Raja dan Putri duduk dengan napas terengah-engah, Yuni memarahi mereka habis-habisan tentu saja tanaman yang sudah dirawat seperti anak sendiri akan mati jika terlalu banyak air.
"ini semua salah Aja," dengus Putri kesal.
"salah siapa, Uti jahilin Aja," balasnya.
"ih, pokoknya Aja selalu salah,"
"iya Uti," balas Raja.
"oh iya, besok mama Uti pulang," ujar Uti.
"bagus dong," ujar Raja.
"Mama tuh protektif banget sama Uti Aja,nanti Uti gak bisa nonton drakor lagi," curhatnya.
"heh,kelas 12 belajar yang rajin. biar masuk universitas yang Uti inginkan," Raja mengelus rambut Putri penuh kasih sayang.
***
liburan tinggal duahari lagi, sabtu, minggu seninnya Putri sudah mulai sekolah seperti biasa. dirinya sibuk beres-beres tentu saja dibantu oleh Raja, dan pintu dibuka lebar-lebar agar tidak dijulid Bu Siti.
"buang semua deh," dengus Putri melihat buku yang sudah bertumpuk-tumpuk. mulai dari dirinya kelas sepuluh.
"jangan, bukunya masih perlu," ujar Raja, Putri menatap Raja jengah.
"males Raja,"
"katanya mau sukses gitu aja males," sindir Raja.
Raja melihat kardus yang sudah tidak dipakai lagi, berisi banyaknya kertas yang dirobek. lantas Raja mengambilnya dan dengan cepat menyembunyikan nya.
"siap juga," lega Putri, kini mereka sudah berada dirumah Raja. tentu saja jaraknya hanya lima langkah dari rumah.
"Put, gue punya ini," teriak Raja, mengangkat tinggi-tinggi kertas itu, Putri membulatkan matanya dengan cepat dirinya hendak mengambil tentu saja tidak dapat, Raja lebih tinggi dari dirinya.
"Rajaaa, itu kertas haram. iss sumpah gue malu banget," dengus Putri, itu benar-benar kejadian yang sangat memalukan.
"biar gue bacakan," ujar Raja, Putri sudah mencak-mencak. apalah daya dirinya hanya setinggi bahu Raja.
"bodo, Putri gak denger," ujarnya menutup kedua telinganya rapat.
DARI PUTRI
UNTUK:MAMA 1,MAMA 2 DAN AJASejujurnya Putri gak kuat tulis ini, Putri benar benar sedih banget. mungkin umur Putri udah gak lama lagi, satu hal yang pasti Putri benar-benar menyayangi kalian.
Putri gak tau sejak kapan, yang jelas Putri berdarah. gak henti-henti, mungkin ini azab untuk Putri karena sering jailin mama1, mama2, juga Aja.
maafin Putri ya, do'ain aja semoga Putri tenang disana.
DARI PUTRI
"hahaha," gelak tawa Raja menggelegar, Yuni yang mendengar surat yang dibacakan Raja juga tertawa mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun silam.
Putri hanya menutup wajahnya malu, bisa-bisanya dirinya sekonyol itu.
"gue kan panik, mana tau kalo halangan," ujar Putri mendengus kesal, kala itu dirinya tidak berpikir panjang mengira umurnya akan pendek, dirinya memutuskan untuk menulis surat seperti di film-film yang dirinya tonton.
"astaga, gue masih ngakak," ujar Raja tergelak, Putri hanya mendengus.
"Rajaaa, Uti maluuu," teriaknya nyaring.
***
Akhirnya dengan bujuk Rayu, Putri mau memaafkan Raja. Raja hanya bisa menahan tawanya, bahkan kejadian beberapa tahun silam, Putri menangis kejar, curhat sama mama bahwa dirinya berdarah. mereka semua sudah panik, dan sontak tertawa yang dibalas tatapan bingung oleh Putri. Putri hanya membalas namanya orang panik, lupa semua kejadian itu bahkan membekas sampai sekarang.
"Rajaaa, kejadian itu ah kan ingat lagi. gue makan apasih waktu itu, bego banget," degus Putri mengomel.
"lo gak tau, gimana paniknya gue," ujar Raja.
"iss, lupaa lupaaaa lupain. malu banget gue," ujar Putri, jika hanya dirinya, keluarganya, keluarga Raja Putri tidak masalah. yang menjadi masalah, Putri mengundang temannya satu angkatan, dirinya diledeki bahkan ditanya Put gajadi mati bodohnya lagi Putri mentraktir mereka makan. alhasil kini dirinya Sma ditempat yang kemungkinan bertemu teman SMP hanya kecil.
"Jadiin kenangan, lucu kali," ujar Raja, Putri memukul lengan Raja kasar.
"Raja, boneka kucingnya lucu. bisa jadi teman Pusi. ayoo Raja traktir Uti itu," ujar Putri dengan senyum sumringah, apapun yang berkaitan dengan kucing akan langsung mengembalikan moodnya.
"Put, astaga. boneka kucing udah banyak dirumah," ujar Raja.
"ah, Raja pelit. padahal bonekanya imut banget," ujar Putri, tidak bisa dipungkiri matanya berkaca-kaca.
"adek gue nangiss, iya Aja belikan," ujar Raja tersenyum.
"Aaa, makasih Aja baik banget abang gue," ujar Putri tersenyum, memeluk Raja.
"tapi besok janji lo, jangan lupa," ingat Raja.
"Siapp,"
Boneka kucing
jangan berharap banyak cuma adek:v
heheVote 10+ comen 10 double up😀
16 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Tetanggaku
Teen FictionWARNING: INI BUKAN KISAH PERJODOHAN PLEASE Katanya gak suka, tapi perhatian. katanya cuma anggap adek eh taunya ada perasaan. Ini kisah anak remaja,dimana mereka saling bertetanggan. Awal pertemuan, saling nabrak sepeda yang berakhir kecemplung di...