05

698 84 4
                                    

"Tapi?"

Haechan ingin mengejar Chenle namun Jeno tiba-tiba datang dan menahannya.

"Kita tunggu saat pulang, jangan sampai kita dikira bolos jam. Kita masih ada urusan dengan penyelidikan ini," ujar Jeno serius.

Haechan kembali menatap kearah Chenle pergi. Sebelum akhirnya ia mengiyakan Jeno. Kedua kembali ke kelas. Sementara itu, tanpa mereka sadari seseorang berhasil menangkap pembicaraan mereka.

"Penyelidikan?"

Chenle berdiri dibalik dinding persimpangan lorong. Dia belum pergi, dia masih disana bersembunyi dan mendengar semua percakapan Jeno dan Haechan.

Flashback

"Siapa namamu?" tanya Haechan tiba-tiba.

Sebelum Chenle menjawab, ia mengernyit heran, ada seseorang yang sedang mengintainya rupanya. Itu, Jeno dia memperhatikan Haechan dan Chenle dari balik lekukan dinding atau sebut saja dinding yang dibuat tidak lurus, seperti huruf L.

'Mau apa anak itu?' batin Chenle.

"Em...aku pergi dulu," ujar Chenle tiba-tiba. Ia teringat akan Hyungnya yang terus menelpon.

Namun setelah ia berbelok dipersimpangan lorong, ia berhenti dan menempelkan punggung pada dinding. Memasang telinganya kuat-kuat, ia menduga ada sesuatu diantara Jeno dan Haechan.

Flashback Off


"Ya!"

Teriak seseorang tiba-tiba membuat Chenle terlonjat kaget. Ia menoleh ke sumber suara dan menemukan orang yang telah menelponnya sedari pagi.

"Aish! Hyung!" pekik Chenle kesal.

"Sedang apa?" tanya seorang lelaki yang lebih tinggi dari Chenle.

"Tidak ada!" elak Chenle lalu bersiul.

"Jangan bohong, Lele!" seru lelaki itu.

"Aish, Aku tidak bohong, Hyung!" sahut Chenle kesal

Lelaki yang dipanggil Hyung itu terkekeh mendengarnya. Tangannya terulur mengacak gemas rambut pirang Chenle. Dengan cepat Chenle segera menepis tangannya.

"Ayo ke rooftop!" ajak Hyung itu.

"Hyung, memangnya tak apa? Ini masih jam sekolah."

"Memangnya kenapa? Ayolah jangan bilang kau ingin jadi anak rajin?" ujarnya tak percaya dengan respon Chenle.

"Hah? Tidak!" Elak Chenle.

Akhirnya mereka kerooftop juga, walaupun harus melalui perdebatan ini.

***


"Hyung!" panggil Chenle saat keduanya tengah menyandarkan tubuh pada pagar pegangan dirooftop.

"Kita operasi lagi hari ini?" tanya Chenle.

Hyungnya menoleh dengan dengan alis yang sedikit terangkat.

"Hem, tentu saja! Bukannya terakhir kali itu sebulan yang lalu? Lagipula tangan mulai gatal karena sudah lama tidak menyentuh besi berharga itu!khkhkhkh" ujarnya diikuti kekehen kecil.

Chenle meneguk ludahnya susah, sudah berapa kali mereka hampir tertangkap? Bahkan kemarin kulit lengannya menganga karena tak sengaja terkena sayatan dari pisau temannya sendiri.

"Hyung? Apa kau tak ingin mengakhiri ini? Sudah berapa kali kita hampir ketahuan?" tanyanya bertubi-tubi.

Pria yang lebih tua darinya itu mengernyit heran. Kedua alisnya bertaut dengan tatapan tajam dilayangkan pada pemuda bermarga Zhong itu.

Mysterious Detective-NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang