Prom night

392 50 10
                                    

TW // dirty talk, kinda 🔞

Hujan deras diluar. Padahal hari ini Reuni Angkatan dua ribu tujuh belas yang berharga— ya walaupun Jaemin Na tidak ada siapa siapa digandengan tangan— setidaknya Tuhan! Untuk kali ini saja—

Bak merapalkan Mantra. Jaemin bedoa Sembari melontarkan kalimat kalimat pujian pada Tuhan untuk mengubah kuasanya.

Riuh dalam gedung aula sekolah campur aduk dengan deru Hujan yang semakin menjadi jadi—

Huh—

Jaemin menyerah, sepertinya dia kebanyakan dosa jadi tidak dikabulkan doanya.

Melihat disekelilingnya. Semua tampak sibuk dengan kegiatan masing masing

Ada bercada tawa, bergosip ria diujung sana dan Juga berbagi ciuman panas di pojok meja.

Did God come and save me right now?

Geram Jaemin meninggalkan ruangan guna membasuh muka.

Mungkin memang sebuah kesalahan besar ia tidak mengajak siapapun menjadi pasangan.

Lebih baik menghabiskan sebotol wine disebrang jalan bukan.

Cicit Kecil Jaemin saat melihat sebuah Pub tersembunyi dibalik derasnya Hujan malam.

Masuk kedalamnya. Suasana Hangat menyambut Jaemin seketika. Ia duduk disamping Seseorang yang mungkin dulu di kenalnya baik sampai akhirnya—

Kenangan sepuluh tahun berputar seperti rangkupan memori klasik dalam benar Jaemin. Mark si Kapten basket sekolah, Mantan pacarnya ada didepannya!

Menyunggingkan Senyum miring sebelum berkata—

"Lama gak ketemu"

Jaemin mengendikkan Bahu.

Wine putih tersaji didepan mereka berdua.

Mark terlihat sudah menghabiskan tiga gelas kalau Jaemin hitung. Segitu tidak membuat Mark mabuk— ya begitu kira kira yang dapat Jaemin duga dari kebiasaan Mark yang lama.

Pub itu sungguh sepi mendukung sekali suasana hati Jaemin yang ditampar kenyataan bertemu sang mantan pacar. Pilu menggerogoti hati.

Bartender tadi pun pamit ke dalam ruangan.

"Kabar kamu baik?" Mark rendah bertanya.

"Good, and kakak?"

Giliran Mark yang mengendikkan bahu "baik, jauh dari kata baik bahkan Na"

"Eumm"

Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang melingkupi— semuanya tenggelam dalam pikiran masing masing. Jujur Jaemin sedikit mengantisipasi apa yang akan Mark lakukan habis ini.

"Mau main game gak?"

Kebiasaan Mark lagi. Bermain Game dikala bosan.

Kapan sih Jaemin bisa melupakan. Ia sudah dua puluh tahun sekarang.

"Boleh sih"

"Ask and ans 20 question!" Kata Mark menaruh gelas wine yang baru di tegak habis.

"Oke go on"

"Apa yang kamu suka dari aku?"

Jaemin tertawa— untung saja ia tidak tersedak minumannya.

"Suddenly kak pertanyaan itu?"

"Iyaa sebagai pembuka" manis sekali, Mark tersenyum manis.

CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang