"Dob""Dob"
"Bangun dob" ucap Tara membangunkan Doyoung
"Eungh" Doyoung pun mengerang, dan ketika membuka mata ia melihat Tara sebagai pemandangan pertamanya
Doyoung pun tertegun seketika, kenapa Tara terlihat secantik ini jika dari dekat
"Udah mau sampe, cepet beres beres" ucap Tara lagi yang hanya diangguki Doyoung
Doyoung pun selesai beres beres
"Tara" panggil Doyoung
Tara pun menoleh dan Doyoung pun tersenyum ke arahnya
"Apa" tanya Tara malas
Mendengar balasan Tara yang seperti itu Doyoung pun lantas mengurungkan niat nya untuk mencari topik kepada Tara
"Nggak papa" balas Doyoung pada akhirnya
"Gajelas" ucap Tara memalingkan kembali wajahnya
/skip
Semua murid sedang menunggu jemputannya masing masing, termasuk Tara yang sedang menelpon Midam tapi tidak diangkat
"Tara gua duluan ya" pamit Yuna
"Iya yun hati hati ya" ucap Tara
"Maaf ya Ra mamah gua bawanya motor, gua temenin deh disini dulu" ucap Yuna merasa bersalah
"Ih gak papa ini Kak Midam mau kesini kok bentar lagi, gausah lo pulang aja, kasian emak lu" ucap Tara merasa tidak enak
"Serius Ra?" Tanya Yuna
"Iya pulang aja Yun" ucap Tara
"Hm okedeh dadah Taraaaa" ucap Yuna melambaikan tangannya
"Hati hati Yun" final Tara
Seperginya Yuna, Tara pun kembali menelpon Midam tapi tak kunjung ia angkat
Ah terpaksa Tara harus memesan gojek
Tinn tinn
Sebuah mobil berenti di depan Tara, lalu kaca mobil tersebut pun terbuka
"Ya mau ikut gak?" Tanya seorang lelaki dari dalam mobil yang ternyata Haruto
"Hah? Gausah To, ini kakak gua bentar lagi dateng kok" tolak Tara halus
"Neng ayo ikut aja, mobilnya kosong kok" ucap seorang ibu ibu cantik yang ia yakini adalah ibunya Haruto
Tara pun menggaruk tengkuknya ragu
"Ayo, rumah lo kelewatan sama gua kan" ucap Haruto
Baru saja Tara akan mengiyakan ucapan Haruto, tiba tiba Doyoung datang
"Tara ini kak Midam lagi otw kesini" ucap Doyoung santai
"Eh?" Tanya Tara
"Ibu maaf ya, Tara gak jadi ikut kakaknya barusan telfon saya" ucap Doyoung
"Yah, padahal masih kosong" ucap Mamah Haruto
"Ruto maaf ya, ibu sekali lagi saya minta maaf" ucap Tara merasa bersalah
"Sans aja, yaudah hati hati ya gua duluan bye" ucap Haruto melambaikan tangannya
"Iya lu juga hati hati" Tara pun membalas lambaian Haruto
Setelah Haruto pergi agak jauh, Tara pun bersuara
"Kok kak Midam telepon lo sih?" Tanya Tara
"Gatau tuh, ayok" ucap Doyoung menarik tangan Tara ke depan sebuah mobil dan di dalam sana ada Ibunya Doyoung
"Eh mamah" ucap Tara menyalami Ibunya Doyoung
"Ayo masuk dulu" ucapnya
"Ah enggak mah, Kak Midam lagi otw" balasnya
"Kak Midam gak otw, aku bohong ayo masuk" ucap Doyoung santai
"Hah?" Pekik Tara heran
Tara yang mendengarnya pun hanya mendengus kesal lalu ikut bersama Doyoung memasuki mobilnya dan memulai perjalanan
"Tara kok kamu sekarang jarang main ke rumah?" Tanya Ibunya Doyoung alias Jisoo
"Dobby nya jarang ngajak sih tan, dia bilang nya capek mulu" tutur Tara santai
Doyoung pun melotot tak percaya mendengar ucapan tersebut keluar dari mulut Tara
"Hm iya juga sih Dobby pulang nya sore mulu akhir akhir ini" ucap Jisoo
Hah? Sore? Perasaan akhir akhir ini mereka pulang dengan normal
"Oh iya ya tan" balas Tara tak ingin memperpanjangnya
"Ohiya Dobby udah bilang belum minggu depan bakal ngadain sweet seventeen? Kamu yang jadi lilin ke 17 nya kan?" Tanya Jisoo
Hah? Lilin ke 17? Doyoung rasanya tidak pernah membicarakan itu dengan Tara
"Hah kok kamu gak bilang?" Tanya Tara kepada Doyoung
"Lupa hehe, tapi tenang aja kok kamu pasti jadi lilin ke 17 aku hehe" ucap Doyoung
"Hm iyaa" balas Tara malas
Kenapa perkataan Jihan sewaktu itu membuat Tara menjadi kepikiran seperti ini? Apa perkataan mereka benar benar nyata?
Apa Tara akan menjadi lilin ke 17 Doyoung?
Kayanya disini gak ada yang naik kapal Doyoung Tara ya
KAMU SEDANG MEMBACA
505 •Kim Doyoung•✔️ END
Fanfiction"Plis, berhenti bersikap kalo kita masih punya hubungan Doyoung" [TREASURE SERIES 2/12]