Part 6

21.5K 143 11
                                    

⚠️⚠️⚠️ PERINGATAN ⚠️⚠️⚠️
Pada part ini mungkin akan ada pro kontra di antara kalian
Mohon disikapi dengan bijak
.....
...
.

Tok Tok Tok!!!

Assalamualaikum!! Bu Nissa!!
Permisi!!!

Suara gembok yang terdengar bersamaan dengan suara ibu ibu yang memanggil mamanya Dewi. Riska bangun dan tangannya menggapai sweater coklat tipis milik Dewi. Bergegas menuju gerbang menemui asal suara itu. Dan membuka gerbang yang menutupi kedua wajah mereka

"Wa'laikumsalam. Eh Tante Mala" balas Riska
"Owalah ada Riska. Gimana kabarnya sehat?" tanya Bu Mala yang merupakan guru semasa mereka (Riska dan Dewi) SMP dan juga tante Riska.
"Alhamdulillah sehat" ucap Riska
"Gimana keadaan bapak? Udah mendingan?" Tanya tante mala
"Udah mendingan. Sekarang lagi rawat jalan" balas Riska
"Oh iya, Bu Nissa atau Dewi kemana?" tanya tantenya lagi
"Tante Nissa lagi keluar kota, tan. Kalau Dewi lagi ke dokter sama Eka" jawab Riska sambil berusaha menutup bagian dadanya dengan sweater tipis milik Dewi
"Aduh, sakit apa Eka?" Tanyanya lagi dan terlihat matanya memandangi bagian dada Riska yang sempat tak tertutup sweater ternyata menampakkan putingnya yang mengeras.
"Demam, tadi pagi kita ada acara dari sekolah. Sekalian bawa Eka Eki
"Ya udah ini undangan buat Bu Nissa tolong disampaikan ya"
"Salam buat Ayah Ibu di rumah ya" ucap tante Mala
"Iya tante. Nanti Riska sampaikan" ucap Riska
"Kapan kapan main lah ke rumah. "
"Iya tante. Insyaallah" ucap Riska sembari menutup gerbang

Tanpa Riska sadari ternyata pada kaosnya tak mampu menutupi putingnya yang mengeras. Karena baru pertama kali ini dia tak menggunakan dalaman saat keluar rumah dan bertemu dengan orang lain.  Dalam benaknya dia dilanda kecemasan.
"Duh nyeplak banget pentilku" ucap Riska
"Tante Mala sadar gak ya? Tapi kayaknya sadar banget deh" 
"Duuuh...." 
"Malu aku..."

"Mbaaak.... Mbak Dewi...." Eki yang terbangun mencari dan meneriaki nama kakaknya
"Ahh dipikir besok lagi aja deh" gumamnya dan langsung dia membuka kaos tanktop nya dan bergerak menuju ranjang menemani Eki yang sedang tidur. Riska mendekatkan badannya pada Eki dan membiarkan semburan nafas Eki menimpa dadanya. Akibat putingnya yang kembali melemas, Riska menstimulasi putingnya untuk tegak lagi agar bisa menyuapkan pada Eki. Setelah dirasa cukup, langsung saja ia suapkan putingnya pada Eki. Mulut Eki pun menyesap perlahan pada puting Riska.

Beberapa waktu kemudian terdengar suara pintu depan terbuka. Terlihat Dewi menggendong Eka yang terlihat mengantuk.
"Gimana Wi?" tanya Riska dengan muka mengantuk
"Alhamdulillah cuma demam biasa, dan cepat ditangani" kata Dewi
"Ya udah gw tidur dibawah ya, biar Eka gak keganggu" ucap Riska sambil mencoba melepaskan mulut Eki dari putingnya.
"Gak papa lo netekin Eki aja disitu" ucap Dewi
"Dah lepas ini" ucap Riska sambil menunjuk pada putingnya yang basah karena air liur Eki
"Lo temenin aja Eka sama Eki di kasur" tambahnya

Kini posisi Riska digantikan Dewi untuk menemani Eki dan Eka. Dewi pun memposisikan dengan baik agar Eka bisa beristirahat dengan cukup.

"Ahh... akhirnya bisa nempelin punggung" ucap Dewi
"Oh iya, tadi ada surat buat nyokap lo dari Bu Mala" Riska memecah keheningan.
"Oh, ok ok..."
"Gw taruh di atas meja lo" ucap Riska menunjuk meja belajar Dewi
"Wi...." Riska membuka percakapan mencoba membahas soal tantenya (Bu Mala) melihat Riska dengan puting yang menyeplak.
"Iya Ris, gimana?" balas Dewi
"Malu banget gw Wi" ucap Riska sambil menutup muka dengan kedua telapak tangannya
"Lah malu kenapa? Lo lupa pake kaos terus topless keluar rumah?" Dewi mencoba menerka nerka apa yang membuat temannya itu merasa malu.
"Tadi kan ada Bu Mala, dateng kan..."
"Nah gw udah coba buat pake sweater biar gak keliatan"
"Tapi tetep aja keliatan"
"Kayaknya Bu Mala liat deh"
"..."
"Hah? liat apa? lo keluar rumah cuma pakai sweater doang?" balas Dewi yang sedikit lambat menangkap ucapan dari Riska
"Iya.." 
"..."
"Tete lo keliatan gitu?"
"Lu topless?" simpul Dewi secara asal
"Ya gak lah bodo! gw tetep pake kaos. Tapi pentil gw keliatan nyeplak"
"Malu lah gw"
"Lah emang lo belum pernah ga pake beha gitu kalau di rumah?" tanya Dewi
"Ya pernah. Tapi kalau ada tamu gw pake jilbab lebar gw. tapi kan di sini cuma ada sweater itu" sambil menunjuk sweater nya.
"Itu pentil lo aja masih keras aja. nyeplak gitu"
"Masih pengen dikenyot ya?"
"...." Riska terdiam karena masih memikirkan kejadiannya saat bertemu tantenya.
"Hey!!!" 
"Lo tidur di kasur aja. kali aja mereka kebangun minta netek ke lo" ucap Dewi membuyarkan lamunan Riska
"..." Riska menggelengkan kepala
"Atau mau gue yang ngenyot?" ucap Dewi sambil memperagakan mulut bayi yang sedang menyusu
"..."
"Mama Riskaaa.... " ucap Dewi dengan tangannya mulai mendekat ke payudara Riska 
"Woy!" Riska kaget dengan tangan Dewi yang hampir meremas kuat payudaranya.
"Istirahat..."lanjut Riska memukulkan guling kecil ke Dewi
"Nanti adek lo bangun butuh susu gimana"  
"Pake tete lo lah" kekeh Dewi yang kemudian beranjak pergi menuju kamar mandi
"...."

Sebuah RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang