Delapan || Raja, Ratu dan Putri

1.3K 137 19
                                    

Raja tersenyum tidak jelas, dirinya dan Putri akan berangkat ke suatu tempat. tentu Putri bertanya yang dibalas dehaman oleh Raja.

"is Raja ngeselin," omel Putri, Raja menatap Putri jengah.

"jumpa pacar baru gue," ujar Raja menjawab, Putri hanya mengangguk. dirinya yakin tidak akan bertahan lama.

"tapi jangan bilang mama, gue gak mau ada seleksi gitu. diantara pacar gue, gue paling nyaman sama dia," lanjut Raja, Putri terdiam dirinya merasa tidak karuan setelah Raja mengeluarkan kalimat tersebut.

***

Kini mereka telah tiba, disalah satu cafe yang terkenal dikalangan anak muda. sedari tadi Putri hanya diam, dirinya juga tidak mengerti.

"Raja," panggil wanita cantik, sudah bisa ditebak wanita itu pasti bernama Ratu. dari perawakannya, bisa dilihat dirinya wanita dewasa, anggun dan dirinya punya daya tarik tersendiri.

"oh ini Putri yang kamu ceritakan," ujarnya menatap Raja, Putri mengangguk mengiyakan. satu lagi wanita ini mudah beradaptasi dan frendly mungkin karena itu Raja nyaman.

"gue Ratu," ujarnya bersalaman, Putri membalas. tangannya sangat halus berbeda dengan Putri.

"Raja dan Ratu cocok bukan?" tanya Ratu, Putri hanya mengangguk. percakapanpun dominan oleh Raja dan Ratu. Putri seperti nyamuk.

"Raja, gak ada niat kenalin sama mama. biar bisa diseleksi," ujar Putri, menatap Raja enggan melihat Ratu.

"ah gini Put, gue mohon jangan bilang mama. mungkin waktu yang tepat, gue langsung lamar Ratu," ujar Raja tersenyum, mengelus rambut Ratu penuh kasih sayang.

"tapi kan kalian belum kenal lama," ujar Putri.

"ga perlu kenal lama, yang perlu kenyamanan yang tercipta," Ratu menjawab dengan yakin, Raja mengangguk membenarkan.

"Bentar Raja ke toilet dulu," pamitnya meninggalkan dua gadis itu yang sama-sama terdiam.

"Put, gue tau lo dan Raja temanan dari kecil. tapi gue mohon, restui kami. kecuali,"

"kecuali apa?" tanya Putri.

"lo punya perasaan khusus untuk Raja," ujar Ratu serius.

Putri mengangguk, dirinya tidak mungkin merusak kebahagiaan Raja bukan?

"tenang aja, gue pasti dukung hubungan kalian," ujarnya tersirat nada tidak yakin.

"thanks,"

"Put, kita pulang. mama barusan datang," ujar Raja, Putri berbinar akhirnya mamanya pulang Putri benar-benar merindukan mamanya itu.

"Ratu aku pamit pulang dulu ya," ujar Raja.

"see you Raja, Putri take care," teriak Ratu.

***

"mama," teriak Putri berlari, diikuti Pusi bersama anak-anaknya. btw anak-anak Pusi udah pandai jalan loh.

"mama kangen sama kamu tau," ujar wanita paruh baya itu, sedangkan papa Putri dan Raja mereka sama-sama TNI angkatan udara.

"mama gak kangen Raja," ujar Raja.

"kangen dong, Putri gimana berulah?" tanya mama.

"biasa beli boneka kucing lagi," jawab Raja santai, Putri mendelik. kalian tau seberapa banyak boneka kucing Putri? sampai-sampai boneka itu didonasikan dan masih tersisa sangat banyak.

"kan gemesss," ujar Putri, matanya sengaja dikedip-kedipkan agar mamanya luluh.

"iya deh," ujar wanita itu, malas berdebat dengan anak semata wayangnya.

Jodohku TetanggakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang