Setelah mengirim telegram ke pinggiran kota London tepatnya di Copper, Mark pergi menginvestigasi karena kejadian aneh yang belakangan ini meresahkan masyarakat.
Laporan terus menerus masuk ke kantor polisi dan Mark harus menindak lanjuti.
"Kau tau luke— aku tidak peduli dengan buku mitologi yang kau jelaskan padaku karena ini London"
Mark membuang muka karena Lucas partner kerjanya terus menerus bercerita mengenai keturunan para dewa saat mereka menuju ke arah pinggiran kota dengan kereta.
"Ayolah— polisi juga perlu tahu mengenai..."
"Itu tidak bersifat ilmiah"
Mark memperotes, karena tidak penjelasan Lucas tidak sejalan dengan ideologi yang dipegang teguh dirinya.
"Jadi kau menyetujui kalau kita dari monyet"
Mark menyergit atas penjelasan Lucas mengenai teori darwin.
"Jezzz ini abad-19" Mark kembali bergerak dari tempat karena merasa tidak enak duduk dan memilih fokus membaca koran yang penuh berita kehilangan barang, ternak, kuda atau apapun sejenisnya hingga perhiasan berharga.
"Kita akan tiba jam berapa?"
Lucas menjawab saat ditanya Mark tiba tiba "sebentar lagi— sabarlah"
Jadi saat turun dari kereta dan berjalan di peron dengan cepat hingga kurang dari dua menit Mark sudah naik kereta kuda ke kantor polisi terdekat.
Urusan disana hanya sebentar karena petugas setempat menyuruh Mark dan Lucas langsung ke tempat perkara.
Sebuah rumah klasik yang berpagar tinggi.
Jadi Mark berpikir mustahil masuk pencuri.
"Benar inspektur.. hal seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia ya kan?"
Mark sedikit gusar saat ditanya polisi bawahannya, karena jejak kaki untuk membuktikan bahwa itu benar benar pencurian tidak ada ditempat.
"Kita menginap saja disalah satu rumah lain— kalau kulihat pola pencurinya mudah ditebak 520"
"520?" Mark mengulang angka yang disebutkan lucas.
"Ya 520– 5 hari jeda 2 rumah samping perkara 0 hari ha—"
"Kalau begitu nanti malam inspektur!!"
Mark menoleh bergantian pada polisi muda dan Lucas temannya.
"Kalau begitu saya antarkan anda ke rumah tuan Lee yang berjarak dua rumah dari sini"
Mark mengangguk, kalau benar tebakan Lucas kali ini. Ia akan menghadiahkan liburan selama seminggu penuh. Kalau tidak awas saja!
Jadi saat bulan purnama tepat ditempatnya dan Mark duduk termagu dijendela bersembunyi dibalik tirai yang gelap dengan lampu yang dimatikan.
Pandangan kabur melihat ke arah hewan ternak diluar atau pintu belakang. Kali aja pencurinya berubah pikiran dibanding hewan kali ini perhiasan.
Lucas? Jangan tanya— sudah tepar.
Kriet..
Menunduk. Mark mengintip sedikit. Terlihat seorang pemuda yang berjinjit jinjit. Pemanpilannya sungguh seperti bangsawan.
Dengan jubah tidur sutera.
Tapi tuan Lee si pemilik rumah— tidak menjelaskan kalau punya anak maka... Mark segera berlari mengikuti si pencuri yang merasa tau kalau dirinya sudah ketahuan.
Terus sampai Mark sadar dia ditengah hutan malam malam. Lampu petromax yang dia bawa juga sedikit menipis minyaknya.
"Sialan!!" Mengumpat, Mark sangat kesal.
Grskk grskk...
Telinga Mark tidak tuli jadi ia terus mengikuti sumber suara sampai ke tepi sungai.
Orang yang berpenampilan seperti pangeran itu ternyata sedang meringis kesakitan.
Tapi Mark tetap mendekati dan menodongkan senjata pistolnya.
"Mengakulah!!"
Tapi saat cahaya rembulan itu mengenai wajah, Mark sedetik terkesima.
Wajah rupawan bak putera mahkota, payetan cantik baju sutera, bulu mata lentik yang tertutup karena matanya meringis sakit.
Mark tidak tega dan iba. Ia merasa bahwa orang didepannya ini tidak bisa kabur kemana mana lagi.
Sampai saputangan itu Mark serahkan dan melindungi kaki sang tersangka. Mark mencoba menggendongnya di punggung...
Tertatih tatih karena lumayan berat. Mark protes kenapa seorang bangsawan mencuri— ini hanya tebakan.
"Apa kamu mau melakukannya lagi?"
"Jaemin... namaku Jaemin"
"Oke Jaemin, apa kau mau melakukannya lagi?"
"Mencuri?" Orang yang memperkenalkan diri sebagai Jaemin terkekeh sebentar "tentu saja itu hobi"
"Tapi itu meresahkan masyarakat!!" Nada Mark tinggi.
Jaemin tersentak "kalau gitu, aku meresahkan kamu saja..." Jaemin loncat dari gendongan Mark dan berlari kedepan.
"Aku akan mencuri hati mu manusia!!"
Kecupan pelan dibawah sinar bulan dan Mark bersumpah bahwa itu adalah nikmat Tuhan tiada dusta.
Wushh
Angin berhembus dan ketika Mark membuka mata ia sudah ada dikereta.
"Aku tidak tau kau bisa tertidur saat kita melakukan misi mencari pencuri inspektur??" Lucas mengendus kesal.
"Hah???"
"Percayalah kalau aku lelah menangkap pencuri berkerjaran dengan anjing penduduk dan kau tertidur ditempat persembunyian kita selama kau tau kurang lebih sehari penuh.. sampai aku menyeretmu ke kereta kau tetap tidak bangun dan sekarang kita balik ke London puass!!"
Mark memperoses ternyata semuanya hanya mimpi. Tapi kenapa kesannya seperti nyata dan dirinya menjadi linglung tak berdaya.
Sore setelah sampai ke rumah, Mark meyakinkan dirinya bahwa yang kemaren seperti yang diceritakan Lucas kalau ia tertidur di tempat persembunyian.
Tapi ada apa dengan tanda kura kura dipunggung sebelah kanannya?
—End—
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLE
FanfictionJika harus memilih diantara banyak bentuk geometri, pastikan memilih lingkaran, karena lingkaran mencerminkan sebuah karakter yang tidak pernah berakhir. Markmin punya sebuah cerita bersambung tanpa putus layaknya satu garis mulus di Lingkaran. Ones...