[SEPULUH🌻]

659 45 3
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum😊
~~~~

Jadikan Al-Qur'an sebaik-baiknya
Bacaan
⚠️Jangan dibaca disaat adzan⚠️
~~~~

Jadikan Al-Qur'an sebaik-baiknyaBacaan⚠️Jangan dibaca disaat adzan⚠️~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.00, tapi Aisyah masih saja belum bisa pergi kealam mimpinya, padahal suaminya sudah tepar daritadi.

Aisyah menggerakan tubuhnya mencari posisi nyaman, tapi masih saja dia tidak bisa terlelap menyusul suaminya.

Aisyah menghembuskan nafasnya lelah, "mass?"ujarnya pelan sambil mengusap pelan rahang tegas sang suami.

Tapi tidak ada respon sama sekali, Ari masih betah dengan alam mimpinya.
"Mas, bangun dong!Ais gak bisa tidur"rajuknya.

"Mas?!"

Aisyah mencubit kedua pipi Ari dengan kuat, membuat sang empu meringis kesakitan, tapi tak kunjung mau membuka matanya juga

"Mas! Ih susah banget si dibanguninnya!"

"Hmm"

"Mas bangunnn!!"

Ari mengucek kedua matanya, lalu membuka matanya dengan perlahan, "kenapa si?, Mas ngantuk tau?!"

Aisyah mendengus kesal, "Ais pengen tidur!"kesalnya. Ari menatap istrinya heran, terus masalah dengannya apa? Pikir Ari

"Yaudah tinggal tidur, gitu aja kok ribet!" Aisyah mendelik mendengar jawaban dari suaminya, kalo saja bisa, mungkin sekarang dirinya juga sudah berlayar dipulau kapuk daritadi.

"Kalo bisa juga, daritadi ais udah tidur mas! Tapi masalahnya, mata Ais gak bisa diajak kerja sama, malah maunya melek terus"Aisyah mengerucutkan bibirnya

Ari langsung mengubah posisinya menjadi duduk, bersandar pada kepala ranjang, diikuti oleh Aisyah. Aisyah dengan senang hati berhambur pada pelukan suaminya, menenggelamkan kepalanya pada dada bidang sang suami.

"Mas kepalanya elusin ya?"pintanya, sangat menggemaskan. Ari mengecup bibir istrinya sekilas "hmm, tapi harus tidur ya?" Aisyah mengangguk-anggukan kepalanya.

Ari tersenyum gemas, perlahan tangannya terangkat untuk mengelus lembut Surai sang istri. Aisyah semakin mengeratkan pelukannya pada Ari, bahkan kaki Ari sudah ditindih oleh kaki mungilnya.

Ari Fathian[On-Going✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang