bab 39 || Kejahilan [2]

1.9K 183 19
                                    

Masih di tempat dan waktu yang sama, saat ini Dea dan Aksa sedang mengelilingi SMA ORION sebelum mereka berdua meninggalkan sekolah yang penuh dengan canda dan tawa dari para murid dan guru juga, mereka berdua ingin mencari mangsa baru pastinya.

Saat sedang asik berjalan jalan di sekitar taman belakang, Dea melihat Tio yang sedang duduk di bangku dengan badan bergetar dan kepala menunduk.

Tanpa menyia nyiakan kesempatan emas tersebut, ia pun mengambil hp nya dan mulai merekam ke arah Tio yang sedang menangis.

"anjir guys guru tersayang gue nangis di taman belakang" kata Dea dengan pelan sambil mengarahkan kameranya dan men zoom ke arah Tio.

Tak lama kemudian ia pun mematikan kameranya dan berteriak ke arah Tio dan membuat Tio langsung berdiri dari duduknya.

"WAH KAK TIO KITA NANGES GESS, JARANG JARANG NIH KAK TIO NANGIS!. KALO DI SEBARIN DI LAMBE TURAH SMA ORION GIMANA YAH?!" teriak Dea.

"PASTI BAKALAN BERITANYA GINI, 'VIRAL! KAK TIO GURU TERKENAL TINGKAH NYA YANG ANEH SAAT INI MENANGIS DI TAMAN BELAKANG SEKOLAH SEBELUM ANAK KELAS 12 KELULUSAN' BAGUS GAK TUH?!" teriak Aksa.

"halah, gimana mau nyebarin orang gak ada buktinya" kata Tio dengan santainya padahal di dalam hati, ia sedang was was.

"MAAF NIH KAK TIO, KITA UDAH ADA VIDEONYA. TINGGAL KIRIM AUTO MEMBLUDAK" teriak Dea sambil mengangkat hp nya tinggi tinggi dan menggoyangkannya ke kanan dan kiri.

Aksa dan Dea pun berlari ketika Tio juga berlari menghampiri mereka dan terjadilah aksi kejar - kejaran dengan teriakan teriakan antara Tio vs Dea dan Aksa.

"SINI LO AKSA, DEA?!" Teriak Tio sambil mengangkat tinggi tinggi celurit yang entah ia dapat dari mana sambil berlari mengejar kedua saudara di hadapannya tersebut.

"SINGKIRIN DULU ITU CELURITNYA, TAKUT KITA KAK!" teriak Aksa.

"TAU NIH, DILARANG KERAS MEMBAWA BENDA TAJAM KE SEKOLAH!" lanjut Dea.

"MINGGIR WOY, BAHAYA NIH!" teriak Aksa.

"MINGGIR, AIR PANAS, AIR PANAS?!" Teriak Dea.

Karena sudah tak tahan untuk berlari, Dea dan Aksa akhirnya berhenti di kantin dan mengatur nafasnya lalu setelah itu duduk dan di susul Tio di sebelah Aksa.

"hosh hosh kena kalian" kata Tio sambil mengatur nafasnya.

"lah salah sendiri bawa celurit. Dapet dari mana aja tuh celurit dateng tiba tiba kek jin" kata Dea yang sudah bisa mengatur nafasnya.

"tadi minjem punya pak bonang" kata Tio.

"gila aja loh" kata Dea.

"Mak es teh empat sama ayam geprek empat yang pedes mak" kata Tio.

"lah es teh sama ayam gepreknya yang satu lagi buat siapa?" tanya Dea heran.

"gue makan sama minum 2 porsi" kata Tio membuat Dea dan Aksa itu tercengang.

"itu perut apa kadut?" tanya Dea.

"laper gue De, habis nangis di ajak main kejar kejaran" kata Tio.

"lah salah siapa situ ngejar kita duluan, ye gak De?" tanya Aksa kepada Dea dan di angguki cepat oleh Dea.

"iya in aja lah dari pada makin ribet gue dah laper" kata Tio acuh.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang dan mereka pun melahapnya hingga tak tersisa.  Kecuali piring sama sendoknya.

"huh kenyang" kata Dea sambil mengelus perut nya yang kekenyangan karena memakan makanan Aksa yang tak habis karena Aksa tak kuat bila terlalu pedas.

Belum genap mereka bersendawa, mereka di kejutkan dengan teriakan cetar membahana milik pak Bonang.

"TIO CELURIT SAYA MANA!!" Teriak pak Bonang di pintu masuk kantin.

"lari!!" teriak Tio kemudian berlari dan di ikuti Aksa dan Dea serta pak Bonang di belakang mereka.

"INI BARU MAKAN UDAH DI AJAK LARI AJA, MUNTAH NI LAMA LAMA" Teriak Dea.

Dan kalian tau apa yang terjadi setelahnya? Dea memuntahkan semua isi perutnya di dalam toilet.

Coba saja kalian bayangin di posisi Dea. Baru juga makan kekenyangan, belum sendawa udah di ajak lari maraton keliling sekolah yang besarnya kek lapangan bandara. Mana yang ngejar manusia killer lagi yang sayang banget sama celurit itu.

---000---

Maaf bila agak gaje, Anind ucapkan terima kasih banyak.  Dan rip otak Anind yang gak ada ide sama sekali.

Ok see you tomorrow guys.

---000---

My Baby Boy [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang