"Dia... Disini?"
"Kenapa dia ada disini?"
"Apa aku salah lihat?"
"Tidak mungkin dia ada disini"
"Ah... Aku sangat merindukannya tapi..."
"Dia kembali?"
"Apa dia tau kalau aku ada disini?"
"Ah tidak... Tidak mungkin dia tau"
"Hmm... Wajah itu, tubuh itu, aroma itu, itu memang dia"
"Aku tidak mungkin salah lihat"
"Ah tapi bagaimana mungkin dia bersama seorang primadona sekolah"
"Bagaimana mungkin mereka saling mengenal?"
"Kenapa kamu hadir lagi?"
"Kenapa Ara..?" batin seseorang yang sedang duduk di mobilnya.Gadis itu pun menangis, hati dan pikirannya berputar kembali setelah 2 tahun berlalu.
Flashback
"Kamu terlalu naif Fioni, kamu selama ini juga sadar memiliki perasaan yang sama denganku"
"Aku tau Ra, aku tau" serunya sambil menangis sesegukan
"Tapi semua ini salah, kita salah" lanjutnya
Setelah perdebatan terakhirnya dengan Ara, dia tidak pernah lagi melihat gadis itu. Yang ternyata di kabarkan pergi dari Jakarta meninggalkan dirinya sendiri.
Menyesal? Ya dia menyesal, dia kehilangan sahabat yang begitu menyayangi nya dan sangat dia sayangi hanya karna dia terlalu takut mengakui perasaannya sendiri."Apa aku harus menemuinya?" pikir Fioni
Dia pun melajukan mobilnya perlahan ketika melihat 2 orang gadis keluar dari kelas sambil tertawa. Dia tidak ingin salah satu dari gadis itu menyadari kehadirannya disini.
Sudah 2 tahun, Fio berusaha menyembuhkan hatinya, dia berusaha naik tingkat 1 tahun lebih cepat agar lepas dari bayang² Ara. Berharap memiliki sahabat dan circle pertemanan baru dan lebih tua sehingga tidak ada yang mengenal dia dan Ara."Aku pulang..." seru Fioni
"Hai sayang, gimana sekolah kamu hari ini? Capek?" peluk seorang wanita paruh bayaDan Fioni pun hanya tersenyum di pelukan mamanya. Gadis yang tersenyum itu adalah Fioni Alveria Tantri, gadis lugu dan pintar murid akselerasi di sekolah SMA Tunas Bangsa yang merupakan salah satu primadona di sekolah itu.
"Kamu ganti baju dulu ya, habis itu makan, biar mama siapin dulu" ucap mamanya Fioni sambil menuju ke dapur
"Iya ma, Fioni ganti baju dulu ya" katanya sambil menaiki tangga menuju ke kamarnya"Ah, kenapa aku harus melihatnya tadi" batin Fioni
"Apa dia memiliki hubungan dengan Chika?"
"Ah ya, apa dia murid baru yang di maksud Ariel dan Mira tadi?"Flashback
"Fioooo..." panggil Mira kepada temannya yang sedang membaca buku di kelas.
"Hmm" katanya sambil terus membaca buku novel favoritnya itu.
"Lo tau, sekolah ternyata menerima murid pindahan deh. Akselerasi juga sama kayak lo" ucap ArielFioni pun melihat kearah teman²nya,
"Terus?" tanyanya
"Lo gak mau liat? Kali aja lo kenal gitu?" tukas Mira
"Yaelah, Mir, Riel kan murid akselerasi juga bukan gue sih di Jakarta kecil kemungkinan lah gue kenal" sambungnya
"Tuh, Freya juga dulu akselerasi kan kayak gue, tapi gue gak kenal sama dia dari awal" ucap Fioni yang melihat Freya datang menghampiri mereka
"Hehe iya juga ya" jawab Mira dan Ariel berbarengan
"Pada ngomongin apa sih? Gue ya???" tanya Freya yang duduk di samping Fioni
"Dih pede lu" ujar Ariel
"Kita ngomongin anak baru yang di kelas XI IPA 1" lanjut Mira
"Ooh gue tau, gue liat tadi. Cantik kayaknya dia bakal gabung di gengnya Chika deh" balas Freya*skip*
"Fio, ayo turun sayang. Makan dulu" panggil mamanya dari bawah
"Iya ma" jawab Fioni sambil berlari turun kebawah
"Eh, hati² sayang gak perlu lari² loh nanti kamu jatuh" ucap mamanya
"Hehe habis masakan mama wangi banget, udah laper nih" sambung Fioni*skip*
Drrrttt...drrrrttttt...drrrtttt...
Fio membuka pesan yang masuk ke smartphonenya itu
Ariel : Jadi kan woii kita ngerjain tugasnya bareng?
Mira : Gue otw rumah lo ya Fio
Ariel : Buru² amat neng
Mira : Rumah gue jauh guys 🥺
Freya : Gue kayaknya gak jadi ya guys. Nemenin nyokap gue
Fio : Oke, kalian kabarin aja yaDia pun menutup pesan grup itu dan beralih membuka galeri hp nya.
"Aku harus bagaimana Ra..?"
"Apa aku harus muncul di hadapan kamu saat ini?"
"Apa aku bisa mengontrol hatiku lagi jika kita bertemu?" tangis Fio sambil melihat galeri hpnya*skip*
Tok...tok...tok....
Muncul sosok Mira dari balik pintu namun Fioni sama sekali tidak menyadarinya karna dia larut dalam tangisnya
"Lo kenapa Fio?" tanya Mira sambil memegang bahunya
"Eh? Lo bukannya baru berangkat?" Fioni kaget dengan kemunculan Mira
"Hmm, lo gak jawab pertanyaan gue dah" sahut Mira
"Itu bukannya anak baru?" sambungnya
"Lo kenal?" tanya MiraFioni hanya mengangguk
"Dia sahabat gue Mir, namanya Ara" jawab Fioni
"Trus kenapa lo harus nangis? Bukannya lo harusnya senang dia sekolah bareng lo?" tanya MiraFioni diam, kepalanya menengadah ke atas sebelum akhirnya dia menggelengkan kepalanya
"Gue gak tau, gue bingung Mir" jawabnya
Mira yang tidak mengerti sama sekali akhirnya memeluk Fioni, dia tidak ingin banyak bertanya jika sahabatnya ini tidak ingin bercerita.
"Mir, gue bingung harus senang atau sedih Ara ada di sekolah kita" ucap Fioni
"Kenapa? Kan dia sahabat lo" tanya Mira dengan wajah bingung
"Gue udah lama gak komunikasi sama Ara, gak tepatnya gue yang ngejauhin dia sampai akhirnya dia pindah. Dia ninggalin gue" isak FioniMira diam mendengarkan Fioni cerita
"Gue sama Ara itu deket banget, saling sayang. Gue... Gue..." tangisnya
Mira kembali memeluk Fioni yang menangis terisak
"Kalo lo belum siap cerita gak usah di paksa Fio" ujar Mira sambil menghapus airmata Fioni. Dia merasa sahabatnya ini gak siap untuk menceritakan kelanjutan ceritanya.
*skip*
"Haii sorry gue telat" ucap Ariel yang tiba² muncul di kamar Fioni
"Lama deh lo ah" ucap Mira, Fioni hanya terkekeh
"Yaudah yuk, kita kerjain tugasnya sekarang biar besok bisa free kitanya main" lanjut ArielAkhirnya mereka pun tenggelam dengan tugas² sekolah yang menumpuk itu. Mereka ingin weekend besok tidak ingin di bebani dengan tugas yang masih menumpuk sehingga menganggu hari libur mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinjirareta Futari [END]
AcakSeluruh kisah yang di tulis dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika terdapat kesamaan nama itu hanya bentuk kehaluan dari penulis terhadap persahabatan antar member idolanya. Jadi semua cerita yang terjadi hanya merupakan imajinasi belaka, buk...