chapter 22

30 2 0
                                    

Boa hanya bisa menahan air matanya, suho anak yang selama ini paling dia perjuangkan justru memperlakukannya seperti pembantu.

Boa sangat kesulitan membersihkan pecahan piring yang berserakan di lantai, dia terpaksa turun dari kursi rodanya dan mengesot di lantai untuk mengumpulkan pecahan piring, umji cuma bisa menahan tangis tidak tega melihat boa.

Tanpa sengaja tangan boa terkena pecahan piring.

"nyonya tangan anda" umji
"tidak apa-apa umji cuma luka kecil" boa
"tapi luka anda mengeluarkan banyak darah" umji
"ini tidak sakit kok" boa

Boa tetap menyelesaikan tugasnya membersihkan pecahan piring meskipun tangannya sedang terluka, setelah selesai umji mengambil kotak p3k dan mengobati luka boa.

"nyonya menurut saya lebih nyonya ikut tuan mino saja atau nyonya seulgi" umji
"tidak bisa umji" boa
"kenapa nyonya" umji
"seulgi sudah menampung yunhyeong dan chanwoo, sedangkan mino aku tau kalau kondisi ekonomi keluarganya tidak begitu bagus aku tidak mau menumpang dan menambah bebannya" boa
"tapi nyonya disini anda diperlakukan tidak baik" umji
"tidak apa-apa umji, joy dan suho baik kok, mereka marah karena aku memang melakukan kesalahan" boa
"ya sudah lebih baik sekarang nyonya istirahat" umji
"terima kasih umji kamu baik sekali" umji
"jangan sungkan nyonya, saya keluar sebentar ya" umji

Umji pergi ke ruang cuci baju dia melihat ke kanan dan kiri, memastikan tidak ada joy atau suho, umji mengeluarkan hpnya.

"aduh kenapa hpnya tuan yunhyeong gak aktif, katanya aku harus selalu mengirim informasi tentang keadaan nyonya boa, kalau nonya tidak aktif bagaimana aku memberitahukan pristiwa tadi, atau besok aku ke rumah nyonya seulgi saja langsung" umji bicara sendiri.

Irene melihat jam sudah menunjukan angka 01:00 tapi dia belum juga bisa tidur, irene menunggu mino yang belum juga pulang.

"dia kemana sieh apa pergi minum-minum lagi, aku sudah bilang jangan suka mabuk-mabukan" irene khawatir

Tidak lama kemudian terdengar suara motor mino, irene langsung keluar untuk membuka pintu.

"dari mana saja kamu jam segini baru pulang" irene

Mino hanya diam dia berjalan masuk ke kamar dan mengganti bajunya.

"mino aku bicara dengan mu" irene
"memang apa urusan mu aku dari mana, kamu kan ingin bercerai dari ku" mino

Irene terdiam mendengar kata-kata mino. Sementara mino langsung pergi keluar dan tidur di sofa, mino yang sudah tau kalau irene dulunya berpacaran dengan suho merasa kalau irene mendekatinya dan mau menikah dengannya hanya karena dia adalah adik suho.

Pagi hari, jisoo datang ke sekolah dengan ceria.

"bu jisoo masih masuk" sowon
"ia, aku ada jam mengajar hari ini" jisoo tersenyum

"kenapa tidak izin saja besok kan ibu mau menikah" sowon
"mengajar adalah tanggung jawab saya bu tidak bisa saya tinggal begitu saja" jisoo

"ibu jisoo memang guru yang sangat bertanggung jawab cantik lagi, beruntung sekali calon suami bu jisoo mendapat istri seperti bu jisoo" sowon
"bu sowon ini bisa saja" jisoo
"aduh calon pengantin sepertinya ceria sekali" nayeon
"kamu ini aku jadi malu" jisoo
"kenapa malu besok kan kamu memang akan menikah" nayeon
"semoga acaranya lancar ya bu jisoo" sowon

mother : Angel without wingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang