Terima Kasih

3.2K 170 1
                                    

-----Halu Halu-----
(Menuju Aladin On The Way)
Oleh : Aliyanthi
Jilid 4

Hari sudah menunjukkan  malam,

Mama Rosa, Reyna sudah berada di ruang makan. Tak lama Al dan Andin datang, mereka bersiap untuk makan malam. Al menyodorkan kursi pada Andin. Andin duduk lebih dulu kemudian Al pun duduk.
"Kamu ga pa2 kan, Din?"Tanya Mama Rosa
"Ga pa2 kok, Ma. Ga ada yang cedera sih"
"Kan langsung diobatin sama Mas Al, Bu!"Celetuk Kiki yang sedang menyiapkan minuman
"Iya Ma, tadi udah di olesin obat. Cuma memar aja"
"Mama tadi lucu!"Ucap Reyna
"Oh..ya, lucu kenapa sayang?"
"Mama ga bisa naik sepeda terus jatuh"
Semua tertawa mendengar ucapan Reyna

"Maklum Nak, dulu mama ga suka naik sepeda"timpal Al dengan ledekan
"Kenapa Mama ga suka main sepeda?. Kata Miss Erina bersepeda itu sehat"
"Iya sayang, makanya Reyna udah pinter main sepedanya ya!"
"Iya, Reyna seneng deh dikasih sepeda sama Om baik. Reyna suka bersepeda"

Al kaget dengan kata-kata Reyna. Ia hampir tersedak saat mendengarnya.
"Pelan2 Mas makannya,"Ucap Andin sambil memberi minum pada suaminya itu
"Nanti Papa belikan sepeda yang lebih bagus, Reyna mau kan?"
"Mau, Pa"

Andin dan Mama Rosa saling melirik dan menggelengkan kepala masing-masing. Mereka selesai makan malam, Kiki juga Mirna membereskan meja makan.

"Aku mau tidur sama Mama sama Papa ya Oma"
"Sama Mama sama Papa?"
"Iya, kan kemaren udah tidur sama Oma, sekarang sama Mama Papa. Boleh kan Oma?,"Ujar Reyna manja
"Boleh dong sayang, iya kan Mas?"

Entah kenapa Al menghela nafas, sepertinya agak kecewa karena Reyna ingin tidur dengan mereka. Tapi Al tidak menolak

"Boleh sayang"Jawab Al pelan
"Ya udah, yuk kita ke kamar !"Ajak Andin pada Reyna
"Ma, Aku sama Reyna tidur dulu ya!"
"Ya, Din..kalian istirahat aja..malam sweetheart.have u nice dream,"Ucapnya pada Reyna
"Malam Oma"

Dapur,

Kiki membereskan piring dan gelas yang sudah ia cuci. Ia tengah berpikir

"Mbak Mir, harusnya tadi kita bilang ke Reyna jangan tidur sama Mama Papa. Tapi Reyna keburu bilang gitu"
"Elu nih, masih aja rempongin Pak bos ma Andin, tapi bener juga sih"
"Iya kan, bener kan kata Kiki. Pasti Mas Al uring2an nih, kan semalam mereka berduaan, trus tadi siang juga ga jadi, moso sekarang ga jadi juga"

"Ya elah demplon...demplon..,piktor lu!"
"Apaan piktor Mbak Mir?"
"Au ah..., pikir sendiri. Gua ngantuk mau tidur,"
Mirna pergi meninggalkan Kiki yang sedang kebingungan dengan kata-katanya tadi
"Piktor?!, apaan sih Mbak Mirna nih. Ah...bikin Kiki penasaran aja"Ujar Kiki sambil berpikir keras

Kamar Aldebaran,

Al, Andin juga Reyna tiba di ruang tidur. Andin langsung menyuruh Reyna untuk tidur cepat dan menyelimutinya

"Udah, sekarang Reyna tidur ya...besok kan Reyna sekolah"
"Iya Ma, tapi Reyna belum mau bobo"
"Kenapa belum mau bobo?"
"Reyna mau dengar cerita, Mama sama Papa cerita ya"
"Cerita" Tanya Andin.Reyna pun mengangguk
"Ya udah, Mama cerita dongeng aja ya, ceritanya tentang seekor burung yang kehilangan anaknya"
Reyna coba menyimak

"Pada suatu hari...,ada seekor burung yang sangat..sedih..."Andin terus bercerita. Sedang Al  tak ingin mengganggu Ibu dan anak itu, ia pun menuju keluar dari kamar
"Mau kemana Mas?"Tanya Andin
"Saya keluar dulu ya, Din"
"Ooh..."

Andin terus mendongeng, Reyna menyimak dengan serius hingga ia pun tertidur lelap. Andin kemudian penasaran dengan suaminya
"Mas Al kemana ya?, Aku cari ke tempat kerjanya kali ya"Gumamnya pelan

Ternyata Al ditempat kerjanya. Andin menghampiri dan membangunkan suaminya yang tertidur menyandar di kursi

"Mas....Mas Al..."
"Hem...,Din.., kamu belum tidur?"
"Kok tidur disini Mas?" Tanya Andin heran
"Tadi saya periksa berkas, mungkin ga sengaja ketiduran"
"Ya udah, ke kamar yuk!"Ajak Andin manja
"Reyna sudah tidur belum?"
"Udah kok, Mas. Reyna udah tidur pulas"

Al beranjak dari kursinya, Andin mengajaknya ke kamar. Namun entah kenapa Al malah melewati kamar mereka dan mengajak Andin ke tempat lain

"Mas, kamarnya kelewat"
Andini Karisma Putri, ikut saya"
"Kemana Mas?"

Al tak menjawab, Ia menggandeng tangan Andin dan mengajaknya ke kamar yang dulu pernah di tinggali Andin. Ya..kamar di sudut belakang

"Mas kok kamu bawa aku kesini sih?"Tanya Andin heran. Al menutup kamar itu perlahan. Andin merasa gugup. Apa mungkin suaminya itu meminta mereka melakukannya disana

"Hufh..."Andin menarik nafas, ia tiba-tiba grogi. Jantungnya berdegup kencang. Aldebaran memegang kedua tangan Andin, kemudian menciumnya pula

"Andini Karisma Putri, tempat ini penuh kenangan pahit buat kamu. Tapi malam ini saya...Aldebaran Alfahri ingin memberikan kenangan manis bersama kamu disini, di kamar ini,"Pinta Al pada Andin

Andin mendekati Al dan memeluk pundak Al dengan kedua tangannya
"Aldebaran Alfahri, sejak aku disini, di rumah ini. Aku sudah mengikat hati aku untuk kamu Mas, hingga saat ini pun hati ini ingin terus terikat dengan hati kamu,"Ujar Andin mesra pada suaminya

Mereka saling tersenyum. Al pun kembali memandangi istrinya itu dengan tatapan hangatnya. Suasana hening malam itu sungguh menghipnotis mereka. Andin meraba dada suaminya dengan pelan...ia berusaha membuka kancing baju Al, Al tak menolak.

Mereka mendekatkan keningnya masing-masing dan saling menempelkannya. Satu kancing terbuka, satu laginya pun terbuka..Al semakin erat memeluk tubuh Andin, ia mencium kening istrinya lembut. Andin menikmatinya sekejap. Mereka tak kuasa menahan hasrat indahnya sentuhan keduanya.

Lampu kamar menjadi saksi, malam indah bersemi. Cumbuan hangat diberi, melenakkan dua raga sejoli sepasang suami istri, yang saling memiliki, demi hadirnya buah cinta abadi.

Keesokannya,

"Huaaah....., kok masih ngantuk sih ah..,"teriak Kiki  di sudut rumah sambil menguap. Ia berjalan menuju ruang dapur. Tiba-tiba Kiki terkejut karena melihat Andin keluar dari kamar yang dulu pernah ia tinggali

"Loh..loh.., Mbak Andin, kok Mbak Andin keluar dari kamar ini sih..,"Tanyanya penasaran
Andin tak menjawab, ia sedikit grogi dan memberi senyum pada Kiki. Pintu kamar tidak tertutup rapat

"Sek..sek...sek..., tunggu dulu,"
Kiki dengan kecurigaannya melihat ke arah pintu yang terbuka

"Ya ampun.., itu Mas Al juga tidur disini to'"
"Emh...ehem....Mbak Andin sama Mas Al nih habis ngapain di kamar ini?"Godanya pada Andin
"Hus..., kamu jangan berisik, nanti mas Al bangun loh,"
"Iya, Mbak maaf! Kiki tutup mulut kok tenang,"Jawab Kiki dengan sedikit meledek

Andin berlalu meninggalkan Kiki dan kembali menuju kamarnya. Rupanya ia melihat Reyna tertidur pulas. Tak sadar sudah membiarkan Reyna tidur sendirian semalam.

Andin  membenarkan selimut yang menutupi tubuh Reyna. Andin memandangi anak itu, lalu mencium keningnya. Ia pun memandangi photo yg berada di dinding kamar, ia tersenyum bahagia. Teringat ucapan suaminya tadi malam . Rumah ini memberikan kenangan indah dan manis baginya. Andin berharap kebahagian selalu menyertai keluarga kecilnya dengan Aldebaran Alfahri

"Teimakasih ya Alloh, terimakasih Mas, terimakasih Reyna,"ujarnya pelan dalam hati

Halu Halu Season 1( Menuju Aladin On The Way)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang