Meskipun Riska kini memiliki kegiatan baru dan wajib dia lakukan. Dia tetap ingat dengan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Ya tentu saja dia tetap belajar dan mengikuti kegiatan sekolah dengan baik. Apalagi dia merupakan siswi teladan di sekolahnya, dan menjadi percontohan bagi siswa siswi lain di sekolahnya. Riska sendiri tak menyadari, jika dia merupakan siswi yang populer. Banyak cowok yang ingin mendekatinya. Namun semua harus sirna karena dia terlalu superior. Para cowo di sekolahnya, insecure sebelum mencoba mendekati cewe satu ini. Siapa yang tak lemah mentalnya jika yang dia dekati adalah wanita dengan paras cantik, pintar, tubuhnya yang kini semakin mempesona.
Selain itu ada penjaganya yang galak. Dan selalu menjaga Riska dari para cowo cowo yang mendekati karena hanya ingin menikmati "tubuhnya" saja. Tentu saja dia itu sahabat terbaiknya dari dulu Dewi......
"Oke cukup sekian pembelajaran dari bapak. Selamat berjuang ya. Minggu depan kita akan menjalankan ulangan akhir semester" ucap Pak Indra selaku pengampu mata pelajaran sejarah.
"Iya pak....." ucap teman Riska serentak
"Satu lagi ini Bu Nela hari ini tidak bisa hadir karena ada urusan keluarga" ucap Pak Indra
"Yeaaaaaay!!!!!" Teriak mereka memotong kalimat guru di depan kelas
"Eits... bapak belum selesai bicara nih?! Silahkan kalian kerjakan dengan baik tugas dari Bu Nela. Tolong sekertarisnya siapa?"
"Yaaah...." sedih teman sekelasnya
"Iya pak" bangkit Riska menuju arah pak Indra
Riska pun menulis tugas yang diberikan Bu Nela kepada murid yang ada di kelasnya. Tanpa di duga. Tali bra miliknya tiba tiba putus. Sontak dia meminta temannya yang lain untuk menggantikan dirinya menulis tugas.
"Neera.... Sini!" ucap lirih Riska sambil memegang bagian dadanya. Sambil tengak tengok teman temannya yang masih asyik bermain dengan teman sebangku masing masing atau hapenya sendiri.
"Kenapa Ris?" ucap Neera menengok ke arah suara yang memanggilnya. Dengan sigap dia menuju arah Neera karena dia peka dengan keadaan yang dialami Riska.
"Eh iya iya..." Neera langsung menuju Riska
"Kenapa Nir?" ucap teman sebangkunya melihat Neera tiba tiba bergegas ke arah Riska
"Tolong ya sebentar" Riska menuju ke arah bangkunya
"Oke?!" Neera melanjutkan menulis tugas
"Wi, temenin" ucap Riska mengajak Dewi
"Hah??" Dewi yang memang tidak peka, dia ikuti saja arahan dari Riska.
Sampailah mereka di toilet sekolah. Riska menceritakan kejadian yang menimpanya. Dewi baru sadar dengan kejadian yang menimpa temannya itu. Memang Dewi itu kepekaannya sangat rendah.
"Lo ga bawa ganti?" Ucap Dewi
"Ya enggak lah bego. Mana gw tau juga ini bakal putus!" Riska yang emosi dengan pertanyaan konyol temannya
"Masa iya gw ga pake beha?"ucap Riska yang masih kebingungan dengan kejadian yang menimpanya
"Tete lo makin hari makin gede juga sih" ucap Dewi sambil memegangi payudara Riska
"Gede iya, ngondoy juga iya" sebal Riska
"Kalau ga pake beha keliatan banget ngondoynya?" Tanya Dewi
"Ga tau sih" ujar Riska
"Gw ngerasa kaya jadi ngondoy tete gw, habis keluar susunya" tambah Riska sambil mengangkat angkat payudaranya.
"Menurut gw ga terlalu ngondoy lah Ris. Masih normal" tutur Dewi agar Riska tak berkecil hati dengan payudaranya yang dirasa mulai ngondoy.
"Habis ini olahraga lagi. Ada penilaian lompat tinggi" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rahasia
Novela JuvenilJika ada kesamaan nama tokoh, dan tempat itu karena hanya kebetulan Jika ada kesamaan dengan cerita author yang lain. mungkin fantasi liar kita sama. TERIMAKASIH