Sebuah mobil melaju dengan kecepatan lumayan tinggi. Menerobos hujan yang tiba-tiba turun di dini hari. Pengemudi itu dengan brutal melintasi jalan tak rata juga genangan air. Tak peduli jika mobilnya akan kotor karena cipratan dari genangan air.
Sementara si pengemudi sibuk dengan jalan. Seseorang didalam mobil meringis kesakitan saat ujung kapas menyentuh telinganya.
"Ashh..."
"Sakit?" tanya pemuda yang disebelahnya dengan sedikit menjauhkan kapas yang tak lagi putih itu dari telinga pemuda disebelahnya.
Yang ditanya hanya mengangguk, mencoba menetralisir rasa sakit yang tak kunjung reda.
"Terimakasih, Haechan!" ujar lelaki yang diobati tadi.
Pemuda yang lebih pendek itu mengangguk dan tersenyum simpul.
Jeno, telinganya berdarah akibat earphonenya yang konslet berdengung kencang menembus masuk gendang telinganya. Beruntungnya ia tidak sampai tuli. Ah, tidak telinga kanan jeno sudah tidak bisa mendengar apapun. Hanya yang kiri saja yang masih berfungsi.
Haechan menatap nanar sahabatnya itu, tentu ia kasihan. Jika saja Jeno tidak ia panggil untuk ikut masuk kedalam melawan si sialan Zhong itu, Jeno tak akan seperti ini. Haechan menyesal, ia merasa bersalah.
Mobil Mark berhenti, membuat Haechan yang mulanya menunduk kini mendongak menatap kearah jendela yang penuh dengan titik-titik air hujan.
JEJU HOSPITAL
Ah, ternyata mereka sudah sampai di rumah sakit. Haechan buru-buru membuka pintu dan keluar. Padahal diluar masih gerimis. Ia membantu Jeno untuk keluar, tangannya memegangi lengan Jeno. Sedangkan tangan Jeno memegangi telinganya. Darah masih tersisa disana, sebaiknya mereka cepat sebelum darah itu mengering.
Yuta dan Kun sudah berada di resepsionis. Sedangkan Mark dan Haechan berada dikursi tunggu yang terletak didepan sebuah ruangan. Dimana Jeno sedang ditangani diruangan itu.
"Mark Hyung!" panggil Haechan.
"Hem?"
"Apa Jeno akan baik-baik saja?" tanyanya gelisah.
"Haha...tenanglah! Jeno bukan anak kecil, dia pasti kuat!" ujar Mark menenangkan Haechan.
Haechan mengangguk pasrah. Selang beberapa menit Yuta dan Kun sudah kembali dari resepsionis.
"Bagaimana?" tanya Kun yang ikut khawatir.
Haechan menggeleng.
Ceklek
Suara pintu terbuka mengalihkan atensi merek berempat. Seorang dokter laki-laki dan pemuda tinggi keluar dari sana.
Yuta sedikit terkejut ketika melihat telinga Jeno yang diperban.
"Dengan keluarga, Lee Jeno?" tanya dokter tersebut.
"Iya, kami saudaranya," sahut Yuta.
Bukan bermaksud berbohong tapi kan mereka jauh dari keluarga, lagipula mereka kan memang sudah seperti saudara.
"Oh, baiklah! Jadi saudara Jeno mengalami dengungan hebat ditelinganya yang menyebabkan gendang telinga kanannya pecah hingga mengeluarkan darah, beruntungnya yang kiri tak separah yang kanan. Ia masih bisa mendengar dengan yang kiri tapi tidak dengan yang kanan. Telinga kanannya sudah tak berfungsi. Jika anda ingin anda bisa menggunakan alat bantu dengar," papar dokter itu.
Membuat kelima pemuda itu terkejut. Terlebih Haechan yang semakin merasa bersalah.
"Saya pamit dulu," ujar dokter itu pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Detective-NCT
Mistero / Thriller"Tentang Yuta, Kun, Mark, Jeno, dan Haechan kelima detektif yang ditugaskan menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini tak pernah terselesaikan bahkan dengan turunnya seorang aparat" NCT Fanfiction~ By :@Ansunflow_