1

1K 88 1
                                    

"Eum... Maaf tentang... b-batalnya pertunangan kalian."

Jooheon mendengus mendengar ucapan Changkyun.

Kenapa juga harus mengungkit tentang pertunangannya yang gagal itu??

"A-aku juga minta maaf atas nama Wonwoo hyung."

"Jadi kita bertemu hanya supaya aku mendengar ocehanmu yang mengungkit masalah Wonwoo?" Tanya Jooheon dengan ketus yang membuat Changkyun tersentak.

"M-maaf... Aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu." Changkyun kembali menundukkan kepalanya, merasa tidak enak kepada calon tunangannya -yang merupakan mantan tunangan kakaknya- itu.

"Dengarkan aku baik-baik. Aku menerima perjodohan ini karena aku tidak bisa menolak niat baik orang tuamu. Tapi kutegaskan saat ini, aku tidak mencintaimu dan tidak akan pernah mencintaimu. Jika kau ingin mundur, silahkan. Tapi jika kau tetap menyetujui perjodohan ini, maka jangan pernah mengharapkan cinta dariku."

Jooheon pergi begitu saja setelah mengucapkan kalimat itu, meninggalkan Changkyun yang hanya bisa menghela nafas pelan.

Bagaimanapun juga, ia adalah korban disini. Changkyun yang sedang menjalani studinya di Boston, terpaksa harus pindah secara mendadak ke Korea karena desakan orang tuanya. Pemuda manis itu bahkan baru mengetahui tentang berita pertunangan sekaligus kaburnya sang kakak saat ia kembali dari Boston, lebih tepatnya seminggu setelah Wonwoo yang menghilang tanpa kabar. Dan minggu berikutnya, pemuda manis itu kembali dikejutkan dengan kabar bahwa ia akan dijodohkan dengan mantan tunangan kakaknya, sebagai penebusan rasa bersalah orang tua mereka.

Bukankah hidup benar-benar tidak adil?

Kenapa pula ia harus menanggung akibat dari kesalahan kakaknya?

Namun Changkyun tidak akan bisa menolak. Bagaimanapun, dirinya lahir ke dunia memang untuk menanggung semua akibat dari kesalahan sang kakak -entahlah, mungkin ini adalah karmanya dari kehidupan masa lalunya- dan sekarang, ia harus menerima kebencian dari seseorang yang bahkan tidak pernah dikenalnya.

"Hah~ aku ingin kembali ke Boston saja."

Ya, seandainya saja bisa, Changkyun lebih memilih untuk kembali ke Boston, melanjutkan studinya dengan tenang dan hidup bahagia bersama kakek dan neneknya di sana.

Tapi sekali lagi, Changkyun tidak bisa memilih jalan hidupnya sendiri.

"Ugh! Seharusnya kami pergi ke butik langganan  eomma untuk memilih setelan, bagaimana ini?" Gumam Changkyun kebingungan.

"Hah~ sudahlah, pergi sendiri saja."

I'm not him (Jookyun x Meanie) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang