10 tahun kemudian
Kini sudah sepuluh tahun berlalu namun Dea tak pulang ke tanah kelahirannya. Seharusnya ia sudah menyelesaikan kuliahnya tapi karena sudah terlanjur nyaman di negara tersebut, ia jadi keterusan.
Dan untungnya persediaan uang yang selama beberapa tahun yang lalu cukup untuk menghidupi mereka dalam empat tahun itu.
Dan bahkan uang nya kini juga lebih dari cukup untuk pulang ke negara kelahirannya, Indonesia.
Jadi ia memutuskan untuk kembali.
"Dek, buruan mommy tunggu ini" teriakan gadis kecil menggema di seluruh ruangan di rumah Dea.
"Ngapain sih kak kok teriak teriak hoaaam" kata anak laki laki yang berusia 5 tahunan yang baru keluar dari kamar dengan muka bantalnya dengan menguap.
"BURUAN PREPARE ADIKKU SAYANG YANG TAMPAN TAPI PEMALES KEK KUKANG" teriak anak perempuan tersebut.
Ia terlampau kesal dengan adik pemalasnya itu jika di suruh oleh mommy nya yang selama beberapa tahun terakhir merawat nya dengan tulus.
"KAIZO BURUAN PREPARE. KALO GAK PREPARE PUNYA KAMU SENDIRI, MOMMY TINGGALIN KAMU SENDIRI DI SINI" teriak Dea.
Kedua anak tersebut adalah anak angkat Dea yang laki laki bernama Kaizo Arlanka, dan yang perempuan bernama Frensiska Atlanta. Kaizo dan Frensiska selisih setahu. Dea menemukan mereka ketika ia pulang dari kuliah di dekat gang apartemen nya. Saat di tanyai mereka bilang jika mereka di buang oleh kedua orang tuanya karena alasan yang tak mereka ketahui. Karena ia tak tega akhirnya Dea mengangkat Riska dan Kaizo menjadi anaknya.
Karena teriakan Dea akhirnya Kezio sadar jika kedua perempuan yang ia sayangi itu telah marah. Dan ia pun bergegas mengemasi barangnya. Ia takut jika Riska akan marah kepadanya. Riska akan sangat menyeramkan jika marah. Apalagi jika Dea yang marah mungkin ia akan di depak oleh Dea.
Membayangkan saja menyeramkan apalagi jika sudah terjadi.
Dengan kecepatan kilat kuning ia membereskan baju bajunya dengan rapi. Dea telah mengajarkan kedua anak angkatnya untuk bertanggung jawab terhadap barang mereka pribadi.
•••
Sejam yang lalu Dea sudah sampai di tanah kelahirannya, ia pun mencegat taksi dan menaruh koper bawaannya dan juga anaknya ia letakkan di bagasi taksi.
"Pak tolong ke Jln. Kenangan blok Biru muda no 09" kata Dea.
Taksi yang di tumpangi Dea pun membelah jalanan ramai. Ia menatap ke jendela dan mendapati orang yang ia kenal bahkan sangat ia kenal sedang berjalan jangan dengan dua bayi di kedua tangan nya dan juga seorang perempuan yang menggandeng tangan balita laki laki yang gendut di sebuah taman yang pernah ia kunjungi sebelum pergi.
"Udah punya buntut tiga aja tuh manusia kerdil" gumam Dea.
Kalian mau tau itu siapa? Itu Leon. setelah lulu Kuliah, Leon menikah dengan junior nya di kampus.
Tak lama kemudian taksi yang di tumpangi Dea berhenti di depan rumah yang dulunya gelap sekarang berwarna.
"Ayo anak anak bebek silahkan keluar" kata Dea menyuruh anak anaknya keluar dari dalam taksi.
Ia pun meminta tolong untuk mengeluarkan kopernya dan koper kecil anak anaknya kepada sang sopir taksi.
Setelah semuanya selesai ia pun membayar supir taksi itu dengan melebihkan sedikit uang nya.
Ketika taksi tersebut menghilang dari pandangannya kini Dea menatap rumah yang sudah berubah di hadapannya.
"Anu permisi mau cari siapa ya?" Tanya seorang laki laki berperawakan tinggi dengan rambut panjang yang diikat rapi dan juga jangan lupa jas dokter yang melekat di badannya.
"Lo siapa?" Tanya dengan mata tajamnya.
"Saya Deavian" katanya.
"Oalah, makin ganteng ae lo Deav. Oh iya btw gue Dea" kata Dea.
"Loh Dea? Kapan kamu balik? Mereka siapa? Apa kamu punya suami? Kemana aja selama ini? Tante Karin khawatir banget sama kamu yang tiba-tiba ngilang. Apalagi Aksa yang makin dingin aja kayak kulkas" cerocos Devian.
"Vian diem deh lo?! Bikin pusing kepala gue aja" sentak Dea yang jengah dengan pertanyaan beruntun Vian.
"Tapi kan––"
"Sst udah ya Piano, gue capek baru dateng. Yang pentingkan sekarang gue udah balik" kata Dea.
Setelah mengatakan itu Dea, Kaizo dan Riska masuk ke halaman rumah yang sudah Dea buka.
"Ck ck ck kek jelangkung, datang tak diundang pulang tak di antar" decak Devin lalu setelah nya ia pergi ke rumah sakit.
Sedangkan Dea ia sudah duduk anteng di sofa ruang keluarga dengan anteng dan keripik kentang di tangannya. Bahkan kedua anaknya juga sama dengannya.
"Mom, kita ngapain di sini? Nunggu seseorang kah?" Tanya Kai.
"Iye, tunggu oma kamu" kata Dea dengan nada lembutnya.
Detik kemenit menit ke jam kini sudah satu jama lamanya ketiga manusia beda generasi tersebut menunggu di ruang keluarga.
Tiba tiba pintu terbuka dan menampilkan seorang pria dengan setelan kantornya. Ia berjalan memasuki rumah dengan lesu.
Namun saat melewati ruang keluarga ia tak sengaja melirik dan ia melihat ketiga manusia yang asik memakan cemilan. Ia tidak tau itu siapa.
"Woi lo siapa ha?!" Tanya Aksa.
Ya Aksa kini menjadi CEO di AKS'D COMPANY yang termasuk jajaran perusahaan yang paling berkembang dan banyak di minati karena gajinya yang besar dan sang CEO yang tampan mempesona.
Dea pun menoleh dan mendapati Aksa dengan wajah berantakan.
Ketika Dea menoleh Aksa terkejut dan tak sadar jika tas kantornya jatuh dan juga air mata yang meluncur derasnya. Badannya meluruh ke lantai dengan tatapan ke arah Dea.
Dea pun berdiri dan menghampiri Aksa dam memeluknya erat dan dibalas oleh Aksa dengan tak kalah erat.
"Gue balik Aksa" gumam Dea yang di dengar Aksa.
---000---
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Boy [END]✓
Novela JuvenilStory#01 Cerita tentang Dea Anita putri yang dikelilingi oleh childish boy yang sangat membutuhkan kehadirannya. Apalagi ia juga memiliki kembaran yang bernama Aksa Andika Putra yang akan bersikap dingin tak tersentuh bila di sekolah dan menjadi chi...