10

743 70 6
                                    

Jooheon frustasi, sungguh...

Ia sudah mencari Changkyun kemanapun, namun tidak dapat menemukannya.

Nyonya Lee pun masih bungkam, enggan berbicara dengan Jooheon sedangkan tuan Lee hanya bisa diam karena ia tidak bisa memihak antara istri dan putranya.

Jooheon menghela nafas gusar, merutuki kebodohannya yang masih terjebak di dalam kerinduannya pada Wonwoo hingga melupakan Changkyun.

Jooheon memang pernah mengatakan bahwa ia masih mencintai Wonwoo, tapi tanpa sadar, hatinya sudah sepenuhnya beralih kepada Changkyun.

Sosok yang terlihat kuat dan tegar dari luar, namun sebenarnya memiliki hati yang sangat rapuh.

"Aku merindukanmu Kyun..."

Lamunan Jooheon terganggu karena dering ponselnya. Lelaki itu mengerutkan keningnya mendapati nomor asing yang menghubunginya.

"Halo?"

"Lee Jooheon?"

"Hm, benar. Dengan siapa aku berbicara?"

"Syukurlah. Aku Kim Mingyu dan aku mengenal Wonwoo."

"Lalu? Ada apa menghubungiku?"

"Bisakah kau kemari? Aku akan mengirimkan alamatnya padamu."

Jooheon mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"

"Datanglah kemari pukul 6 sore nanti karena Changkyun ada disini."

Jooheon mematung. Bahkan sambungannya sudah terputus tapi Jooheon masih tetap terdiam. Lelaki itu masih bingung untuk mempercayai pendengarannya dan mempercayai lelaki bernama Kim Mingyu itu.

Jooheon tersadar dari lamunannya saat ponselnya kembali berdenting, menandakan adanya pesan masuk.

Datanglah kemari, jam 6 sore nanti.
Alamatnya di jalan xxx
-Kim Mingyu




***



Pukul 6 tepat, mobil Jooheon sudah berhenti di depan sebuah rumah kecil dengan pencahayaan minim. Begitu Jooheon turun dari mobil, sosok tinggi berkulit tan itu segera berlari kecil ke arahnya.

"Aku Kim Mingyu. Kau pasti Lee Jooheon kan?"

Jooheon mengangguk.

"Ayo kuantar menemui Changkyun. Kita harus bergegas sebelum penjaga satunya kembali."

Jooheon hanya diam mengekori Mingyu memasuki rumah itu. Mereka berjalan hingga mencapai pintu yang ada di ujung kanan. Mingyu menatap Jooheon sebelum membuka pintunya.

"Masuklah, aku akan berjaga di depan dan akan menghubungimu jika penjaga satunya kembali. Kau bisa keluar lewat pintu di sebraing itu. Oh, dan kemarikan kunci mobilmu, aku akan memindahkannya ke belakang agar penjaga itu tidak curiga."

Jooheon pun hanya percaya dan menyerahkan kunci mobilnya kepada Mingyu.

"Aku akan meninggalkan kuncinya di dalam nanti. Sekarang masuklah."

Jooheon mengangguk dan masuk ke dalam ruangan itu setelah Mingyu pergi. Betapa terkejutnya Jooheon mendapati Changkyun yang tidur meringkuk di atas lantai.

"Changkyun!" Jooheon menghampiri dan membangunkan pemuda manis itu, meringis pelan saat melihat wajah Changkyun yang pucat dan jangan lupakan pipinya yang lebam dan luka di sudut bibirnya.

"Huh?" Changkyun mengerjap pelan. "J-jooheon hyung?"

Mata Changkyun membulat begitu sadar siapa yang ada di hadapannya. "Jooheon hyung!" Pekiknya panik. "Apa yang hyung lakukan disini?? Hyung harus segera pergi dari sini!"

"Hey, hey, tenanglah." Jooheon memeluk Changkyun, berusaha menenangkan pemuda manis yang panik itu. "Aku kemari karena Mingyu menghubungiku. Sekarang katakan padaku kenapa kau bisa berada disini?"

"A-aku..." Changkyun tidak melanjutkan ucapannya dan malah mencengkram erat kemeja Jooheon.

"Hey, kau bisa mengatakannya padaku." Bisik Jooheon lembut.

Changkyun menggeleng ribut di dalam pelukan Jooheon. "Maaf hyung. Aku... Tidak bisa mengatakannya sekarang."

Jooheon menghela nafas pelan. "Baiklah." Jooheon kemudian menarik Changkyun ke dalam pelukannya dan menepuk-nepuk punggung Changkyun.

Perlahan-lahan, Changkyun melingkarkan tangannya di perut Jooheon dan mencengkram kemeja bagian belakang Jooheon.

Baru saja 5 menit Changkyun merasa nyaman, Mingyu sudah kembali dengan wajah yang sedikit panik.

"Jooheon, maaf tapi kau harus segera pergi dari sini. Mereka akan kembali dalam waktu 10 menit."

Jooheon menatap Mingyu, memgangguk pelan lantas kembali menatap Changkyun yang sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku janji, aku akan kembali dan membawamu keluar dari sini. Sampai saat itu tiba... Kumohon bertahanlah."

I'm not him (Jookyun x Meanie) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang