Bintang Kecil [JJK - JEH]

11

Haii,jangan lupa memberi vote dan komennya ya karna dukungan kalian berarti banget di aku🥺 supaya bisa lanjut ke part selanjutnya.

Ayo coba kali ini banyak yang komen:) takut kalau gak ada,berarti cerita ku emang jelek—

Bintang kecil—–by CLAYcloud

Eunha berhasil lolos dari rumah itu,Gadis yang masih lengkap dengan seragam SMA nya yang kucel terus berlari dari pemukiman di sana.

Semua orang disini sudah gila,

Muka yang di penuhi luka lebam dengan hidung yang terus mengeluarkan darah itu tidak Eunha perdulikan,dan Ia terus berlari.

Sekarang,dia hanya ingin cepat kabur dan tak ingin kembali ke sana,sampai kapan pun.

Kalau pun bisa mengakhiri hidupnya hari ini juga,Gadis itu akan melakukannya sekarang.

Kali ini dia benar benar gak tahu alasan apa lagi yang harus membuatnya untuk tetap bertahan.

Brugh!

"Arghh!" Eunha berteriak kesakitan,tubuhnya terjatuh akibat batu yang tidak sengaja menggoresi telapak kakinya.

Eunha terduduk menatap kakinya yang lecet,Gadis itu menoleh kebelakang dengan deru nafas yang tak teratur.

Kenapa dia harus lari?padahal sudah pasti kedua manusia gila harta itu tidak akan mengejarnya.

Eunha menyeka darah yang terus keluar dari hidungnya.

Dia tersenyum sinis.

Membuang tenaga.

Mungkin jika orang melihat kondisinya sekarang,semua orang akan mengira jika dia habis berkelahi dengan Seseorang. Nyatanya ini semua ulah dari Wanita tua perebut itu.

"Sakit." Desis Eunha,tangannya pindah alih memegang kepalanya yang berdarah. Pusing menjalar di kepalanya, kedua tangannya juga ikut terasa perih semua akibat cakaran dari Wanita itu.

Walau kepalanya sekarang terasa berat seperti di hantam oleh batu,Eunha berusaha bangun dari duduknya.

Berjalan terseok seok pergi dari sana.

● ● ●

Kakinya berdiri di atas batas pagar jembatan layang,kepala Gadis berambut surai itu mendongak menatap beberapa bintang yang bertabur indah di atas sana.

Hari semakin gelap. Dan kondisi jembatan penyerbang yang sedang Ia pijaki telah sepi. Hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana.

Eunha menunduk menatap jalan dibawah sana,banyak kendaraan yang membawa kendaraan mereka secara ugal-ugalan sekali. Gadis itu meneguk air ludahnya sendiri.

Dia meremat batas jembatan dengan gemetar. Eunha memejamkan matanya.

Bukan ini keinginan dia,