Rose turun dari mobil Jackson bersama dengan kedua temannya itu.
Hari ini ia tidak berangkat bersama dengan Taehyung, gadis itu memilih bersama Nancy dan Jackson.
Alasannya hanya karena Rose masih merindukan kedua temannya dan tidak ingin ada gangguan dari sang tunangan.
Toh sama saja, nanti juga mereka pasti bertemu.
"Taehyung tidak marah, kan ?"
"Kenapa memangnya ?"
"Dia kan sedikit tidak menyukaiku, dan yah.. kau tau, aku mengantar tunangannya sekarang."
"Ck, dia bukannya tak menyukaimu."
"Lalu ?"
"Jack, apakah kau tidak mengerti ? Ini sama saja seperti aku yang tidak boleh bergaul dengan pria lain karena kau tak menyukainya."
Jackson melirik Nancy tanpa mau membantah, ketiganya berjalan di koridor dengan santai.
"Terlebih saat dia tau kau suka menginap di apartementku dulu."
"Rose, kau ingin sekali membunuhku ya ?"
"Ck, dia bertanya tentang pakaianmu yang menumpuk dilemari."
"Selain itu ?"
"Kau suka bertelanjang dada di hadapanku."
"Rose.."
Nancy cekikikan, sedikit terhibur dengan raut nelangsa kekasihnya.
"Usahakan kau tidak terbunuh saat berduel dengan Taehyung, aku tidak mau sendirian lagi."
"Sialan! Aku pasti menang."
"Yakin ? Taehyung kan pemegang sabuk hitam."
"Diamlah, Nancy. Kau ini kekasihku atau bukan."
Rose mengibaskan tangannya malas setelah mendengar perdebatan tidak penting dua orang disampingnya.
"Kalian ada kelas pagi ?"
"Tidak. Aku dan Nancy dikelas yang sama jam 10 nanti. Kau ?"
"Ada sih, mungkin beberapa menit lagi."
"Oh, kalau begitu-"
"Rose."
Suara berat yang khas membuat ketiga orang itu menoleh.
"Ada kelas pagi ?"
"Memangnya kenapa ?"
"Ikut aku sebentar."
Rose mengernyit, berniat menolak namun Taehyung lebih dulu menarik lengannya.
"Vee, kau mau membawaku kemana ?"
Pria itu terus saja membawa Rose tanpa mau menjawab.
"Vee ? Kenapa kamar mandi pria ?"
Cklek!
"Kenapa dikunci ? Vee-"
Taehyung mendorong tubuhnya mendekati wastafel dan memeluknya erat.
"Vee, ada apa ?"
"Aku merindukanmu."
Nada manja itu teredam, Taehyung menelusupkan wajahnya di balik bahu Rose.
"Eih, kita hanya tidak bertemu semalaman."
"Tetap rindu, kau bahkan bersikeras berangkat bersama mereka."
"Vee, aku kan-"
"Iya, iya. Kau merindukan temanmu."
"Merajuk ya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Preziosa ✔️
Romance"𝑷𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒕𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒖𝒍𝒖𝒓𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕𝒌𝒖 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊." -𝑹𝒐𝒔𝒆𝒂𝒏𝒏𝒆. "𝑺𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒊𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒄𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎 𝒔𝒆𝒄𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒎�...