Sembilan

756 76 1
                                    

"You guys are the best thing that ever happened to me." ― The 1975, Guys


KEGIATAN hari kedua dimulai dengan sarapan dan apel pagi sebelum memulai kegiatan lainnya. Siangnya ada pertunjukan seni dan teater dari anak-anak ekskul kesenian. Pertunjukan teater yang mereka tampilkan benar-benar mengagumkan dan penuh makna. Temanya mengenai kehidupan sosial masyarakat pada umumnya yang mulai lupa akan keberadaan sebuah agama. Pertunjukan teater yang luar biasa dan penuh penghayatan dari para pemainnya. Aku, Lendra, Egy, dan Bimo sampai harus mendecak kagum menyaksikan para pemainnya yang benar-benar berbakat memainkan peran mereka.

Selesai teater, sore harinya nggak ada lagi kegiatan. Panitia memberi waktu kepada para peserta mulai dari jam 3 sampai jam 6 sore untuk mandi, makan, dan melakukan kegiatan lain di luar jadwal. Mandinya di sungai. Sungai kecil yang terletak di bawah lembah. Akses jalan menuju ke sungai itu agak curam dan licin karena tanah yang becek terguyur hujan tadi malam. Tapi sungai kecil itu nggak mengecewakan. Airnya mengalir deras dari atas bukit. Walaupun airnya agak keruh, tapi nggak mengurangi nilai keasrian dan keindahan sungai itu sendiri. Ada banyak batu hitam berbagai ukuran yang tersebar di sekitar aliran sungai. Ada sebuah batu besar di dekat bendungan yang terbuat dari campuran batang pohon dan beberapa buah batu. Sungai yang indah.

Dia di sana. Farhan. Di bagian sungai yang lain—agak jauh dari tempatku berdiri memperhatikannya. Dia bersama dengan empat orang temannya yang lain. Tampaknya mereka baru selesai mandi. Sebab sementara orang-orang turun dari atas bukit menuju ke sungai untuk mandi, mereka malah sebaliknya. Mataku masih mengikuti sosoknya sampai menghilang di atas bukit sana.

Benar juga. Farhan. Sudah kumantapkan hatiku untuk mulai mencoba melupakannya, nggak mengharapkannya, nggak mencintainya, dan berusaha membuang rasa yang sudah terlanjur tumbuh ini. Buang ke mana, entahlah, yang penting aku mau coba untuk nggak mengingat-ingat lagi tentangnya. Kurasa sudah nggak ada gunanya lagi menyimpan perasaan ini. Karena hanya akan sia-sia. Karena aku nggak mungkin mengharapkan orang yang nggak mengharapkanku.

Farhan sendiri yang bilang bahwa dia lagi suka sama seseorang, tapi orang itu bukan aku. Itu sudah cukup bagiku untuk mulai melupakan dan nggak mengharapkan yang terlalu berlebihan padanya. Cinta yang sudah terlanjur tumbuh ini harus dibuang secepatnya sebelum tumbuh jadi lebih besar. Memang susah, tapi aku mau berusaha untuk melupakan semua tentangnya.

"Lo ngelihatin siapa, sih?" Suara Lendra membuatku kembali ke kenyataan. Dia ikut memandang ke atas bukit.

"Ah nggak," kataku, menggeleng. "Gue mau mandi."

Tanpa ragu-ragu langsung kubuka bajuku. Nggak seperti waktu di rumah, di sini aku lebih berani dan nggak malu-malu lagi melepas baju di hadapan banyak orang. Segerombolan cewek-cewek di seberang sungai melambai ke arahku sambil tertawa genit. Aku cuma membalas lambaian mereka dengan cengiran. Mereka pasti menyukai tubuh telanjangku.

"Mereka suka sama lo tuh," kata Bimo tiba-tiba.

Aku nyengir. Dengan bangga kumainkan kedua lenganku, memamerkan otot-otot bisepku yang sebenarnya nggak terlalu berbentuk, tapi itu cukup membuat cewek-cewek di seberang sana tersipu malu.

"Harusnya lo pilih satu di antara mereka buat dijadiin pacar," kata Egy.

Aku menggeleng. "Mereka cuma suka sama muka dan badan gue yang bagus ini"—kutepuk otot lenganku dengan sombong—"tapi mereka nggak terlalu peduli dengan perasaan gue."

Egy dan Bimo geleng-geleng kepala.

"Bener-bener udah jadi homo lo ini, Din!" kata Egy, terdengar kesal.

Tanpa mempedulikan kekesalannya, aku langsung nyebur ke derasnya air sungai yang sejuk. Segar. Lebih segar dari air kolam di rumah. Bedanya di sini aku nggak bisa melakukan beberapa gaya renang, cuma bisa berendam dan membasahi seluruh tubuh. Tujuan datang ke sini memang cuma untuk mandi, bukan untuk berenang. Kulumuri kepalaku dengan shampoo, membasuh tubuh dengan sabun cair.

Kamu & Aku #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang