Datang dan pulang.

473 56 2
                                    

Jaemin bilang Mark jangan pulang.

Tapi Mark mau Jaemin datang sekarang.

Air mata itu sudah kerinng, Jaemin tidak bisa menangis lagi entah untuk yang ke seribu kalinya dalam tiga bulan belakangan hal ini disebabkan oleh orang bernama Mark Lee.

Sampai kemarin lusa, ibu Mark datang pada Jaemin memohon sesuatu yang membuat hati anak Na itu teriris.

"Nak, ibu tau kamu tidak mau Mark pulang... tapi tolonglah datang dan ikhlaskan"

Pikiran Jaemin jelas kosong. Meminta saran ke teman yang lain percuma karena semua memihak pada Mark nya.

Dengan pagi gerimis hujan yang melanda kota akhirnya Jaemin memutuskan "baiklah jika Mark mau aku datang" kata Jaemin bergetar sembari melihat bunga anyelir putih yang di bawa di genggaman tangan.

Langkah itu kian berat. Melawati lorong lorong penuh dengan bau obat yang menyengat. Diruang paling ujung, penuh teman teman mereka— teman Jaemin dan Mark yang selalu ada.

Semua melihat ke arah Jaemin yang baru datang sekarang. Semua tampak diam. Tapi senyum teduh sang ibu Mark membawa Jaemin masuk kedalam ruangan yang dipenuhi selang selang.

Jaemin menaruh buket bunganya di meja. Ibu dari kekasihnya itu mengelus punggungnya perlahan lahan,

Hal yang tak disanggupi Jaemin adalah mendengar detak jantung Mark yang dipaksa dengan alat bantu agar terus berdetak, Tuhan! Kekasihnya kesakitan! Jaemin tidak tega— dan merasa bahwa ini salahnya, harusnya ia saja yang di posisi Marknya.

"Mark ini Jaemin"

Jelas Mark tidak bisa menjawab apa yang dikatakan sang ibu. Karena Mark sudah mati otak akibat kecelakaan fatal.

Munafik kalau Awalnya Jaemin tidak menangis meraung raung seperti kesetanan ketika mengetahui fakta di saat ternyata kecelakaan itu terjadi Mark mau menyusulnya minta maaf atas kesalah pahaman hubungan mereka.

Pengangan Jaemin pada tangan kurus Mark mengerat bersamaan dengan detak jantung Mark di alat monitor yang bergetar hebat.

Bisikan lirih itu Jaemin perdengarkan kepada Mark—

"Sayang, Nana datang—"

Bunyi bib yang panjang dan Jaemin berucap cepat sebelum Mark diambil alih untuk penanganan—

"Selamat tinggal"

Bahwa inilah yang membuat Jaemin mengulur waktu untuk tidak mengunjungi Mark. Karena, kekasihnya itu akan pulang ke pangkuan Tuhan jika dirinya datang guna mengucapkan selamat tinggal sayang.

End

CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang