ultah Karin, kekasih Dirut kita!" ucap Kepala staf berbadan gemuk itu panjang lebar.

"Hah? Ulang tahun Karin?" tanya Ela bingung, secinta itukah suaminya dengan wanita bernama Karin itu? Sampai ulang tahunnya dirayakan di kantor Billioms?

"Ho'oh, Artis panas itu loh, masa kau ga tau. Daripada gosip dan aku didepak dari perusahaan gegara bicarain kekasih Dirut, lebih baik kita pulang!" ajak Mira, kepala staf kebersihan itu.

Ela menganggukan kepala kemudian ditinggal Mira sendiri karena buru-buru pulang. Ela kembali ke ruang ganti untuk menukar pakaiannya yang sempat tertunda tadi.

Ela menggunakan lift untuk turun kelantai dasar.
Kantor terlihat sepi karena memang jam kerja sudah berakhir 2 jam yang lalu. Ela sudah dilobby dan turun ke jalan menunggu angkot.

Sudah lebih 30 menit angkot tak kunjung datang. Mengingat langit sudah gelap di pukul 19.00. Kemungkinan besar angkot sudah berhenti beroperasi.

"huuftt"

Hari ini Ela terlalu banyak menghela nafas. Mulai dari Ian yang membencinya sampai fakta jika suaminya sangat mencintai wanita lain. Belum lagi pekerjaan yang benar benar membuat lelah di tubuhnya tidak ketulungan.

Ela tahu pekerjaan ini tidak baik untuk kesehatannya. Dengan ginjal satu, pemilik tubuh dilarang kelelahan. Namun untuk mendapat nafkah dari suaminya dia harus bekerja.

Uh, Hm It's Hurt (hiatus Bentar) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang