Part 9

14.4K 111 33
                                    

Akhirnya dengan sigap Riska membawa Dante menuju tempat yang dirasa sepi. Dewi pun mengekor mengikuti arah jalan kaki Riska. Riska berpikir bagaimana cara membicarakan hal ini terhadap Dante yang sulit diajak komunikasi.

"Dante, gak boleh begitu ya. Kak Riska sama Kak Dewi bukan mama kamu. kita gak bisa nenenin kamu" ucap perlahan  Riska di depan muka Dante

"Tapi aku suka nenen Kak Riska"

"nenen Kak Riska besar" ucap Dante dengan memperagakan sesuatu yang besar

"pasti bisa buat nenenin aku sama Sisil"

"Kasian mama sakit gak ada yang nenenin Sisil" ucap Dante menjelaskan kenapa ingin nenen padaku

"aku juga mau nenen sama Kak Dewi. Kak Dewi baik sama aku sama sisil"

"aku suka sama Kak Dewi"

"aku gak mau sisil nangis nangis lagi"

Begitulah ocehan Dante yang sangat memperhatikan adiknya Sisil. Dia tak ingin adiknya terus menangis karena tak ada yang bisa menyusuinya.

"kan ada papa kasih susu buat sisil" ucap Riska

"gak mau botol dot. nangis nangis" lanjut Dante

"haduh, ya kali aku nenenin sisil" ucap Riska

"misalnya aku nenenon sisil, paling dante nanti ngerusuh" lanjutnya berbisik bisik pada Dewi

Riska dan Dewi pun mengerti kenapa tiba tiba Dante berucap seperti itu pada mereka. karena mereka bisa dibilang keluarga terdekat dari tante mala. 

"yaudah yuk balik ke mamah mu dante" ucap Dewi

"gak mau. aku mau nenen sama kak Riska" ucap Dante sambil menunjuk payudara Riska yang membulat

"tuh apa gue bilang. dia inget" ucap Dewi

 "aku bukan mama kamu Dante, kak riska ga bisa nenenin kamu" jawab Riska menolak permintaan Dante yang sangat tidak diterima oleh hati Riska

"sama kok! kak riska sama mama punya itu! jadi kamu mamaku juga!" ucap Dante menggila

"gak bisa dante. yuk balik ke kamar mamamu dulu"  ucap Riska

"kalau gitu nenenin sisil. aku gak suka sisil nangis terus" ucap Dante

"yaudah kita ke mamah kamu dulu yuk" ajak Riska pada Dante untuk kembali ke ruangan mamahnya

"astaga perrmintaan dia aneh sekali Wi!!!" bisik Riska pada Dewi

"mampus lo,.kkkkkk" kekeh Dewi melihat 

"anjir. bantuin gw napa dah" kata Riska meminta bantuan pada Dewi agar dia tidak menuruti permintaan anrh Dante

Sesampainya mereka bertiga ke bangsal milik tante Mala, langsung saja Dante meminta izin pada mamahnya untuk menyutujui jika Riska diperbolehkan menyusui Sisil. 

"mamah. bolehkan kak Riska gantiin mamah nenenin sisil?" ucap Dante sambil berlari ke arah mamahnya.

"....." semua yang ada diruangan seketika memandangi Riska dan Dante secara bergantian. untung saja hanya ada Kak Sophie, Mamah Riska, dan tante Mala. entah apa yang akan dirasakan jika ada suami tante mala di sana

"eh kakak gak boleh begitu. kan Kak Riska masih sekolah. gak bisa dong" ucap tante Mala

"tapi aku gak suka sisil nangis nangis minta nenen kalau ga ada mama" ucap Dante yang marah marah pada mamahnya

masuk lah om Puguh, dan mulai membawa Dante keluar dari bangsal milik tante Mala. 

"Dante ikut papah yuk!" ucapnya

Sebuah RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang