Sudah seminggu berlalu sejak aku berbicara dengan mama, sejak itu pula Fioni hampir setiap hari main dan mampir kerumahku. Aku benar² berusaha meyakinkan hatiku, bahwa aku mencintainya. Sudah seminggu ini pula, tempat dudukku juga pindah menjadi sejajar dengan bedanya dia di belakang aku di depan tepatnya di depan meja guru. Aku berusaha untuk tidak bertatap langsung ataupun berpapasan dengannya.
"Sayang, kita ke kantin yuk" ajak Fioni yang saat ini sedang berada di kelasku.
"Aku lagi malas Fi, lagian bentar lagi juga bel pulang loh. Kita free class 4 jam terakhir" ucapkan malas.
"Yaudah kalo gitu ke perpus aja yuk"
"Mending kamu beresin buku kamu deh, begitu bel kita langsung cabut. Mama jemput soalnya mau ngajakin makan siang bareng" sahutku
"Serius? Yaudah kalo gitu aku beres² dulu ya sayang" jawabnya sambil berlalu meninggalkan kelasku
'Udah seminggu, tapi kenapa belum ada perubahan apapun ya. Kenapa aku malah semakin merindukannya'
Teeeeettt.....
Akhir bel berbunyi, aku langsung bergegas keluar kelas menuju toilet, karna sedari tadi muak mendengar kemesraan yang di berikan Ferdi padanya yang terdengar hanya sebagai bualan semata untukku.
Aku mencuci mukaku, berusaha menjernihkan pikiranku dan meredam semua perasaan dan rasa cemburu sejak tadi. Kemudian aku berjalan menuju kelas Fioni sesaat setelah mendapat notifikasi dari mamaku.
Mama udah di parkiran ya Ra
Iya ma, ini Ara mau jemput Fio dulu ya
Aku berjalan menyusuri lorong sekolah ini menuju kelas Fioni yang letaknya 1 lantai di bawah kelas kami, ketika aku ingin menuruni tangga -
'Itu mama sama siapa ya? Kayak Chika?'
Batinku ketika melihat ke arah parkiran mama ku sedang berbicara dengan sosok yang sepertinya aku hindari beberapa waktu ini.
*****
"Chika" panggil seseorang dari arah parkiran kepadaku. Ketika melihat siapa yang memanggilku, tubuhku menegang melihat dia sedang berjalan tersenyum ke arahku.
"Siapa Chik?" tanya Gracia yang saat itu sedang berjalan bersama ku.
"Eeh- itu- dia.."
"Kok lo jadi gugup? Lo gak kenapa² kan Chik?" kulihat Shani memberikan ekspresi khawatir padaku.
"Eh-juga gpp kok. Dia-" belum sempat aku menjawab
"Hai sayang, ih kamu kemana aja sih. Mama kangen tau" katanya sambil memelukku. Gracia dan Shani menatap ku seolah bertanya 'nyokap lo?' aku pun hanya menggeleng sambil tersenyum.
"Hehe Chika juga kangen sama mama. Mama kok bisa ada disini?"
"Iya mama mau jemput Ara, mau makan siang bareng. Kamu ikut yuk" ajaknya.
"Eh.. Lain x aja ya ma, Chika udah ada janji sama mereka berdua" tolakku halus sambil menatap memohon kepada Gracia dan Shani yang masih berdiri tidak jauh dari kami memperhatikan. Syukurlah mereka mengerti kemudian mengangguk membenarkan ucapanku.
"Yah, padahal mama kangen banget sama kamu, kalian siapa namanya?"
"Saya Gracia tante"
"Shani tante" sahut mereka sambil menyalami wanita dewasa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinjirareta Futari [END]
AcakSeluruh kisah yang di tulis dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika terdapat kesamaan nama itu hanya bentuk kehaluan dari penulis terhadap persahabatan antar member idolanya. Jadi semua cerita yang terjadi hanya merupakan imajinasi belaka, buk...