Setiap insan mengandaikan dirinya supaya dapat memberi manfaat bagi siapapun yang membutuhkannya. Pada hakikatnya Ia dapat memberi kemanfaatan entah itu berbagi secercah ilmu, secarik wawasan dan pengalaman, bahkan seutas kalimat yang dapat menimbulkan semangat atau mungkin berupa materi yang dapat meringankan beban sesama insan di bumi pertiwi, khususnya di tempat Ia berdomisili. Namun sering kali dirundung keraguan dan tidak percaya diri, serta menimbulkan segudang tanya dan bergumam dalam hati, "Apa yang harus Aku beri? Apakah Aku mampu melampaui? Bagaimana cara memberi ?". Wahai muda-mudi ! hilangkan sifat keraguan dalam hati ! karena dapat menghambat perjalanan menggapai masa depanmu nanti. Yakinkan dalam diri bahwa kamu mampu menebar manfaat di dunia sebagai bekal di akhirat nanti. Sebagaimana bait imrithi yang berbunyi :
إِذِ الْفَتَى حَسْبَ اعْتِقَادِهِ رُفِعْ # وَكُلُّ مَنْ لَمْ يَعْتَقِدْ لَم يَنْتَفِعْ
"Karena derajat seorang pemuda diukur dari keyakinannya, dan bagi siapapun yang tidak yakin, maka tidak akan bisa mengambil manfaat."
Pernyataan di atas beresensi bahwa seorang pemuda selayaknya sungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Karena paham dan tidak paham adalah masalah yang tidak dapat diacuhkan asal tetap berikhtiar semaksimal mungkin. Namun jangan lupakan Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui segalanya. Hendaknya setiap insan setelah berusaha selalu berserah diri kepada Allah SWT dengan keyakinan yang murni. Karena dengan keyakinan yang murni kita dapat mengambil manfaat dari apa yang telah kita lakukan terlebih untuk kebaikan diri kita sendiri lebih-lebih mampu menebarkan serta mengamalkan bagi orang yang membutuhkan.
والله اعلم بالصواب
KAMU SEDANG MEMBACA
NAHWU QULUB Mengungkap Makna Tersirat Dalam Ilmu Gramatika Arab
Science FictionIlmu nahwu bukan saja memelihara lisan dalam mengucapkan bahasa arab, tetapi ilmu nahwu juga di bekali dengan ilmu memelihara hati dan tingkah laku. secara dzohiriyah ilmu nahwu memang membahas seputar i'rob. tetapi kalau di teliti lebih da...