Membawa kedua tungkai menjauh dari rooftop rumah sakit, Jaehyun akhirnya sampai di lantai dimana ruangan tempat putra angkatnya berada.
Begitu sampai di dalam ruangan, pandangan Jaehyun langsung tertuju kepada seorang pria dengan balutan jas berwarna putih. Terlihat tengah mengobati seorang remaja yang terbaring di sebuah bangsal.
Tanpa membuang waktu lagi, Jaehyun menghampiri sosok dokter yang tengah berdiri di samping bangsal dimana putranya berbaring. Menghentikan langkah ketika jarak keduanya hanya tinggal beberapa langkah lagi, Jaehyun hanya diam menatap keadaan putranya.
"Tuan Jung, akan lebih baik jika anda menunggu di luar." Tanpa menoleh, pria tersebut berujar.
"Bagaimana keadaannya?" Tanpa menjawab perkataan Sang dokter, Jaehyun melempar pertanyaan lain.
Menghela nafas ringan, Sang dokter kemudian membalik tubuh. Ia bertatapan dengan Jaehyun yang tengah menunggu jawaban darinya.
"Keadaannya buruk. Luka pada perutnya sudah saya obati dengan baik, dan itu cukup memakan waktu yang lama. Jung Sungchan juga mengalami pendarahan yang hebat. Jika saja Tuan Noble terlambat untuk memberikan pertolongan pertama, saya tidak yakin bahwa Jung Sungchan akan selamat."
Mendengar pernyataan panjang lebar dari seorang dokter bernama Ju Haknyeon tersebut, Jaehyun tak memberi tanggapan. Ia memilih untuk menatap wajah putranya yang penuh dengan luka lebam. Kedua mata putranya terpejam, dan hal itu membuat hati Jaehyun terasa tersayat-sayat.
"Lalu.. bagaimana dengan Park Jisung?"
Haknyeon terdiam setelah pertanyaan tersebut terlontar. Pandangan matanya tertuju pada lantai. Melihat hal tersebut, Jaehyun tak yakin bahwa keadaan murid sekaligus adik dari Lee Taeyong tersebut dalam keadaan yang baik. Tatapan Haknyeon sangat tidak memungkinkan hal itu.
"Park Jisung.. saya sudah meminta Dokter Kim Sunwoo untuk memeriksanya, dan beberapa menit sebelum anda datang saya baru saja mendapat kabar dari beliau."
"Lalu apa yang dikatakan Dokter Kim?"
Menjeda sejenak, Haknyeon mengangkat pandangan kemudian. Maniknya bertemu tatap dengan Jaehyun yang ia yakini pasti merasa khawatir pada muridnya tersebut.
"Dokter Kim mengatakan, jaringan pada tubuh Jisung sebagian besarnya mati. Menyebabkan dirinya mungkin akan kesulitan untuk sekedar menggerakkan tubuhnya."
Kedua bahu Jaehyun melemas seketika.
"Bagaimana bisa?"
"Kami menemukan cairan kimia yang tersebar di tubuhnya. Kami masih menyelidiki kandungan zat tersebut dan seburuk apa efek yang ditimbulkannya. Perkiraan kami, cairan tersebutlah yang membuat hampir sebagian tubuh Park Jisung lumpuh."
Mendengar hal tersebut, Jaehyun merasa dadanya diremat. Rasanya sesak, dan ia sangat mencemaskan keadaan Jisung. Bagaimana jika.. Jisung tidak bisa disembuhkan? Apa yang harus ia katakan pada Lee Taeyong nanti?
"Tuan Jung, jangan khawatir. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan kedua muridmu. Percayakanlah semuanya kepada kami."
Menghampiri Jaehyun, Haknyeon berusaha meyakinkan pria tersebut agar tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi Jisung dan Sungchan. Haknyeon yakin seratus persen bahwa Sungchan bisa diselamatkan dan kondisinya akan normal kembali.
Namun untuk Jisung..
"Baiklah. Aku mempercayaimu sepenuhnya, Dokter Ju. Anda adalah dokter terbaik di rumah sakit ini. Tolong, sembuhkanlah kedua muridku."
Tersenyum teduh, Haknyeon mengangguk kemudian. "Tentu. Anda boleh mempercayai saya, Tuan Jung."
Jaehyun mencoba untuk tersenyum setelah mendengar jawaban penuh keyakinan tersebut. Walau begitu, tak dapat dipungkiri bahwa Jaehyun tetap merasa khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ] 2. Magie De L'univers : Fin De L'histoire
Fantasi<<𝚁𝚘𝚖𝚊𝚗𝚌𝚎-𝙵𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜𝚢>> <<𝙼𝚊𝚐𝚒𝚌>> ↪Sequel of Magie De L'univers : Le Début Du Destin a Changé ✨- Kehidupan kedua Noble setelah takdir keduanya berubah. Kisah perjuangan keduanya melawan pengkhianatan serta pers...