Sialan

923 36 1
                                    

"Mengapa mereka semua menatap ke arahku? Memangnya salah jika aku ada disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengapa mereka semua menatap ke arahku? Memangnya salah jika aku ada disini?"

Gadis berambut kecokelatan duduk di kursi tunggu bersama sekumpulan ibu-ibu yang lainnya. Mereka menatap aneh, sedikit terdengar mencibir karena Capella ikut mengantri di kursi tunggu bagian obgyn.

Mungkin terlihat aneh bagi mereka, bagaimana tidak, biasanya tempat ini hanya diisi oleh kumpulan ibu-ibu yang sedang hamil muda maupun tua tapi kali ini ada seorang gadis yang masih berpakaian seragam sekolah menengah keatas lengkap dengan atribut sekolah dan juga tanda pengenalnya.

"Ehem nona, dimana ayah dari bayi yang kau kandung? Tidak ikut menemanimu?" tanya seorang wanita yang berusia sekitar tiga puluh tahun keatas, nada bicaranya terdengar seperti mencibir bukan bertanya.

"Ayah? Aku tak mengerti apa yang kau katakan, Bu." jawab Capella asal.

Terlihat gurat amarah di wajah wanita itu karena ia menekankan kata ibu, biar saja toh Capella hanya membalas ucapan wanita menyebalkan itu.

"Antrian nomor enam belas."

"Ah itu aku."

Capella buru-buru masuk ke ruang praktek dokter obgyn itu dengan ditatap sinis oleh sekumpulan ibu-ibu nyinyir tadi.

"Nona Capella Diandra, jadi apa yang bisa saya bantu?" tanya seorang dokter dengan senyuman yang mengembang.

Demi Tuhan, Capella terpesona dengan senyuman itu meski dia akui senyuman kekasihnya juga manis tapi senyuman pria di hadapannya jauh lebih manis dengan lesung pipi melebar yang membuat Capella hampir lupa menghirup oksigen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi Tuhan, Capella terpesona dengan senyuman itu meski dia akui senyuman kekasihnya juga manis tapi senyuman pria di hadapannya jauh lebih manis dengan lesung pipi melebar yang membuat Capella hampir lupa menghirup oksigen.

"Daebak! Kau tampan, persis seorang dokter di drama Korea." ucapnya sambil berdecak kagum.

Pria bersnelli itu mengerutkan dahinya, bukan sekali dua kali ia menerima pujian seperti itu hanya saja kali ini berbeda. Jika biasanya para ibu-ibu hamil yang terang-terangan mengaguminya kini seorang gadis sekolah menengah keatas, yang mengusik pikirannya untuk tujuan apa dia kesini?

"Ya? Kau bisa mulai menceritakan keluhanmu. Sudah berapa minggu?"

"Apanya yang sudah berapa minggu?"

"Tentu usia kehamilanmu Nona, apa kau lupa? Mau di USG untuk memastikannya?"

UnderAgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang