Preziosa 21

1.2K 223 26
                                    

"Kenapa kau memaafkan si brengsek itu ?"

"Ya, harusnya kau menjebloskannya kedalam penjara."

Dua pasangan itu mengapit Rose dan mencercanya dengan banyak sekali ketidaksetujuan atas keputusannya.

"Rose, kau mendengarkan kami tidak sih ?"

"Dengar, Jack."

"Kalau begitu jawab pertanyaan kami."

Rose menyandarkan tubuhnya di kursi kafe, menatap jalanan dibalik kaca yang dipenuhi embun.

Aussie sedang dilanda hujan saat ini, dan harusnya Rose bergelung manja di kasurnya atau mungkin dipelukan tunangannya yang tampan.

Tapi sialnya kedua orang itu terus saja mengganggunya dengan pesan atau pun panggilan beruntun.

"Rose!"

"Aku tidak mau merusak nama baik keluarga Kim."

"Apa maksudmu ?"

"Bagaimanapun Taehyung adalah tunanganku, dan keluarganya begitu baik padaku. Aku tidak mau hanya karena satu masalah semuanya jadi berantakan."

"Tapi itu bukan kesalahanmu."

"I know, but.. ini sudah cukup untukku."

"Si cantik yang bodoh dan baik hati."

Rose tertawa kecil, menepuk punggung Jackson sedikit keras.

"Tidak juga, tapi aku memang cukup baik."

"Ya, terserah kau saja."

"Kalau begitu, bisa bawa aku kembali sekarang ? Ini masih pagi dan aku butuh istirahat."

"Tapi ini masih hujan ?"

"Kau kan membawa mobil, memang hujan akan menembus mobil mahalmu ?"

Jackson menggaruk kepalanya, apa yang Rose ucapkan memang benar.

Segera ketiganya bergegas menuju mobil, setelah meminta salah satu pelayan untuk membawa mobil Jackson berada di sisi yang tidak tersentuh air.

"Apartement Taehyung."

"Kenapa kesana ?"

"Memangnya aku harus mempunyai alasan untuk bertemu tunanganku ?"

"Kalian pasti ingin melakukan sesuatu."

"Itu urusan kami."

"Ya-"

"Jalan saja, Jack."

..

Rose menutup pintu apartement perlahan, berjalan mengendap bahkan sampai memasuki sebuah kamar bernuansa putih.

Duduk di tepi ranjang sembari menatap seorang pria yang masih tertidur pulas dengan punggung telanjang itu, bahkan selimutnya hanya mampu menutupi sebagian tubuhnya.

Perlahan Rose ikut masuk ke dalam selimut dan mencoba juga untuk masuk ke dalam pelukan Taehyung.

"Nghh.."

Lenguhan itu tidak membuatnya bangun, Taehyung justru semakin menariknya mendekat. Membuatnya bebas memandangi wajah tampan Taehyung, bermain main dengan hidung mancungnya.

Setelah puas, Rose membalas pelukan itu tak kalah erat. Menenggelamkan wajahnya diantara dada bidang sang tunangan.

..

Hal pertama yang Taehyung lakukan saat terbangun, melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang.

Ini semua karena dosen menyebalkan yang memberikannya banyak tugas, dan membuat Taehyung secara paksa menyelesaikannya hingga larut malam.

Preziosa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang