Bab cinta dalam kitab Alfiyah ibnu malik

64 5 0
                                    



                   Mengenal kalimat-kalimat kata tentang cinta di dalam Ilmu Nahwu yang ada di dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan hal yang paling asyik dan bisa membuat hiburan yang membahagiakan saat di Pondok Pesantren. Namun ada juga yang menganggap materi pelajaran Bahasa Arab paling sulit bagi sebagian santri. Mempelajari Ilmu Nahwu Bahasa Arab Ini, sudah menjadi hal wajib yang harus di pelajari oleh santri, seperti halnya harus menghafal ratusan bait-bait syair nadzam bahkan ribuan bait. Namun di samping itu pelajaran Bahasa Arab Ilmu Nahwu khususnya Kitab Alfiyah memiliki hal yang paling berbeda karena banyak memiliki syair-syair/kata-kata kalimat indah Nadzam alfiyah ibn malik memang begitu istimewa. Di samping kandungannya sendiri yang membahas tentang kaidah-kaidah gramatika Bahasa Arab yang diringkas secara sederhana namun tepat. Juga karena adanya faktor-faktor lain yang membuat nadzam ini begitu renyah untuk dipelajari dan diperdalam lebih lanjut. Diantara-Nya adalah keterampilan penulis dalam memberikan contoh, juga penggalan-penggalan bait dalam nadhom yang mempunyai filosofi tersendiri. Semisal kalam hikmah, kunci kesuksesan, dan juga sesuatu yang sangat tidak asing, juga tidak kalah menarik yakni “cinta”.
              Berikut ini adalah beberapa bait di nadhom alfiyah ibn malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan tentang kalimat-kalimat tentang cinta.
1. kalau bisa nyaman dengan yang dekat, mengapa harus cari yang jauh.

وفي اختيار لايجيئ المنفصل # إذا تأتى أن يجيئ المتصل

Dalam kondisi tidak terpaksa, tidak perlu mendatangkan dhomir munfasil # Selama masih bisa memakai dhomir muttasil (bait ke- 63).
              Pengaplikasian bait ini semisal pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka gunakanlah dhomir muttasil (bersambung dengan fiil). Dalam konteks cinta dan mencari pasangan, banyak yang menyarankan bahwa harus mencari dari kalangan yang masih dalam satu lingkungan, semisal satu desa, satu kampus/pondok pesantren, atau bahkan satu kelas. Alasannya sederhana, karena pasangan yang masih dalam satu lingkungan/ almamater, pemikiran dan ideologinya mungkin selaras. Hal itu, sedikitnya akan berpengaruh pada kelanggengan hubungan tersebut. Namun, hal itu hanyalah sebagai saran, pada akhirnya mencari pasangan dari lingkungan yang jauh berbeda pun bukanlah sebagai larangan. Biarkanlah sang waktu sendiri yang menjawab perihal sang jodoh.

2. Adakalanya pasangan yang cocok itu berawal dari orang yang tidak pernah kenal sama sekali.
فقد يكونان منكرين # كما يكونان معرفين
Athaf bayan juga bisa terbentuk dari dua isim yang sama-sama nakiroh (umum/belum diketahui) # Sebagaimana biasa athaf bayan terbentuk dari dua buah isim yang sama-sama makrifat (khusus/diketahui). Bait ke- 537.
            Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Lazimnya memang seperti itu, karena benih-benih cinta sendiri akan timbul karena berbagai faktor, salah satunya dengan saling mengenal atau pun sering bertemu. Namun inilah salah satu keajaiban cinta Pada kenyataannya banyak sekali cinta bahkan jodoh yang bersatu dengan berbagai hal sederhana atau bahkan hal-hal instan. pertama, dan langsung tembus pada garis finish yang disebut pernikahan.

3. Tentukan pilihan cinta, yang terbaik untukmu.
إن عاملان اقتضيا في اسم عمل # قبل فللواحد منهما العمل
والثان أولى عند أهل البصرة # واختار عكس غيرهم ذا أسرة
Tatkala dua aamill menuntut amal pada satu
ma’mul yang sama # Maka berikanlah amal tersebut pada salah satu dari keduanya.
Ulama Basyrah memilih untuk memberikan amal
pada aamil yang kedua # Sedangkan selain Ulama Basyrah memilih amil yang pertama.
             Menentukan pilihan hidup bukanlah hal yang main-main, semuanya harus melalui pemikiran juga pertimbangan yang matang. Semisal di kalangan wanita, jika ada dua orang yang menyatakan cinta padanya, maka dia harus memilih salah satunya. Tentunya dengan pertimbangan yang logis dan sesuai dengan keinginan hati. Sama seperti perdebatan ulama nahwu diatas, maka bisa saja sang wanita itu memilih orang yang pertama, karena memang paling awal menyatakan cinta, atau mungkin juga memilih orang yang kedua dengan alasan karena yang paling baru. Namun kedua alasan itu harus sesuai dengan pertimbangan yang disebutkan sebelumnya, karena keelokan paras saja tidak cukup, harus ada unsur cerdas juga dewasa dalam diri setiap orang yang ingin melanjutkan ke jenjang yang selanjutnya.



4. Lenyapkanlah, budaya tikung menikung.

وهل فتى فيكم فما خل لنا #  ورجل من الكرام عندنا

Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu? # Karena saya belum memiliki kekasih.
          Bait berikut merupakan contoh dari bentuk mubtada  yang terbentuk dari isim nakiroh. Etika dalam menyatakan cinta adalah mengobservasi  dahulu calon pasangan kita, apakah dia sudah ada yang melamar atau belum, apakah dia sudah punya kekasih atau belum. Karena dalam islam sendiri, melamar lamaran orang sangatlah dilarang. Walaupun mungkin cinta tak bisa disalahkan, atau mungkin janur kuning belum melengkung, tapi cinta kita itu juga harus dilandasi dengan adab dan tata krama,  Karena tikung menikung, bukanlah suatu tatakrama.

5. Jarak jauh sekalipun tak mampu memadamkan
api cinta.
وعلقة حاصلة بتابع # كعلقة بنفس الاسم الواقع
Hubungan dhomir yang timbul dari isim taabi’ (
mengikuti isim yang asal) # Hakikatnya sama saja dengan hubungan dlomir  yang timbul dari isim asal tersebut.
          Bait ini menjelaskan tentang syaagil dalam istighol, untuk dijelaskan lebih detail mungkin akan sangat panjang, namun saya akan coba untuk menjelaskan lewat contoh saja. Contoh awal dari Istighol  ضربته زيدا Contoh istighol dengan tabi' زيدا ضربت رجلا يحبه ‘ Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja. Dalam masalah cinta jarak jauh, pertemuan adalah sesuatu yang sangat sulit, namun juga sangat diharapkan. Namun terkadang bagi mereka yang LDR, menelpon atau bahkan melihat foto kekasihnya saja, mampu mengobati rindu yang datang, layaknya bertemu langsung empat mata. Karena cinta yang hakiki tidak akan luntur hanya dengan jarak.

6. MOVE ON DONG!!.
ينوب مفعول به عن فاعل # فيما له كنيل خير نائل
(dalam mabnie majhul) maf’ul bih akan menggantikan posisi dari fail. # Dari segi hukum dan amalnya akan sama persis dengan fa’il.
              Ada segelintir orang yang mungkin tak mampu untuk menemukan sebuah pencerahan tatkala merasakan pahitnya cinta, bahkan mungkin dia bertekad dalam hatinya untuk tidak lagi merasakan cinta. Itu adalah hal yang sangat salah, karena pada dasarnya, semua orang mempunyai jodoh masing-masing  dan akan dipertemukan dengan jodohnya kelak. Bisa saja perpisahan yang terjadi, menunjukkan bahwa dia adalah jodoh yang salah, dan yang harus kita lakukan adalah melakukan persiapan agar kita cukup pantas, ketika kelak dipertemukan dengan jodoh kita. Jangan berkecil hati, karena semua ada waktunya masing-masing.

7.  cinta dalam diam.

ويرفع الفاعل فعل أضمرا # كمثل زيد في جواب من قرأ

terkadang fa’il dapat marfu’ oleh fi’il yang disimpan.
# seperti pengucapan “zaid”, ketika menjawab pertanyaan “siapa yang membaca”?
           Adakalanya orang jatuh cinta namun memilih untuk menyimpan perasaan itu, bukan tanpa alasan, namun lebih karena dia menganggap bahwa cinta untuk saat ini hanyalah sebuah keinginan yang belum mencapai tingkat kebutuhan. Namun bukan berarti dia melupakan cinta tersebut, dia tetap mencinta namun dengan cara yang samar. Karena mungkin dia berpikir jauh ke depan, mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dia menjadi sosok yang pantas. Lebih tepatnya dia mencinta dengan cara yang berbeda, namun indah. Karena cinta bukan hanya sekedar tentang merasa nyaman, namun lebih kepada memberi rasa nyaman. Karena cinta bukan hanya menerima, tapi memberi dan memberi.

***********

NAHWU QULUB Mengungkap Makna Tersirat Dalam Ilmu Gramatika Arab Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang