. chapter xii

349 51 0
                                    


"Kau tidak lupa pada sanggrada?"

Wooyanagra menggeleng lalu memberikan sebuah surat pada gabriel. Surat yang ditulis oleh sang ayah untuk sang putra.

"Jika sanggrada ingin menentang ketentuan itu, temui aku saat bulan purnama..."

Gabriel menatap kearah sanggrada yang tertidur pulas dengan kepala dipangkuan wooyanagra.

"Minjiro dan yusangga belum mengingat apapun...cukup beresiko jika sanggrada pergi sendiri."

Omega itu mengangguk lalu mengusap rambut sanggrada.

"Aku juga belum terlalu ingat tentang semuanya, tapi sepertinya sanggrada terlalu memaksakan diri..."

Gabriel tersenyum lalu mengusap bahu demon omega itu dengan pelan.

"Itulah sanggrada, dia sangat memaksakan diri apalagi jika menyangkut soal dirimu."

Sanggrada bergerak pelan, mencari posisi nyaman dengan memeluk perut wooyanagra yang ada didepannya.

"Ugh jangan bangunkan aku~"

. ethereal - woosan//sanwoo ; endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang