Pernikahan Absurd

2.3K 154 3
                                    

'Kamu jalanin hidupmu, aku juga jalanin hidupku. Urus hidup masing-masing.. oke?!'

'oke, deal.'

Begitulah perjanjian yang ku buat dengan suamiku yang adalah musuhku.

*

Aku Geisha Putri umur 26 tahun. Aku sudah menikah. Menikah dengan orang yang di jodohkan oleh kedua orang tuaku, terlebih dia adalah musuhku, Raditya Prayoga.
Kami sudah mengenal lebih dari 10 tahun. Orang tua kami berteman akrab sehingga sebabnya aku di jodohkan dengan lelaki yang tidak ku sukai itu.

Ku akui Radit memang tampan, tapi ketampanannya membuatku muak dan selalu membencinya. Dia lelaki bermuka dua, di depan orang tua kami, bersikap seolah seperti lelaki idaman, tapi di luar sana sangatlah buruk, playboy yang suka bermain dengan banyak wanita, menjijikkan, dan itu hanya aku sendiri yang tahu sifat buruknya lalu terpaksa harus menyembunyikannya karena memang hanya dia yang bisa menerimaku yang belum siap menikah ini.

"Ge..,"

Suara panggilan membangunkan dari tidur. Aku mengeliat tidak nyaman dan seseorang tampak menepuk pipiku pelan. Aku membuka mataku lemah dan segera terbelalak kaget melihat siapa yang ada di hadapanku.

"Aaaa..," jeritku.

Aku refleks bangun dan mundur berangsut dari kasur.

Ku lihat orang itu menutup telinganya dan menatapku kesal. Dia Radit.

"Kau ini berisik sekali." Dengus Radit.

"Ka-kau ngapain ke kamarku." Panikku menutup tubuhku dengan selimut karena pakaian tidur yang ku kenakan cukup menerawang.

Radit melihat gelagatku.
"Ck, aku cuma ingin membangunkanmu. Kau lihat sudah jam berapa sekarang? Tidak ke kantor?"

Radit menunjuk jam dinding di kamar.

"Ha?"
Aku menoleh dan melihat jam dinding. '08:56 AM'

"Sial, aku telat." Panikku langsung melompat dari kasur dan berlari ke kamar mandi.

Aku bahkan lupa dengan pakaian tidurku tadi yang menerawang dan Radit masih di kamarku. Radit terkekeh melihat tingkahku yang sudah masuk ke kamar mandi.

"Cepatlah. Aku tidak akan menunggu terlalu lama." Seru Radit dari luar.

*

Aku dan Radit bekerja di perusahaan yang sama namun di bagian yang berbeda. Setiap hari aku pergi bersama Radit ke kantor tapi tidak untuk pulang. Radit tidak menjemputku karena dia memilih pulang dengan pacar-pacarnya.

Aku melepaskan helm yang ku kenakan dan memberikannya ke Radit lalu masuk lebih dulu ke kantor sementara Radit memarkirkan motornya. Di kantor orang tidak tahu bahwa aku dan Radit sudah menikah kecuali Direktur dan Sekretaris Lidia.

Aku duduk di mejaku dan meletakkan tasku di sisi meja.

"Tumben telat." Bisik teman kantorku, Sherin, yang duduk di sebelahku, meja kami berdekatan.

"Kesiangan, Rin. Manager sudah datang?" Tanyaku berbisik.

"Beruntunglah belum." Bisik Sherin.

Tidak lama, manager yang disebut tadi datang, masuk keruangan. Dia Bu Henny, seorang manager yang terkenal super galak di kantor. Semua langsung hening dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
Aku segera menghidupkan komputerku dan memulai pekerjaan ku seperti biasa.

*

Jam istirahat,

Aku keluar hendak makan di kantin.

Short Story 2✓ - Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang