Suara ringisan terdengar didalam kamar mandi, Axel remaja itu menatap cermin dengan tatapan tajamnya. Telinga kiri nya akan berdengung kencang saat mendengar suara teriakan atau benda jatuh, sehingga menyebabkan telinga kiri nya menggunakan kain kasa steril dan rekatkan dengan plester.
Dengan kasar ia menekan telinga itu, berharap akan rasa sakit yang mulai menjalar berhenti. Bukan nya rasa sakit yang terhenti, dengungan malah menghampiri telinganya kembali.
Brak
"Apakah telinga mu kini akan tuli?" Geramnya tertahan. Dengan paksa Alston mengangkat tubuh putra bungsunya kedalam gendongannya. Menghiraukan putra nya yang kian menggigit bahu miliknya, dengan tatapan mengintimidasi, Sang kepala keluarga itu membawa bungsunya ruang makan.
"Makan, sebelum darah Xander berasa di mulutmu" Bisik nya tepat di telinga Sang putra.
Mendengar bisikan dari sang ayah, dengan buru buru Axell mengambil Foie Gras makanan khas perancis. Senyum manis terbit diwajahnya melupakan masalah yang akan dihadapinya saat melihat hidangan diatas meja yang rata rata makanan kesukaan nya dari berbagai negara.
***
Kendaraan mobil dan motor memenuhi jalan raya, Sosok remaja yang terlihat penuh akan rasa penasaran kini tengah menatap jalanan yang begitu padat dengan dahi yang mengernyit tak suka. Tepat sesaat melihat mobil sebelahnya melewati mobilnya, mobil yang mereka tumpangi pun berhenti tepat di depan gerbang sekolah.
Dengan terburu buru Axel mengambil tas miliknya yang berada dideket tubuh Xander. Dia sudah tidak tahan berada tepat di samping iblis, yang sayangnya adalah keluarganya.
Sepatu putih itu mulai menginjak tanah, tanpa menatap ke arah Xander, Axell menjalankan kaki nya menjauh dari mobil yang di bawa Xander.
"Axel" suara berat menyapa indra telinganya, axel membalikan tubuh menatap objek yang dia kenal.
"Anjing telinga lo kenapa? kemana aja lo bocah" Tanya nando
Bugh
"Diam babi gausah banyak tanya, gua patahin juga leher lo nanti" ancam axel, mood nya sedang tidak dalam keadaan baik, mengingat telinganya ditembak oleh alston membuat tangannya mengepal kuat.
"Lah ko ngamok, dasar babi" ejek nando sambil tertawa kecil, pukulan dari axel di lengannya tidak terasa sama sekali, dengan santai Nando merangkul leher axel dengan erat.
"ANJING GAUSAH RANGKUL RANGKUL SETAN" teriak axel murka
Carlos menatap datar tingkah kedua sahabatnya, dengan sekali tarikan kini axel berada di genggamannya, carlos berjalan memasuki ruang kelas dengan axel yang berada disamping, sebelum pergi axel menendang kuat pantat nando.
"Mampus" gumam axel
"SETAN LO AXEL"
***
Ruang kelas benar benar hening, hari ini matematika diadakan ulangan sedangkan murid kelas 9 dengan santai mengerjakan nya, kelas axel merupakan kelas unggulan, ulangan diadakan secara dadakan tapi tidak membuat para murid menolak.
Sedangkan siswa di barisan belakang termasuk axel bermain cap cip cup untuk menjawab soal. Axel, remaja itu lagi lagi tersenyum penuh kemenangan saat menjawab soal di hadapannya.
"Cap cip cup kembang kuncup, bapak lo bau pantat jawab lah soal ini dengan benar" gumam axel sembari menggeser geserkan mouse nya keatas kebawah.
Setiap ulangan siswa sekolah memang menggunakan laptop yang sudah disediakan di dalam loker kelas masing masing. Itu juga sudah menjadi hak satu persatu murid, jadi terserah murid ingin menggunakan nya untuk apa selain untuk ulangan.
"Xel sst no 47 apa?" Bisik nando
Axel menoleh ke arah sebelah kanannya, dengan mudah ia menggeser laptopnya ke arah nando. Melihat itu, Nando tertawa kemenangan saat menunjukkan semua jawaban dari laptop yang dihadapkan kearahnya sudah terselesaikan.
Brak
Gebrakan meja membuat seluruh murid dikelas menatap kearahnya, dengan penuh semangat remaja itu mengangkat tangannya menatap wajah guru matematika nya "BU NANDO NYONTEK" teriak Axell.
Nando membulatkan matanya, dengan panik dia mendorong laptop kearah axel kembali "Temen bangsat" gumam nya.
"NANDO KENAPA KAMU MENYONTEK!" Bentak salsa
Nando menyengir lebar, dia memainkan kedua alisnya "santai bu, lagi pula kami kan bes pren poreper"
Salsa menatap geram ke arah anak murid nya, dengan kasar dia melempar penghapus ke arah nando "IBU REMEDIAL IN NILAI KAMU" bentak salsa.
"KALIAN SEMUA SUBMIT KIRIM JAWABAN KALIAN SEKARANG! DAN KALIAN SEMUA KELUAR DARI KELAS SAYA" teriak salsa.
Dengan senang murid kelas Axell mengirimkan jawaban langsung, lalu berlari keluar kelas begitu juga Nando yang langsung menarik tangan Axell serta Carlos agar keluar kelas. Nando sama sekali tidak marah karena dia sendiri sudah selesai, nomor yang dia tanyakan tadi nomor terakhir yang belum dia jawab semua jawaban yang dia jawab juga dia menyontek dari axel, mangkanya saat tadi dia menanyakan nomor 47 axel langsung kasih lihat jawabannya, lagi pula ancaman busa( bu salsa) tidak ngaruh.
"Debai sini sini abang cium dulu" goda Raka
Anak murid 9-1 tertawa mendengar godaan raka, mereka memang suka menggoda axell karena dia bayi mereka, Axel mendengus kasar.
"Bangsat gausah goda goda gua anjing, homo lo ya babi" umpat axell
Raka menjitak kening temannya dengan kuat "jangan ngambek deh anak mommy, mending kita ke kantin aja" Tanpa mendengar persetujuan dari Axell, Raka menarik tangan itu agar mengikuti langkah kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axell
Fiksi RemajaAxel benar benar merasa tidak percaya saat hidupnya benar benar berubah 180 derajat, kini hidupnya penuh kengkangan dan hukuman, dia ingin bebas tidak mau seperti ini. Braxga keluarga yang penuh dengan orang orang yang berkuasa di negeri ini, kini d...