Part 2

44.6K 275 2
                                    

....
...

"Ngomong-ngomong Andri tau kalau lu nyusuin adek-adek lu?" tanya Riska
"Enggak, gak ada yang tahu selain orang di rumah ini sama lu "
"Gue sama dia kalau pacaran gak pernah di rumah. Gue takut cerita gue nyusuin adek adek gue disebarin sama dia atau mungkin dia minta yang aneh aneh"
"Loh... tu anak kan baik Wi. Kok lu putusin?"
"Baiknya mah cuma di depan, di belakang sama aja kek yang lain. Gue pergokin dia berduaan sama cewe lain"
"Jadi kemarin sore, mamah nyuruh beli barang-barang buat di bawa ke rumah nenek. Kebetulan ketemu itu si bangsat sama cewe lain di mall"
"Mungkin itu sepupunya? Tapi lu yakin kalau itu selingkuhan Andri?"
"Mana ada sepupu. Dia pernah cerita ke gue, dia gak punya sepupu cewek. Nih! gue ada buktinya!" tangis Dewi sambil menyodorkan foto keluarga besarnya Andri saat lebaran tahun lalu"
"Mantap! laki semua! ganteng-ganteng euy" batin Riska melihat foto keluarga besar Andri.
"Sudah.... Sudah... Laki gak cuma dia doang Wi, masih banyak yang lebih baik dari dia"
"Dan juga, lu itu cantik. Siapa sih yang gak tertarik sama elu" lanjut Riska menghibur Dewi.
"Gak dulu deh, gue mau fokus ke pendidikan gue dulu" Dewi menyampaikan keinginannya untuk lebih mengutamakan pendidikannya
"Nah gitu dong. biar gue gak sendirian jomblonya. fufufu...." kekeh Riska sambil meledek Dewi yang sekarang berstatus jomblo
"Gue cuci muka dulu ya"
Dewi pun beranjak pergi meninggalkan Riska untuk cuci muka. Selagi Dewi pergi, Riska menyempatkan untuk mengecek payudaranya yang sebelumnya sudah dihisap oleh Eki. Hanya nampak lebih merah, karena bekas sedotan Eki yang lumayan kuat pada puting Riska. Saat kembali dari kamar mandi. Dewi mengambil barang di tasnya yang sebelumnya dia beli bersama Riska.
"Bagus gak Ris?"
"Mana gue tau. Gue gak paham masalah beha menyusui. Cuma beda di bagian cup nya doang kan?
"Gak cuma itu. ini bahannya juga lebih lembut" Dewipun mengangkat kaos oversized nya dan memperlihatkan badannya yang putih dan mulus. Dia pun memakai bra menyusui yang telah dia beli. Dewi pun menggunakan boneka teddy bear nya yang dia anggap sebagai anaknya. Dia melepas kaitan cup dan memperlihatkan puting nya yang tegak dan sedikit lebih besar dari milik Riska. Dewi mempraktekan sedang menyusui bonekanya.

"Wi. tadi kata lu, tete lu keluar asi nya?"
"Iya, tapi gak nyembur kek sapi lagi diperah"
"Hahaha... ya kali aja nyembur banyak terus lu jual tuh susu pake gelas" ledek Riska
"Nanti anak susu gue banyak dong. hahaha"
"Emang lu gak takut gitu rembes kalau lagi di sekolahan?"
"Ya takutlah! Makanya gue pake pad gitu di beha gue. Apalagi kalau olahraga. sensitif banget ini pentil kalau kegesek gesek. Dan juga gue pake jilbab lebar kalau lagi ada jam olahraga"
"Seharian ini baru Eki yang netek dan itu cuma sebentar. mungkin nanti bakal gue peres ini pake pompa asi"
"Kalau gak dikeluarin sakit Wi?"
"Banget Ris" Dewi sambil mengurut bagian putingnya, perlahan terlihat cairan putih menetes.
"Terus itu lu buang gitu aja?"
"Gak. mubadzir, masa dibuang gitu aja. Jadi ya gue minum aja tuh susu perah gue. hahaha..."
"Lu mau nyoba Ris?" lanjut Dewi dan menawarkan susunya
"Bentar gue ambil tutup botol tupperware gue"
"Langsung aja di sumbernya Ris. hahaha"
"ishh geli gue..." Riska dengan ekspresi jijiknya
"Gue juga. tapi gue penasaran rasanya gimana kalau di hisep sama orang dewasa"
"Ya besok minta sedot sama suami lu lah!" Riska kesal
"hahaha... santai ihh... mau susunya gak nih?"
"Nih...." Riska sambil menyodorkan tutup tupperware nya.
"baunya gimana ya. Baunya mirip susu sapi, tapi beda ehh..." Riska yang kebingungan dengan bau nya yang asing di indra penciumannya
"Coba lu minum gimana rasanya"
"Eh aman gak ini? ini beneran asi???" tanya Riska yang penasaran
"Beneran....... Gue sama nyokap udah periksa, kalau ini asi."
"Uhhh.... kek apa ya, mirip susu sapi ya, tapi lebih ringan gitu. gak sesetrong susu sapinya"
"Sedikit ada rasa manis" lanjut Riska
"Nah rasa asi tergantung dari apa yang kita makan, kata nyokap sih gitu"
"Sekarang gue bener bener kek emak emak nyusuin. makanan dijaga banget sama nyokap" lanjut Dewi bercerita tentang pola makannya setelah memiliki asi
"Lu mau juga? nanti gue kasih suplemennya + jamu biar lancar asi" tawar Dewi
"Anjir, gue mau nyusuin siapa???"
"Ya ponakan lu, atau adek-adek gue. hahaha"
"Nanti asi nya bisa berhenti kan?"
"Iya lah, masa ngalir terus. kalau lu berhenti konsumsi suplemennya atau nyusuin. nanti juga berhenti sendiri" Dewi menjelaskan
"Boleh lah, gue coba... "
"Nanti kalau lu pengen beli pompa asi, malu kalau langsung kirim ke rumah, kirim aja ke rumah gue"
"Atau lu mau coba dulu pompa asi punya gue?" tawar Dewi meminjamkan pompa asi miliknya
"Emang gak masalah kalau dipake gue?"
"Gak papa, coba aja nih Ris" Dewi sambil memberikan pompa asinya

Sebuah RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang