"Dok, berikan aku resep agar tidak sakit saat hypmen robek!"
Capella Diandra, gadis berusia tujuh belas tahun yang begitu penasaran dengan having sex. Ia memiliki seorang kekasih yang berprofesi sebagai seorang DJ, membuatnya akrab dengan dunia mala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Melamunkan gadis SMA itu?" goda Rekha saat melihat sahabatnya termenung, tatapan matanya menatap halaman rumah sakit yang kosong.
"Semenjak aku memberikannya saran, dia tak pernah lagi datang kesini. Menurutmu apa saranku berhasil, Riga?"
Auriga tak menanggapi, ia melepas snellinya dan pergi keluar ruangan melewati Rekha begitu saja tanpa sepatah katapun.
"Lucu sekali! Dia merajuk padaku karena gadis itu? Nampaknya Riga begitu tertarik padanya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Auriga berjalan di koridor rumah sakit, tatapannya lurus ke depan, senyum tipis sedikit tercetak saat berpapasan dengan suster-suster dan dokter yang menyapanya. Di sudut ruangan, ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan dengan nuansa cream, perabotan aesthetic dan beberapa figura foto yang menghias dinding.
Ia merebahkan tubuhnya di ranjang yang terletak tak jauh dari meja kerja. Memijat pelipisnya pelan, entah apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini ia hanya ingin melepaskan penatnya.
Netra matanya menatap foto seorang gadis yang sedang tersenyum di rangkulan seorang pria dengan balutan seragam putih abu-abu persis sepertinya. Senyuman mereka sangat tulus, tatapan pria itu menatap penuh cinta sang gadis.
"Andai semua bisa kembali lagi, Ra." ucapnya pelan dengan mata terpejam dan berharap setelah terlelap bisa menenangkan hatinya, sebentar saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.