Hai semua, setelah memikirkan matang² dan membaca beberapa masukan dan saran dari kalian baik yang ada di wp ini maupun dari wp author yang lain, saya memutuskan untuk melanjutkan cerita ini, namun mungkin tidak sedetail sebelumnya dan merubah jalan cerita untuk bab berikutnya untuk menghindari kehaluan author ini berdampak negatif pada member dikarenakan readers yang masih di bawah umur atau tubir² yang kebetulan membacanya.
Sebelumnya saya ingin mengingatkan bahwa cerita ini hanyalah fiksi dan karangan dari imajinasi saya saja. Bukan kehidupan real dari para tokoh/member. Nama² yang tertera di dalam cerita ini dibuat hanya karna author menyukai pribadi dan ngefans kepada mereka. Jadi author harap jangan membawa kehaluan kami masuk ke real life mereka yang membuat mereka malah risih dan menjauh.
Tolonglah menjadi pembaca yang cerdas, yang bisa membedakan mana itu karangan mana itu kenyataan.
Stop tubir, carilah kebahagiaan kalian sendiri tanpa menganggu kebahagiaan orang lain.
Apabila ada salah kata, author minta maaf sebelumnya ya. Semoga kalian suka dengan cerita ini. Enjoy!
-selamat membaca-
"Kalo gitu Chika pamit dulu ya ma, makasih buat hari ini ma" pamit gadis yang sudah duduk di depan kemudi mobil sedang putih itu.
"Iya sayang, kamu hati² ya, semangat juga buat ujiannya" jawab wanita dewasa itu sambil melambaikan tangannya, tanpa mereka sadari ada mobil berwarna hitam yang sedari tadi berhenti dan mengamati interaksi kedua wanita itu sampai akhirnya mobil putih itu menghilang dari hadapannya.
*****
"Ara pulang"
"Eh sayang udah pulang? Kok malam banget? Gimana jalan²nya hari ini?" cecar wanita dewasa yang sedari tadi menunggu kepulangan anak kesayangannya itu.
"Ih mama, satu² x kalo mau nanya" ucapku sambil mengerucutkan bibirku yang di jawab hanya dengan kekehan dari mamaku.
"Udah ah, Ara mau bersih² dulu ya ma"
"Eeeh... Tunggu, duduk sini dulu" panggil mamaku ketika kakiku hendak melangkah menaiki tangga.
"Kenapa ma?" ku hampiri wanita yang kini tengah sibuk dengan majalah di tangannya.
"Gimana hari kamu sayang? Bahagia?" tanyanya sambil mengelus rambut ku dan menatap ku dengan lembut.
"Uhm b-bahagia kok ma"
"Baguslah kalo kamu bahagia sayang, semoga kamu memang menjawab dari hati kamu ya"
"Selama Fio bahagia, Ara juga pasti bahagia kok ma" jawabku mantap entah untuk meyakinkan mamaku atau meyakinkan diriku sendiri. Ku lihat mamaku tersenyum, senyuman sendu.
"Yaudah kamu bersih² ya. Trus langsung istirahat besok kan udah mulai ujian" aku pun hanya mengangguk kemudian berlari kekamarku.
*skip*
Seminggu kemudian
Kriiiiiiing.....
Bel sekolahku pun berbunyi, menandakan bahwa penderitaan kami sebagai siswa sudah berakhir. Hari ini, hari terakhir UAS di sekolahku, SMA Tunas Bangsa setelah itu sekolah kami akan memberikan waktu untuk istirahat atau liburan selama 2 minggu itu sungguh memberikan rasa senang padaku setelah berkutat dengan angka dan segala soal yang menguras isi otakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinjirareta Futari [END]
SonstigesSeluruh kisah yang di tulis dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika terdapat kesamaan nama itu hanya bentuk kehaluan dari penulis terhadap persahabatan antar member idolanya. Jadi semua cerita yang terjadi hanya merupakan imajinasi belaka, buk...