Dua || Tanggung jawab!

2.2K 211 5
                                    

Setelah perdebatan panjang, akhirnya Raja menyerah dirinya akan bertanggung jawab. tetangga sudah tidak heran melihat tingkah laku mereka, berbeda dengan Bu Siti tetangga baru yang julidnya minta ampun dan berpikir macam macam.

"Rajaa, lo bentar lagi jadi bapak." Putri menangis haru,setelah penantian panjang akhirnya Putri akan menjadi ibu.

"Bapak pala lu," balas Raja sinis.

"Raja lo harus akui anak lo, gue mah cuma ibu tiri."

"Mana Pusi?" tanya Raja.

"ntah, udah melahirkan kali ya. gue merasa bersalah banget, Pusi melahirkan gue gak ada disisinya."

Raja mengelus dadanya sabar, dasar putri tidak ada akhlak, bagaimana bisa Raja dibilang bapak kucing dan Putri akan menjadi ibu tiri, benar benar asem.

"Rajaa,Pusi kasian lo harus nafkahi dia. lahir dan batin."

"lo pikir gue apa," sahut Raja ngegas.

"loh kok ngamokk," ejek Putri menjelekkan mukanya.

"ayo cari Pusi."

Akhirnya mereka berkeliling dirumah Putri, tidak ada tanda-tanda keberadaan Pusi.

"Pusiiii, siii. bapak kamu tanggung jawab nih. sayang mama tirimu nyariin." Putri berteriak dengan sangat nyaring.

Raja menatap putri jengah, sudah dari tadi dirinya mengatakan bahwa Raja bukan bapak kucing. tapi putri seolah tidak mendengarkan perkataan Raja.

"Ti, lo mama tiri. lo ga ada hak atas Pusi, karena gue bapaknya."

Putri melototkan matanya tidak terima,enak saja selama ini dirinya yang merawat Pusi dan mengabdi sebagai mama tiri Pusi.

"lo bapak meong, itu hanya ada di perjanjian meong. selama ini gue yang merawat, lo sendiri gak ada tanggungjawab dasar BAPAK MEONG." putri berlalu, meninggalkan Raja yang menatapnya cengo. Putri begitu fanatik akan kucing, dirinya tidak pernah kapok untuk memelihara kucing. untuk saat ini kucing Putri berjumlah sepuluh ekor, tidak tau kedepannya kita lihat saja nanti.

Raja sendiri dulu sangat takut dengan kucing, berbeda dengan sekarang sejak Putri mengklaim dirinya bapak Pusi, meong kesayangan Putri.

***

"mamaaaaa, Pusi mamak tirimu kangen nak. kemana aja kau ya," Putri berujar dengan logat batak, yang jatuhnya malah lucu.

"Uti," panggil mama mengintimidasi.

"iya mah?" tanya Putri takut.

"tepat hari sabtu, pukul 03.00 Pagi Pusi melahirkan anak sebanyak 5 skor, warnanya belang-belang ada oren, hitam dan putih. mama gak tau cara dia masuk, yang jelas mama udah jadi Bidan Kucing dadakan. sebagai gantinya kamu harus rela bagi mama bayi kucing yang imut ini."

Raja menatap mamanya tidak percaya, dirinya harus segera menghentikan sebelum masalah dunia akan terjadi. dunia perRajaan akan hancur, jika mamanya dengan tega menjajah.

"TIDAKKK," teriak Raja, memasang raut mendramatisir. menatap Putri seolah menyuruh Putri menjawab tidak, bukan Putri namanya jika tidak membuat Raja menderita. Putri tersenyum tulus, dirinya harus bisa memainkan peran ibu tiri yang baik.

"ma, Putri emang bukan ibu tiri yang baik. tapi, karena mama ikut andil menyelamatkan Pusi, Uti akan bagi mama dua anak kucing yang comel." teriak Putri nyaring dirinya heboh, begitupun mama Raja. Raja menatap Putri dalam, seharusnya dari awal dirinya tidak mempercayai Putri mana ada mama tiri yang baik.

"ma, Raja gak setuju ya," ujar Raja, mamanya menatap tajam, sorot matanya membunuh membuat Raja menjadi kicep dan hanya bisa pasrah.

***

Bu Siti memandang Raja dan Putri sinis, dirinya sudah menduga mereka bukan anak baik-baik terbukti dengan percakapan yang dirinya kuping kemarin.

"anak sekarang emang pada ga benar bu, malahan orangtua nya juga dukung. heran saya," ujar Bu Siti.

Raja dan Putri menghentikan langkahnya, satu bulan bertetangga terlebih bu Siti orang baru membuat diri mereka cukup tau sifat Bu Siti.

"iya ya buk, ada anak gadisnya dirumah aja eh terjadi open BO," sahut Bu Ajeng, dirinya menyindir Bu Siti.

"iya emang begitu bu."

Raja dan Putri menahan tawanya, Bu Siti terlalu polos atau emang bego. tidak memperdulikan Bu Siti juga orangtua, lagian mulutnya itu julid banget bon cabe level 30 kali ya.

"eh Uti proses lahiran anak Pusi gimana sehat semua?" tanya Bu Ajeng.

"hehe, alhamdulillah bu Pusi lahirin lima anak warnanya belang-belang Pusi juga sehat. ini sama Aja mau beli makanannya, Aja kan bapak yang bertanggung jawab." jawab Putri tersenyum manis.

"Loh, kok warnanya belang-belang. Zebra kali ya." Bu Siti tertawa.

"itu kucing Putri bu, masa ibu gak tau. kan Raja bapak kandungnya kalo Putri sendiri mah ibu bawang putih, ibu tiri."

"Kenapa harus ibu tiri si Put?" tanya Bu Ajeng.

"hehe, saya mau mematahkan asumsi orang-orang bu. bahwa ibu tiri ada yang baik, contohnya saya."

Buk Siti terdiam menatap mereka, dirinya sudah salah menduga untuk ketiga kalinya.

Oh Bu Siti......

Ada yang mau disampaikan

Raja (Aja)

Putri (Uti)

Mama raja

Buk Ajeng

Kang julid🙈(buk Siti)

Semoga bisa update cepat ya🤭

29-April-2021

Jodohku TetanggakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang