Part 4

19 3 0
                                    


Pada siang hari aku keluar dari rumah. Ketika aku keluar, tiba-tiba anjing laut itu kembali lagi dia mendekatiku. Aku pun tidak merasa takut karena aku rasa hewan ini kayaknya jinak.

Aku melambaikan tangan. Dan anjing laut itu membalas lambaian tanganku itu dengan melabaikan tangannya. Ketiak anjing laut itu semakin mendekatiku dan berdiri disampingku aku mencoba memegangnya. Dan aku berbicara kepada anjing laut itu.

"Aku akan memanggilmu Kiko ya...." ujarku

Anjing laut itu membunyikan suaranya sebagaimna suara anjing laut pada umumnya dan sambil menepuk tangan.

Aku merasa sangat senang dengan Kiko. Aku pun mengajaknya bermain lari-larian. Aku pun berlari dan Kiko lun mengejarku dari belakang. Dan sebaliknya aku lagi yamg mengejar Kiko. Kiko pun aku kejar sampai ke dasar laut. Aku pun bermain air bersama Kiko.

Aku pun berteriak sambil berlarian. Karena Kiko mengejarku sambik tangannya memercikkan air dari belakang tubuhku. Aku pun baru merasakan sesenang ini.

Tib-tiba ayah kaget mendengarku berteriak. Ayah kira aku kenapa-napa. Karena ayah paling takut kalau aku kenapa-napa. Aku pun berlarian ke ayah.

Ayah pun terkejut melihatku dan bertanya kepadaku "kamu kenapa nak kok basah?" Jawab ayah dengan panik

"Aduh ayah aku tadi main ama Kiko lalu dia percikkan air ke bagian belakangku saat kita main lari-larian" ucapku.

"Kiko itu siapa?" Ucap ayah heran

"Kiko itu anjing laut yang tadi ayah. Aku ajak dia main lari-larian seru banget ayah" jawabku senang

"Ayah senang kalau kamu juga senang. Ayah boleh ikut main sama kalian?" Ucap ayah

"Bolehlah ayah, justru kalau makin banyak makin seru. Ayo ayah aku kenalin ama Kiko" jawabku

"Kiko ini ayahku. Jangan takut yah sama ayah. Ayah itu orangnya baik banget jadi kamu ngak usah takut. Okayyy" ucapku

"Hai Kiko" jawab ayah

Kiko pun menepuk tangan dan melambaikannya kepada ayah. Okay ayo kita lanjut mainnya. Hati kun kembali ceria. Hari ini merupakan hari yang paling menyenangkan. Aku bisa bermain dengan gembira riang hanya bersama ayah dan Kiko.

Pulau ini lah tempat kesenanganku. Aku senang sekali dengan ini pulau. Setelah berlarian dan memercikkan air bersama ayah dan Kiko, aku dan ayah mencari ikan. Kiko membantu aku dan ayah mencari ikan setelah mendapatkan ikan, ayah mengambil kembali kayu bakar. Dan mengambil batu, setelah itu semua terkumpul. Dan ikan yang didapatkan Kiko juga cukup banyak, setelah apinya menyala, ayah pun mengambil tusuk lalu mengambil ikan dan membakarnya ke api yang telah dibuat ayah.

Setelah semuanya matang, aku, ayah, dan Kiko menyantap makanan yang telah ayah siapkan. Makanan itu kita santap secara bersama-sama. Setelah makan, aku masuk ke rumah dan mengambil kamera aku, ayah, dan kiko foto bareng.

Aku baru sadar tiada hal yang paling indah tanpa kebersamaan. Kebersamaan bagiku itu adalah sesuatu yang indah. Keindahan yang kita rasakan itu pasti muncul ketika adanya kebersamaan. Tanpa ada kebersamaan, keindahan ngak mungkin ada. Itu lah hidup. Aku sekarang sadar tiada hal yang paling indah selain kebersamaan. Kebersamaan itu tidak hanya kompak, kebersamaan itu bagaimana kita selalu ada, selalu bersama, selalu menemani satu sama lain, dan 1 hal yang kita tau kebersamaan itu bagaimana cara kita membuat hidup itu nampak lebih indah. Itu lah yang sekarang aku rasain.

Efeny IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang