Cinta Tak Salah Kita Yang Salah

2.2K 107 0
                                    

-----Halu Halu-----
(Menuju Aladin On The Way)
Oleh : Aliyanthi
Jilid 8

.
.
.

"Kamu sudah membohongi saya, berkali kali kamu bohongi saya"

"Aku ngelakuin itu karena aku cinta sama kamu!, aku ga mau kehilangan kamu"

"Cinta?. Apa karena cinta juga kamu tega membunuh Roy?"

Elsa terkejut dengan ucapan suaminya, ia tak bisa berdalih lagi ketika semuanya tahu kalau ia pelaku sebenarnya.

"Selama ini Aku bodoh, bodoh karena sudah percaya dengan perempuan ular seperti kamu. Mulai saat ini kita cerai...! Aku ga mau ketemu kamu lagi"

Hati Elsa terguncang mendengar ucapan El Nino

                                   ***

Beberapa hari kemudian,

"Ga, saya ga bersalah, saya ga salah, saya ga salah. Mbak Andin yang udah ngerebut Nino dari saya"

Teriak Elsa, hingga terdengar semua orang yang ada di ruang sidang kala itu.

Papa Surya dan Mama Sarah tak kuasa menahan air mata melihat tingkah anaknya itu. Al dan Andin  pun merasa simpati. Semua pandangan tertuju pada wanita itu.

Elsa berusaha melepaskan genggaman petugas yang terus saja membawanya

"Lepasin saya, lepasin saya!"

"Nino, sayang...Aku ga mau di penjara" Teriak Elsa pada Nino.

Namun Nino tak peduli, ia tak menatap Elsa. Raut wajahnya datar hanya terpaku pada penyesalan. Penyesalan karena bertahun tahun dibodohi oleh istrinya sendiri.

"Sayang, aku mohon...Aku ngelakuin itu karena ga sengaja, yang salah itu Mbak Andin!"

"Cukup Elsa!, Cukup!" Teriak Nino keras

"Semua sudah berakhir"

Nino langsung meninggalkan Elsa. Elsa tak mampu lagi bicara, ia terdiam sejenak. Semua menatapnya miris. Tanpa diduga Elsa menyunggingkan senyum tipis dan tatapan sinisnya pada Andin dan Aldebaran.

                                 ***

Selang beberapa waktu setelah kejadian itu;

Elsa bersikap tak sewajarnya. Putusan hakim yang memenjarakannya pun beralih pada putusan agar ia menjalani terapi kejiwaan di salah satu rumah sakit jiwa. Hingga saat ini, dinding kamar kecil tempatnya berteduh sepanjang hari menjadi ruangan penuh coretan yang ia buat

[N I N O _L O V E _E L S A]

Perlahan Elsa menulis kalimat itu di dinding sudut kamar. Ia mengejanya pelan

[En-I-En-O, Nino]

"Sayang..., kamu baik2 kan, kamu kemana?" Gumamnya keras. Sekali lagi ia mengeja nama itu.

[En-I-En-O, Nino]

Wanita itu terus mengoceh sendiri

"Aught....!" Teriaknya sambil mencoret tulisan yang tadi ia buat

"Sayang kamu dimana?"

Teriak Elsa memanggil2 nama suaminya. Tiba tiba dia menangis

"Sayang, aku ga salah...!."  Pintu kamar terbuka, seseorang menghampiri dan memeriksanya.

Elsa terdiam memandangi orang itu

"Sayang kamu datang" Sahutnya pelan

"Ia Mbak, kita mandi dulu ya.., nanti Mbak juga sarapan" Bujuknya pelan. Ternyata itu suster di
Sana. Ia berusaha membersihkan diri Elsa

                                   ***

Bandara, pagi itu Nino akan pergi. Ia akan meninggalkan Jakarta untuk beberapa lama. Ia menuju lobi tiket, dan menunggu keberangkatannya. Telpon berbunyi, Mama Chandra menelpon rupanya

"Halo, No, kamu ga lupa sesuatu kan?"
"Ga Ma, Aku udah pack semua tadi. Kenapa Ma?"

"Ga sayang, Mama cuma mastiin aja" tegasnya pada Nino

"O iya, hari ini Mama sama Papa mau ke rumah Bu Rosa. Kita mau ketemu Reyna. Kamu udah kasih tahu Reyna belum kalau kamu mau pergi?" Nino terdiam mendengar pertanyaan Ibunya itu.

"Ga Ma, aku ga mau kasih tahu Reyna. Tapi aku udah ketemu Aldebaran dan memberitahu dia"

"Owh..gitu!"

"Kamu hati2 ya sayang"

"Iya Ma, sebentar lagi aku berangkat"

Nino menutup telponnya. Bukan tanpa sengaja ia harus meninggalkan Jakarta. Namun karena pekerjaan yang menuntutnya. Nino bersyukur karena ia punya waktu sejenak untuk menenangkan diri dan pikiran.

Setelah tahu kebohongan Elsa dan kasus Roy terbongkar juga tentang Reyna, Nino seperti tertampar berkali -kali oleh kenyataan. Ia menyesal, meratap bahkan merasa bodoh dirinya mudah terbuai kata2 manis dari istrinya. dan terlalu mudah menilai seseorang tanpa bukti.

Hal yang paling menyakitkan adalah Reyna. Gadis kecil itu belum tahu kalau ia adalah ayah kandungnya. Ia selalu sedih jika mendengar Reyna memanggilnya 'Om baik' bukan Papa.

Ia menatap foto Reyna di handpon. Semua karena kesalahannya di masa lalu. Tanpa sadar Nino  meneteskan bulir bening di pipinya.

           🎶Dimana kamu.....
                Apkah kau rindu....
                Sungguh susah buat lupa..
                Hati tak bisa berdusta,

                Walau ku tahu....
                Kau bukan untukku...
                Tapi tetap kau terindah...
                Cinta tak salah, Aku yang salah..🎶

-----✈✈✈----

Halu Halu Season 1( Menuju Aladin On The Way)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang