Di zaman dahulu perjodohan terlihat wajar, berbeda dengan zaman sekarang.
"Raja Irsyad Kyera cepat anterin." perintah Mama.
"siap Komandan."
Raja berjalan sangat lambat, wajar jarak rumahnya dengan Putri hanya lima langkah. sudah seperti lagu saja. untuk mengulur waktu Raja mengambil buah Cerry yang berada tepat didepan rumahnya.
Raja memasang ekspresi datar, bentar lagi bocil bocil itu pasti akan meledeknya. tidak baper emang, namun Raja takut akan hatinya yang tidak karuan.
"Putri, Put," gedor paksa Raja, dirinya sudah tau mama putri tidak ada dirumah.
"Putri Tiara Larasati," teriak Raja.
tidak ada tanda-tanda pintu terbuka, Raja menghela nafas. dirinya paling tidak suka menunggu. namun membawa pulang Brownies ini sama dengan cari mati, walau hanya lima langkah dari rumah pasti Raja akan tetap kena marah.
mamanya akan mengomel panjang lebar, mengatakan Putri belum makan sampai Raja sendiri heran dirinya yang anak kandung atau Putri."ngapa lo," ketus Putri, menatap tajam Raja.
"ini Brownies dari mama." ujar Raja tersenyum paksa.
"aaa, Brownies aa omaygat. Thank you Raja."
"Tengku Laja." cibir Raja.
"eh-maksud gue kak Raja." ujar Putri tersenyum manis, menatap ke sebelah karena ada mama Raja.
"ketika kak Putri dan kak Raja pacaran depan pintu, suatu anugrah oh Tuhan." ledek Han, bocil kelas empat SD.
"kalian itu sosweet banget, pokoknya kalian kami jodohkan." lanjut Tata.
Raja hanya tersenyum masam, sedangkan putri membalas senyum manis karena sudah biasa. Raja bersyukur untunglah hanya ada dua bocil disini biasanya lebih dari lima dan kompleks perumahan ini tidak pernah sepi.
Raja tersenyum miris dalam hati, dirinya tidak dijodohkan oleh mamanya tapi bocil bocil disini yang menjodohkan dirinya. Raja itu labil, kadang dirinya menikmati perjodohan ini kadang juga dirinya marah marah sendiri gila emang.
"kak Aja, Uti minta maaf ya."
"Uti gak maksud mainin game sampai pangkatnya turun. Uti minta maaf ya ya, kalo gak mau maafin yaudah." ketus Putri.
Raja hanya balas senyuman, masalah akan panjang jika tidak di iyakan.
"iya Uti ku sayang."
"makasih Raja."
"ada maunya aja panggil gue kak," cibir Raja.
"sayang gak tuh," ledek Han.
"iya Uti ku sayang," sambung Tata, dan bocil itu tertawa bersama.
"Raja, foto kemarin di sebar kayaknya seru. ituloh yang duduk berdua, di depannya udah ada penghulu sama sanksi."
"eh foto yang mana?" pancing Raja.
Putri mulai menunjukkan foto Han dan juga Tata bersama. disana mereka duduk bersampingan posisinya sudah seperti orang menikah.
"di edit gambar orang nikah kali ya." ujar Putri, jangan ditanya kalau soal meledek putri jahilnya minta ampun.
Dan inilah yang di anggap perjodohan.
***
Raja terbahak-bahak, betapa ngakaknya kejadian tadi. setelah berdebat lama, tentu saja perdebatan dimenangkan Raja juga Putri alhasil Han dan Tata mereka menangis.
"hahaha, aaaa perut gue sakit," gerutu Raja dan dirinya tetap tertawa terus menerus. wajah Han dan Tata membuat mood Raja kembali.
"Raja jangan ketawa terus," tegur mama.
"tadi kan ma Han sama Tata, ha-ha-ha," Raja tidak kunjung berhenti tertawa, untuk melanjutkan kalimatpun dirinya tidak sanggup.
Raja menarik nafas panjang.
"si Han sama Tata, ha-ha-ha," tawa Raja menggelegar, jika kalian berada di posisi Raja kalian akan merasakan betapa ngakaknya kejadian tadi.
"hu,ha nanti deh Raja jelaskan, Raja gak bisa tahan ketawa ha-ha-ha."
***
Putri memegang perutnya merutuki dirinya yang terus tertawa, mana dirinya sendiri dirumah bisa bisa Putri dikatain gila.
"udah, udah gue capek. hahaha."
"stop," teriak Putri, menghembuskan nafasnya dalam sepuluh detik dirinya bisa mengendalikan diri dan tawa itu keluar tanpa bisa di cegah.
"aduh gue sesak napas kebanyakan ketawa," gumam Putri.
***
Hari makin larut, jam dinding sudah menunjukkan pukul satu malam. Putri tak kunjung tidur, tentu saja dirinya menghabiskan episode drakor kesayangan nya. mamanya sudah pulang, mengecek apakah Putri sudah tidur dan Putri dengan pintarnya pura pura tidur, setelah itu melanjutkan aktivitas nya.
Aja bgk (E)
Assalamu'alaikum ya ahli kubur
tessss
Uti
Uti tidur
Uti!
jangan pura pura ya, Aja tau Uti nonton drakor
Aja matikan WIFI rumah AjaWa'alaikumussalam juga ya ahli kubur
Matikan aja wlee, udah di dowload.
kan terbalas:(***
Putri menatap sekelilingnya, sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi memang tidak pantas anak gadis bangun jam segitu. Putri baru tidur jam tiga dini hari tadi, jadi menurut nya wajar toh mamanya hanya marah sedikit.
"bentar, bentar," gumam putri.
dirinya menatap kamarnya, dari ujung hingga ujung mencari sesuatu matanya membulat besar.
"Raja loh harus tanggung jawab," teriak Putri.
Ada yang mau di sampaikan?
Raja (Aja)
Putri (Uti)
Author?
Next bakal secepatnya 🥰
23-April-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Tetanggaku
Teen FictionWARNING: INI BUKAN KISAH PERJODOHAN PLEASE Katanya gak suka, tapi perhatian. katanya cuma anggap adek eh taunya ada perasaan. Ini kisah anak remaja,dimana mereka saling bertetanggan. Awal pertemuan, saling nabrak sepeda yang berakhir kecemplung di...