Keesokan harinya, Dea tidak sekolah karena hari libur dan ia akan pergi ke caffe pelangi untuk menemui Frans. Karena ia sudah memiliki janji dengan Frans.
Dea pun memakai pakaian yang sangat ia suka, yaitu celana jeans dengan hoodie berwarna putih, topi maroon yang menutupi puncuk kepala Dea dan jangan lupakan sepatu snakers putih yang mampu membuat kesan tomboy Dea keluar.
Dea pun keluar rumah namun sebelum itu, ia harus ijin terlebih dahulu kepada Rendi, dan Rendi pun mengijinkannya dengan syarat ia harus membawa hp dan menelfonnya jika urusannya sudah selesai ia akan menjemput Dea. Dan Dea hanya menganggukkan kepalanya saja daripada harus berurusan lebih jauh lagi dengan Rendi.
Ia pun mulai memesan gojek untuk mengantarkannya ke caffe pelangi.
Tak lama kemudian ia pun sampai di caffe pelangi sebelum masuk ke dalam caffe, Dea terlebih dahulu membayar gojek yang ia tumpangin dan kemudian ia mulai mencari tempat duduk lalu Dea memesan milk shake stroberi sembari menunggu pesanan nya datang. Tak lama kemudian pesanannya datang dan Dea pun mengucapkan terimakasih kepada waiters tersebut.
1 setengah jam kemudian tak ada tanda tanda Frans akan datang dan ia pun mulai bosan menunggu kedatangan Frans.
Di tengah tengah kebosanan nya, Fino datang dengan kawan kawan sepergaulannya.
"loh kok lo sendirian bae De? Biasanya aja ada pawangnya yang jagain" kata Fino sembari duduk di samping Dea.
"gue lagi nunggu pacar gue Fin" kata Dea sambil menatap Fino sendu. "udah 1 jam setengah gue nunggu dia tapi dia gak muncul muncul" lanjut Dea dengan mata yang berkaca kaca.
"siapa pacar lo? Gurgans yang keluar baru baru ini?" tanya Fino dan di jawab anggukkan oleh Dea.
"eh bentar bentar keknya gue tadi liat dia di mall sama perempuan sebelum kesini deh, gue kira itu lo De" kata Fino.
Dea pun menegang dan ia memegangi dadanya yang terasa sakit.
"double kill" batin Dea seraya tersenyum miris.
"udah dari pada lo berangkat tadi bahagia terus pulangnya sad mending lo ngobrol ma kita kita yang pastinya bikin mood lo balik lagi ke awal" kata Fino.
"kebiasannya si Fino nih suka lupa" kata Dea sembari terkekeh.
"ha? Lupa paan?" tanya Fino cengo.
"temen temen lo itu Fin astaga" kata Dea sembari terkekeh.
"anj! Gue lupa kalo bawa temen" umpat Fino.
"kenapa gak lu terusin nyet?" sindir salah satu teman Fino dengan rambut belakang yang panjang menutupi leher.
"heheh sorry oke" kata Fino cengengesan.
"kalo gitu guys kenalin ini Dea, temen sekelas gue yang suka bikin kelas rame" kata Fino.
"Dea" sapa Dea.
"and Dea yang di depan lo temen temen gue namanya sebutin sendiri sendiri aja lah ya, males gue nyebut satu satu" kata Fino.
"Gue Agra kalo siang, kalo malen Ega" kata Agra sambil mengulurkan tangan nya dan di sambut oleh Dea.
"Dea"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Boy [END]✓
Teen FictionStory#01 Cerita tentang Dea Anita putri yang dikelilingi oleh childish boy yang sangat membutuhkan kehadirannya. Apalagi ia juga memiliki kembaran yang bernama Aksa Andika Putra yang akan bersikap dingin tak tersentuh bila di sekolah dan menjadi chi...