Part 15

4.5K 84 27
                                    

"Ada orang di dalam?"

"Boleh gantian gak?" Tiba tiba terdengar suara seorang wanita dewasa yang membuat Riska kaget

"oh iya bu.... Sebentar" ucap Riska menjawab panggilan dari luar pintu ganti

"Eka nanti lagi ya...."

"...." menggeleng kepala

"Mau diterusin sampai puas tapi gak nenen sama mbak Riska lagi, atau udahan nanti dilanjut lagi? Mau pilih mana?" Baru pertama kali dia menggertak adik temannya itu. Sepertinya memang susu milik Riska senikmat itu hingga Eka betah menyusu padanya.

***Claaap*** suara mulut Eka terlepas dari puting Riska

Riska pun memakai bra sport dan baju renangnya. Benar benar baju renangnya tak bisa menutupi area atas milik Riska, meskipun sudah menggunakan bra sport.

"Dah sana kamu ke mbak Dewi dulu" ucap Riska pada Eka

"Hati hati licin lantainya" lanjutny

"Silahkan bu" Riska mempersilahkan si ibu itu untuk masuk

"Duh rasanya masih berat" batin Riska yang masih belum puas untuk mengeluarkan semua isi susu yang ada di dalam payudaranya

"Peras manual juga percuma lebih lama" batinnya lagi.

Akhirnya dia melanjutkan untuk pergi berenang bersama Eka dan Eki. Mereka hanya bermain di bagian kolam yang dangkal. Tak mungkin juga mereka membawa balita sekecil Eka dan Eki pada kolam yang dalam.

Ilustrasi Riska dengan pakaian renangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Riska dengan pakaian renangnya

Meskipun dia menggunakan pakaian berwarna hitam, lekuk dibagian gundukan lemaknya tak bisa dibohongi. Untung saja saat ini pengunjung kolam renang tidak seramai biasanya, hanya berisi anak anak PAUD yang ditemani oleh orangtuanya masing masing. Sangat cocok bagi Riska yang suka keramaian. 

Riska pun menemani Dewi yang menunggui Riska untuk mengganti bajunya.
"Lama amat lo Ris?!"

"ASI gw penuh lagi Wi, rasanya kayak gampang penuh tete gw kali ini" ucap Riska

"Gw tadi sebentar netein Eka"

"Betah dong dia nete sama lo"

"Ya jelas lah. Sampai ada ibu ibu gedor pintu buat gantian. Yaudah gw nemenin mereka dulu" Riska turun untuk menemani kedua adik Dewi.

"Senang main airnya?" ucap Riska

"Iya senang airnya banyak" Eki begitu bahagia

"Mbak nanti main itu yaaa...." tunjuk Eka pada seluncuran tinggi

"Eh tapi kan kalian masih kecil. Besok kalau udah gede boleh main itu ya" Tak mungkin juga dia bakal bilang kalian kan masih nenen gak boleh naik wahana itu.

Sebuah RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang