Hai, kau bertemu denganku kembali.
Baru saja aku dimarahi ibu. Dia meneriaki dan menyebutku bodoh. Aku kira dia mabuk, ternyata tidak. Dia datang saat aku sedang berbicara pada meong, gelas minumku. Sekedar untukmu tahu, aku tidak punya binatang peliharaan dirumah. Keluargaku tidak punya waktu untuk mengurusi mereka. Maka dari itu, gelasku kuberi nama meong. Seperti kucing.
"Kau bodoh, Ery!"
Aku sama sekali tidak sakit hati mendengar yang dia katakan. Ibuku memang terbiasa berbicara seenaknya. Mau itu sedang mabuk, ataupun saat sadarkan diri.
Dia berkata bahwa seandainya tidak ada aku, dia sudah pasti bersama dengan pria yang ia sukai. Oh begitu, mereka pasti tidak suka melihat ibuku membawa "boncengannya".
Seandainya bisa, aku juga tidak mau terlahir dari rahim seorang ibu yang tidak mau sama sekali menengok anaknya sebentar untuk mendengarkan ceritanya.
"Apa yang kau butuhkan? Kau itu sudah dewasa!"
"Jangan bertindak seperti anak-anak yang minta di ajari."
Dewasa? Aku hanya tertawa. Apa aku orang dewasa yang masih dibawah umur? Ini sangat konyol.
Menurutku, orang dewasa pun juga butuh dukungan dari orang-orang sekitarnya. Ibu tak pernah tahu bagaimana rasanya iri melihat teman-temanku dihadiri orang tuanya saat bermain festival. Sedang aku yang mendapat peran utama? Tidak dihadiri siapa-siapa.
Kurasa aku terlalu murka. Jadi, lupakan saja.
Selagi tadi aku memikirkan ide untuk catatan keduaku ini, aku mencari resep membuat french toast di internet. Ternyata bahannya simpel. Kau hanya perlu roti dan susu. Kurasa, aku harus beli mentega.
Di sebelahku ada boneka yang kuberi nama Huery. Itu adalah boneka pemberian Hueningkai sepulang sekolah tadi. Dia memenangkan arcade.
Siapa itu Hueningkai?
Aku tidak akan lama-lama membalasnya. Dia hanya seorang siswa di kelasku yang pandai bermain alat musik. Dia lihai bermain piano, gitar, mungkin juga drum? Dia baik. Dan anak-anak di kelasku menyukainya.
Oh iya, sebagai timbal balik atas yang ia berikan, aku akan memberinya french toast. Aku bukan gadis yang pandai memasak, tepatnya bukan kriteria istri idaman para lelaki.
Semoga saja rasanya enak, agar aku tidak terlalu malu untuk memberinya.
Sehabis ini mungkin aku akan pergi ke mini market untuk membeli bahan-bahannya dan camilan.
Kau mau kubelikan apa? Sini, berikan uangmu!
ERY, 04-05-2020

KAMU SEDANG MEMBACA
17 Sheet.
Random"Dia meninggalkanku, juga catatannya." Hueningkai from TXT ft. OC →Including mental illness, depression, drugs. Please take care urself carefully⚠