Kapten pergi - 1

389 51 2
                                    

Sebuah cerita tentang hal bernama rasa antara dua anak manusia—Mark Jung si kapten pesawat udara dan Surgery residen tahun ketiga Jaemin Na—•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah cerita tentang hal bernama rasa antara dua anak manusia
—Mark Jung si kapten pesawat udara dan Surgery residen tahun ketiga Jaemin Na—


CW // Kiss

Jaemin tau bahwa Mark adalah pemilik hatinya dan tidak akan pernah terpisahkan sampai kapanpun jua.

Bahkan dalam majalah bisnis terbaru, anak sulung dari Jung Jaehyun itu menegaskan bahwa seorang Mark Jung mendedikasikan hidupnya untuk terbang diudara, Jaemin sendiri paham karena Mark akan tetap menjadi bintangnya.

Dalam kegelapan sekalipun saat Jaemin bersedih karena tak lulus ujian dan harus membenarkan thesis dari awal, Jaemin akan selalu berbagi apapun dengan Mark yang selalu disisi.

Ketika matahari bersinar terang diluar jendela apartement Mark yang juga Jaemin tinggali sudah dua tahun kebelakang, Jung muda itu berbisik pelan "good morning sayang"

"Belum pergi?" Jaemin bergerak sana sini sebelum tersenyum pada Mark yang sudah berdandan rapi.

"Masih ada dua jam lagi, sempat kalau aku ngantar kamu masuk kerja"

Jaemin mengangguk atas pertanyaan Mark barusan sebelum bangkit dan memeluk Mark dari belakang, melihat ke bagian kaca yang mengarah pada kota metropolitan dibawah.

"Berapa lama?"

Jaemin ini bertanya perihal berapa lama jam terbang Mark di udara.

"Dua minggu lebih sedikit—" cicit yang tua merasa bersalah.

"Kemana?"

Kali ini perihal bandara mana lagi yang akan Mark singgahi.

"Tokyo, Narita dan Hanaeda. Eropa ke Amsterdam Belanda eummm—"

"Eummm?" Jaemin mengikuti Mark yang berdehem karena lupa.

"Sebelum Amsterdam ada Rusia"

Mata Jaemin mengerjap kaget, karena tujuan rute baru penerbangan Mark "Really— aku kira mentok Jepang sama China"

Mark mengangguk membenarkan. Jaemin melepaskan pelukan dan berjalan keluar kamar.

"Hey, kamu upset?"

Jaemin sadar ketika sampai meja makan ia dibuntuti Mark.

Jaemin menggeleng kemudian memakan sandwich yang sudah tersedia karena Mark yang memasak untuknya.

Kunyahan pertama kedua dan ketiga berjalan lancar, sampai Jaemin heran kenapa Mark tidak beranjak dari belakangnya dan duduk bersebelahan.

CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang